Bangsal Witono artinya "heningkanlah fikiran tuan". Witono asal dari bahasa kawi, berarti tempat duduk di surga. Dalam bahasa jawa perkataan : wiwitana, artinya mulailah. Bangsal witono itu tempat pusaka- pusaka kraton pada upacara- upacara grebeg.
Sebelum Sri Sultan duduk di singgasana, singgasana diatur dahulu di Bangsal Manguntur Tangkil oleh dua abdi dalem kraton yang namanya berawalan Wignya dan Derma.
Tiap- tiap pegawai karaton menurut golongan jabatannya, misalnya wignyasekarta, wignyamenggala dan sebagainya, atau dermosemono, dermokalpito.
Awalan wignya menunjukkan jabatan tukang membawa "ampilan" Sri Sultan, misalnya tombak, pedang dan lain- lain, sedang awalan dermo menunjukkan jabatan ahli ukir mengukir.
yang disebut bangsal manguntur tangkil adalah sebuah bangsal kecil yang terletak di trateg sitihinggil, jadi sebuah bangsal di dalam bangsal. Mempunyai arti, bahwa di dalam badan kita (wadag) ada roh atau jiwa.
Manguntur tangkil berarti tempat yang tinggi untuk anangkil, yaitu untuk menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa dengan cara mengheningkan cipta atau bersemedi.
Gadis- gadis pada upacara grebeg, semua ada 9 orang, ampilan dalem ada 9 macam, prajurit kraton ada 9 bendera (peleton), jalan keluar- masuk kraton ada 9 buah. Angka 9 ini banyak kita jumpai di kraton dan menggambarkan adanya 9 orang wali, penyebar agama islam di Jawa, juga adanya 9 lobang di badan kita.
Alun- alun, menggambarkan suasana "nglangut" suasana tanpa tepi, suasana hati kita dalam semadi. Pohon beringin di tengah- tengah alun- alun menggambarkan suasana, seakan- akan kita terpisah dari diri kita sendiri, seakan- akan kita kembar.
Simpang empat di sebelah utara. Pengurakan menggambarkan goda- goda dalam semedi. Kita tak boleh ke kanan atau ke kiri, tetapi terus ke tujuan kita.
Pasar beringharjo. Gambaran rintangan- rintangan atau goda- goda dalma semadi yang hebat. Semua ada di pasar, wanita- wanita cantik, makanan lezat, minuman segar, kain bagus berwarna- warni, bau- bauan yang wangi dan sedap.
Kepatihan. Seorang patih adalah seorang pegawai tertinggi dari Sri Sultan yang besar sekali kekuasaannya. Memuat arti godaan dalam semadi berupa kekuasaan, drajat, pangkat dan semat (uang).
Akhir tujuan, Tugu simbol dari tempat alif mutakalliman Wachid, badan, ilafi, bersatunya kawula dan Gusti, bersatunya hamba dan Tuhannya, suatu suasana dalam cita rasa kita, yang memberi keyakinan dan izin dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Prajurit- prajurit pengawal gunungan beruniform hitam dan satunya putih. Hitam simbol dari ketetapan hati. Putih simbol dari kesucian. Kedua peleton ini merupakan simbol dari sifat: tetap suci.
Kemandungan Lor. Dilihatnya pohon- pohon keben. Ini mengandung arti: "Tangkeben (tutuplah) ! mata saudara, telinga saudara, rasa saudara, sebab saudara sebentar lagi akan menginjak zaman sakaratul maut".
Masuk regol sri manganti. Dahulu Sri Sultan berkenan duduk sebentar di bangsal sri manganti, dijemput oleh permaisuri serta putra- putra Sri Sultan. Ini menggambarkan waktu kita telah menginjak di alam barzakh.
Kemudian datanglah dua orang bupati nayaka kepadanya untuk mohon perintah Sri Sultan atau untuk menghaturkan minuman kepadanya. Ini menggambarkan datangnya dua malaikat yang memberi pelajaran- pelajaran atau petunjuk- petunjuk agama Islam berdasarkan kitab Al quran di alam barzakh.
Bangsal traju mas. Ini mengandung arti supaya kita menimbang- nimbang mana yang betul, mana yang salah, jangan sampai ingat lagi pada keduniawian, isteri dan anak- anak yang kita tinggalkan.
Gedung purwaretna. Ini mempunyai arti: "kita harus selalu ingat kepada asal mula kita". Di atas regol ada sebuah bulatan atau dengku mengelilingi jagad atau buwana. Mengelilingi Buwana, nama Sri Sultan. Purwa= pertama= asal. Retna= intan, cahaya.
Gedong purwaretna ini bertingkat tiga, gambaran dari baital makmur, baital mucharam dan baital muchaddas. Jendela ada 4 keblat atau 4 tingkat ketauhidan yaitu syariat, tharikat, chakekat dan ma'rifat.
Regol danapratapa memberi nasehat kepada kita: sebaik- baik manusia, ialah ia yang suka memberi dengan ikhlas serta suka memberantas hawa nafsunya.
Arca raksasa di kanan kiri regol menggambarkan nafsu baik dan nafsu jahat pada tiap- tiap manusia.
Pohon jambu dersono yang ada di kanan kiri regol danapratapa memberi nasehat kepada kita: sebaik- baik manusia ialah ia yang dapat membedakan antara baik dan jahat.
Bangsal kencana, perkataan kencana itu mengandung sifat- sifat, anasir- anasir yang bercahaya. Bangsal kencana adalah gambaran bersatunya kawula- gusti.
Gedong prabayeksa, di dalam gedong ada sebuah lampu yang tak pernah padam, bernama kyai wiji. Praba artinya cahaya, yeksa berarti besar, jadi cahaya yang besar/ tenang. Semua itu mengandung arti: menurut kepercayaan, perjalanan roh di zaman akherat itu mengikuti jalannya cahaya sampai di sebuah tempat yang tetap, yang terang dan langgeng.
Sebelah kanan gedong prabayeksa berdiri sebuah bangunan besar bercat kuning, namanya gedong kuning. Gedong ini gambaran tempat roh- roh yang telah hening, bening, murni yaitu surga langgeng. Kuning adalah warna segala sesuatu yang bersifat Ketuhanan. Semua itu hanyalah gambaran- gambaran saja, suatu nasehat dari orangtua kepada turun- turunannya secara visual- edukatif. Nyatanya terserah kepada Tuhan Maha Tau.
K.P.H. Brongtodiningrat. Arti Kraton Yogyakarta. Yogyakarta: Museum Kraton Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar