Nama & Gelar Raja-raja Majapahit
1. Raden Wijaya- Kertarajasa Jayawardhana, menikahi 4 orang putri Kertanegara (penguasa Kerajaan Singhasari); Tribhuwananeswari, Narendraduhita, Jayendradewi, Gayatri
2. Kalagemet- Sri Jayanagara (putra Raden Wijaya+ Dara Petak/ Indreswari)
3. Sri Gitarja- Tribhuwana Wijayatunggadewi (putri Raden Wijaya+ Dyah Gayatri)
4. Hayam Wuruk- Sri Rajasanagara (putra Cakradhara+ Tribhuwana Wijayatunggadewi)
5. Wikramawardhana (keponakan Hayam Wuruk juga suami dari putri Hayam Wuruk, Kusumawardhani)
6. Suhita- Dyah Ayu Kencana Wungu (putri Wikramawardhana+ selir raja)
7. Kertawijaya- Brawijaya I
8. Rajasawardhana- Brawijaya II
9. Girishawardhana- Brawijaya III
10. Suraprabhawa- Brawijaya IV
11. Bhre Kertabumi- Brawijaya V, Raja terakhir versi naskah-naskah babad & serat, ayah Raden Patah
12. Girindrawardhana- Brawijaya VI
13. Patih Udara
Brawijaya merupakan nama raja Majapahit versi naskah-naskah babad & serat yang populer dalam masyarakat Jawa
##
Sejarah Kerajaan Majapahit,
dari Kerajaan Singhasari menjadi Kerajaan Majapahit
Kertanegara, penguasa Kerajaan Singhasari yang terakhir, dituntut untuk memberikan upeti, oleh penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok, Kubilai Khan, melalui utusannya Meng Chi, namun menolak membayar & mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya & memotong telinganya. Kubilai Khan marah, lalu memerintahkan penyerbuan ke Jawa.
Saat itu di Kerajaan Singhasari terjadi penggulingan & terbununya sang Raja Kertanegara oleh Jayakatwang (Raja Gelanggelang/ Madiun).
Raden Wijaya (menantu Kertanegara) yang ikut menyerang pasukan Jayakatwang melarikan diri ke Madura untuk meminta perlindungan kepada Arya Wiraja (adipati Madura), dan menyarankan kepada Raden Wijaya untuk pura- pura menyerah untuk mendapatkan kepercayaannya.
Setelah Jayakatwang percaya & memberikan pengampunan, Raden Wijaya diberi hutan Tarik, untuk membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, diambil dari buah maja yang berasa pahit.
Saat pasukan Mongol Kubilai Khan tiba, Raden Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongol yang sedang lengah, berpesta merayakan kemenangan, sehingga memaksa mereka pulang kembali ke Tiongkok
##
Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Dari Kerajaan Majapahit menjadi Kerajaan Demak
Prabu Brawijaya V menikah dengan Putri Campa (selir raja keturunan China-Palembang), dikaruniai anak bernama Raden Patah yang kemudian dijadikan raja bawahan di wilayah Demak Bintara.
Gerakan islamisasi di Demak yg telah dirilis oleh Walisanga, kemudian berujung pada usaha penaklukan kraton Majapahit di Trowulan, oleh Raden Patah
Dalam penyerangan tersebut pasukan Brawijaya V berhasil dikalahkan oleh pasukan Demak, namun Prabu Brawijaya V berhasil meloloskan diri & menuju ke pulau Bali bersama pangikutnya untuk meminta bantuan dari Prabu Dewa Agung di Kerajaan Klungkung Bali. Namun ketika masih berada di Blambangan (Banyuwangi) berhasil disusul Sunan Kalijaga.
Kemudian Brawijaya V bersedia beralih agama menjadi Islam. Pengikutnya yang tidak bersedia masuk Islam kemudian menyeberang ke Pulau Bali, sedangkan Brawijaya V kembali ke Majapahit & tidak lama kemudian meninggal karena sakit
##
Pembagian wilayah provinsi & gelar era Kerajaan Majapahit
1. Kahuripan/ Janggala (Sidoarjo) -- Bhre Kahuripan
2. Daha (bekas ibukota dari Kediri) -- Bhre Daha
3. Tumapel (bekas ibukota dari Singhasari) -- Bhre Tumapel
4. Wengker (Ponorogo) -- Bhre Wengker
5. Matahun (Bojonegoro) -- Bhre Matahun
6. Wirabhumi (Blambangan) -- Bhre Wirabhumi
7. Paguhan -- Bhre Paguhan
8. Kabalan -- Bhre Kabalan
9. Pawanuan -- Bhre Pawanuan
10. Lasem -- Bhre Lasem
sebuah kecamatan di kabupaten Rembang
11. Pajang (Surakarta) -- Bhre Pajang
12. Mataran (Yogyakarta) -- Bhre Mataram
##
Pasukan Elit Majapahit (Bhayangkara)
Kekuatan & Kemampuannya beberapa tingkat lebih tinggi dari prajurit biasa, sangat ahli & menguasai banyak hal; pedang, tombak, ilmu-ilmu kanuragan. Satu anggota Bhayangkara yang sama seperti puluhan prajurit biasa.
Seleksi yang berat dengan kriteria begitu banyak, ada aspek-aspek spiritual & sikap yang berhubungan dengan keagamaan, cerdas, tidak berbuat dosa seperti berjudi, mencuri & main wanita
Pasukannya yang sedikit sekali bertugas untuk ikut berperang, mengintai, menyusup & pelindung pribadi raja
Saat Gajah Mada menduduki jabatan Bekel Bhayangkara, ia bersama pasukan Bhayangkara menyelamatkan Raja Jayanagara melarikan diri oleh pemberontakan Ra Kuti (anggota Dharmaputra), dan berhasil merebut kembali tahta Raja yang diduduki Ra Kuti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar