Datang ke Indonesia dengan tujuan melakukan ekspedisi dagang Belanda ke Hindia Timur.
Misi dagang yang dibawa menjadi cikal bakal VOC di Indonesia.
Tewas dalam perlawanan dengan Laksamana Malahayati dari Aceh.
_
VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) didirikan pada 20 Maret 1602.
Perusahaan dagang yang didirikan untuk memonopoli aktivitas perdagangan di jalur lintas Asia.
Memiliki keistimewaan khusus (octrooi), misalnya, VOC dapat memiliki tentara, mata uangnya sendiri.
Pemangku tertinggi berada dalam kuasa seorang Gubernur Jenderal VOC, yang berkedudukan di Batavia.
Pendiri VOC bernama Pieter Both.
Pada tanggal 31 Desember 1799, banyaknya pejabat VOC yang terlibat korupsi menyebabkan beban utang VOC bertambah, sehingga VOC sendiri bangkrut.
Gubernur Jenderal VOC (Van Overstraten) menyatakan VOC dibubarkan.
_
Perlawanan terhadap VOC:
1. Sultan Agung Hanyakrakusuma
1628 dan 1629
Kesultanan Mataram.
2. Sultan Ageng Tirtayasa (1656)
Kesultanan Banten.
3. Untung Suropati (1660- 1706)
4. Mangkunegara I (1742, 1749)
Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa) merupakan putra dari Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura.
5. Sri Sultan Hamengkubuwana I
(Pangeran Mangkubumi) 1749.
6. Sultan Hasanuddin
1660,1666,1668
_
Tiga negara yang pernah menjajah Belanda, yakni Spain, France, Germany.
Belanda dijajah saat tengah menjajah negara lain.
Hal ini terjadi pada abad ke- 16 yang saat itu di bawah pemerintahan klan Hapsburg.
Klan Hapsburg digulingkan oleh pemerintah kolonial Spain.
Satu abad berlalu, eksistensi Spain di negara Kincir Angin ini dikalahkan oleh tentara France yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte.
Louis Napoleon selaku adik kandung Napoleon diangkat menjadi Raja Belanda.
Louis Napoleon menjadi sosok yang mengutus Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jendral di Hindia Belanda (Indonesia).
Tak lama memimpin, rakyat Belanda melakukan pemberontakan hingga memaksa Raja Louis Napoleon mengaku kalah.
Tepat pada 1813 Belanda merebut kemerdekaannya atas France dan berhasil mendirikan kerajaan pada 1815.
Satu abad kemudian, Germany datang tepatnya pada 1940 dan memborbardir Rotterdam hingga luluh lantak.
Lantaran tak siap berperang, tentara Belanda akhirnya kalah.
Belanda yang kelimpungan kala dikuasai Germany, yang saat itu di bawah kepemimpinan Hitler, semakin dibuat panik dengan banyaknya tuntutan kemerdekaan dari negeri- negeri jajahannya.
_
Kapal yang membawa Herman Willem Daendels berlabuh di Anyer pada awal Januari 1808.
Pada 29 Januari 1807, Raja Belanda Louis Napoleon mengangkatnya sebagai Gubernur Jenderal Hindia Timur.
Herman W. D dikenal sebagai loyalis France.
Saat itu, Belanda sedang berada di bawah kekuasaan France. Sejak 1795, negeri kincir angin berhasil ditaklukkan Napoleon.
Penguasaan tidak hanya sebatas Belanda, tapi juga beserta seluruh koloninya.
Daendels merasa dirinya sebagai anak kandung Revolusi France. Liberte, egalite, fraternite- tiga semboyan Revolusi France- begitu memesonanya.
Napoleon, orang yang dianggap menyebarkan spirit revolusi itu ke seluruh dunia, adalah sosok yang amat dikagumi Daendels.
Daendels meninggal pada 2 Mei 1818.
Masa kekuasaannya berlangsung selama tiga tahun (1808- 1811)
_
Inggris ketika berada di bawah pimpinan Thomas Stamford Raffles merebut semua kekuasaan Belanda di Indonesia dengan terjadinya Perjanjian Tuntang.
Perjanjian dilakukan pada tanggal 18 September 1811.
Yang salah satu isinya, Belanda menyerahkan kekuasaan atas Indonesia pada Inggris.
Pertempuran melawan penjajahan Belanda.
1. Perang Saparua (Maluku)
Pattimura memimpin perlawanan rakyat Ambon melawan Belanda.
Penyerbuan ke Benteng Duurstede pada Mei 1817 menandai keteguhan hati Pattimura, yang dibantu oleh Anthony Rhebok, Christina Martha Tiahahu, Philip Latumahina dan Kapitan Said Printah.
2. Perang Paderi (Sumatra Barat)
Dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol
Terjadi di kawasan Kerajaan Pagaruyung dan sekitarnya, tahun 1803- 1838.
Awalnya berupa perang saudara, yang kemudian menjadi perang melawan Belanda.
3. Perang Diponegoro
Perang Diponegoro atau dikenal juga dengan Perang Jawa ini berlangsung selama 5 tahun (1825- 1830).
4. Perang Aceh
Rakyat Aceh, dipimpin oleh Teuku Umar dan istrinya Cut Nyak Dien, melawan penjajahan Belanda.
Latar belakangnya karena keinginan Belanda untuk menguasai Kesultanan Aceh.
Terjadi selama 31 tahun (1873- 8 Februari 1904).
Walaupun Belanda sudah mengumumkan Perang Aceh berakhir tahun 1904 tetapi perlawanan sporadis rakyat Aceh masih berlangsung hingga tahun 1930 an.
5. Perang Batak (Tapanuli, Sumatera Utara)
Perlawanan ini dipimpin oleh Sisingamangaraja XII.
Salah satu latar belakangnya adalah penyebaran agama kristen di wilayah Tapanuli.
Raja Sisingamangaraja menolak karena masyarakat setempat saat itu masih teguh dengan agama asli Batak (Parmalim).
Raja Sisingamangaraja XII mengumumkan perang pada 16 Februari 1878.
6. Perang Banjar
Perlawanan dilancarkan oleh Prabu Anom dan Pangeran Hidayat.
Tahun 1859, Pangeran Antasari memimpin perlawanan setelah Prabu Anom ditangkap oleh Belanda.
Perang ini berhasil dipadamkan sepenuhnya pada tahun 1905.
7. Perang Puputan Jagaraga
Belanda menyerang Kerajaan Buleleng pada tahun 1846.
Ketika seluruh kerajaan di Bali jatuh ke tangan Belanda, rakyat Bali melakukan perang habis- habisan hingga mati yang dikenal sebagai perang Puputan Jagaraga.
_
1907- 1949 > Penjajahan Belanda atas Indonesia.
Setelah menaklukkan seluruh kerajaan- kerajaan di Indonesia.
Diselingi Japan (1942), saat itu pemerintah Belanda tidak menyatakan menyerah kepada Japan.
Kedaulatan Indonesia diakui oleh Belanda pada 27 Desember 1949 di Istana, Dam, Amsterdam.
Dalam penyerahan kedaulatan ini dilakukan penandatanganan 3 dokumen yang telah disepakati pada 1 November 1949.
Dengan penandatanganan tersebut, maka secara resmi Indonesia telah diakui oleh Belanda sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh.