Jumat, 19 Juni 2020

Kwan Im (Guan Yin)

- Translasi dari Avalokitesvara Bodhisattva, merupakan Bodhisatva Welas Asih.
- Kwan Im adalah dialek Hokkian & Hakka yang dipergunakan mayoritas komunitas Tionghoa di Indonesia.
- Nama lengkap, Kwan She Im Phosat, Guan Shi Yin Pu Sa
Nama asli dalam bahasa Sanskerta, Avalokitesvara

- Bahasa Japan = Kannon'/ Kanzeon, Dewi Kanon
Korea = Guan- eum/ Gwanse- eum
- Avalokitesvara asalnya digambarkan berwujud laki-laki di India, begitu pula pada masa menjelang & selama Dinasti Tang.
Pada awal Dinasti Song, beberapa dari pengikut melihatnya sebagai sosok wanita yang kemudian digambarkan dalam para seniman.

- Pertama diperkenalkan ke Cina pada abad pertama SM, bersamaan dengan masuknya agama Budha.
Pada abad ke- 7, Kwan Im mulai dikenal di Korea & Japan karena pengaruh Dinasti Tang.

- Avalokitesvara Bodhisattva dalam bahasa Sanskerta adalah:
> Avalokita
Yang bermakna melihat ke bawah/ mendengarkan ke bawah (bawah di sini bermakna ke dunia), yang merupakan suatu alam.
> Isvara
Berarti suara (suara jeritan makhluk atas penderitaan yang mereka alami).

- Sebagai seorang Bodhisattva yang melambangkan kewelas-asihan & penyayang
- Tokoh Avalokitesvara Bodhisattva berasal dari India & figur perempuan Guan Yin Pu Sa adalah figur yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Tiongkok saat itu.

- Ada 33 rupa perwujudan Kwan Im Pho Sat, antara lain:
▪︎Kwan Im berdiri menyeberangi samudera
▪︎Kwan Im menyeberangi samudera sambil berdiri di atas Naga
▪︎Kwan Im duduk bersila bertangan seribu
▪︎Kwan Im berbaju & berjubah putih bersih sambil berdiri
▪︎Kwan Im berdiri membawa anak
▪︎Kwan Im berdiri di atas batu karang/ gelombang samudera
▪︎Kwan Im duduk bersila membawa botol suci & dahan Yang Liu
▪︎Kwan Im duduk bersila dengan seekor burung kakaktua

- Kwan Im ditampilkan sebagai sosok seorang wanita cantik yang keibuan, dengan wajah penuh keanggunan.

* 20 ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im:
1. Jika orang lain membuatmu susah, anggaplah itu tumpukan rezeki.
2. Mulai hari ini belajarlah menyenangkan hati orang lain.
3. Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan suatu tujuan, itulah bahagia.
4. Lari & berlarilah untuk mengejar hari esok.
5. Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu miliki saat ini.
6. Setiap kali ada orang memberimu satu kebaikan, kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat.
7. Nilailah kebaikan orang lain kepadamu, tetapi hapuskanlah jasa yang pernah kamu berikan pada orang lain.
8. Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan & dihukum, maka kamu akan mendapatkan pahala.
9. Dalam keadaan salah kamu dipuji & dibenarkan, itu merupakan hukuman.
10. Orang yang benar kita bela tetapi yang salah kita beri nasehat.

11. Jika perbuatan kamu benar, kamu difitnah & dipersalahkan, tetapi kamu menerimanya, maka akan datang kepadamu rezeki yang berlimpah-ruah.
12. Jangan selalu melihat/ mengecam kesalahan orang lain, tetapi selalu melihat diri sendiri itulah kebenaran.
13. Orang yang baik diajak bergaul, tetapi yang jahat dikasihani.
14.  Kalau wajahmu senyum hatimu senang, pasti kamu akan aku terima.
15. Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing, maka dua orang itu akan bersahabat sepanjang masa.
16. Saling salah menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan.
17. Kalau kamu rela & tulus menolong orang yang dalam keadaan susah, maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolongnya.
18.  Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang lain dibelakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar.
19. Kalau kamu mengetahui seseorang berbuat salah, maka tegurlah langsung dengan kata-kata yang lemah lembut hingga orang itu insaf.
20. Doamu akan diterima, apabila kamu bisa sabar & menuruti jalanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar