Minggu, 14 November 2021

Lenyapnya Handphone Baru (2015)

Karena ingin membeli handphone yang mempunyai spesifikasi lebih dari handphone yang sebelumnya, seperti mempunyai fitur kamera depan, lampu flash kamera belakang dan yang bisa digunakan untuk memesan ojek online, karena dulu masih gencar- gencarnya orang yang bepergian kemana- mana pada nyobain moda transportasi baru tersebut, ojek motor yang bisa dipesan via online melalui aplikasi handphone.

Saat uang yang dikumpulkan beberapa bulan dari menyisihkan uang gajjan setiap bulannya sudah dirasa cukup, (T. R memutuskan untuk membeli handphone baru merk ASUS yang gerai tokonya tak terlalu jauh dari tempat bekerja. Untuk harganya tak mahal- mahal amat, bisa dibilang harga standar untuk kelas menengah ke bawah.

Selang beberapa bulan memiliki handphone baru, lenyaplah sudah handphone tersebut karena ditipu orang. Kejadiannya saat (T.R menunggu bus arah ke Jakarta di gerbang tol Bekasi, ada bapak- bapak yang menghampiri mendekat, lama berdiri di samping (T.R, kemudia bapak tersebut menemukan emas di bawah kakinya yang berada di dalam plastik lengkap beserta nota pembeliannya.

Kemudian dia menawarkan ke saya, "bagaimana kalau kita menjualnya saja, nanti hasilnya dibagi berdua". (T.R menurut saja. Setelah jalan kaki mencari- cari toko emas tak ketemu- ketemu, dia seperti mendapat telepon dari istrinya kalau anaknya merengek nangis- nangis minta dijemput. Dia pun memutuskan "bagaimana kalau kamu saja yang lanjut mencari toko emasnya, nanti saya tunggu di sini, tapi sebagai jaminan, kamu kasih saya uang paling gak 300 ribu, karena emas itu kalau dijual paling gak laku 500 ribu lebih". Karena (T.R waktu itu lagi gak pegang uang sebesar itu, (T.R pun memutuskan untuk meninggalkan handphone saja pada bapak tersebut.

Saking nurutnya waktu itu, (T.R nurut- nurut aja pergi melanjutkan untuk mencari toko emas, berharap emas tadi laku untuk dijual kembali. Setelah menemukan toko emas dan menawarkan dari satu toko ke toko lainnya, malahan (T.R dianggap mencuri emas tersebut dan banyak yang menganggap bahwa emas yang dibawa itu palsu, ada juga yang menyarankan untuk menjualnya saja dimana emas itu dulu dibeli.

Dengan rasa kecewanya (T.R kembali lagi dimana bapak- bapak tadi menunggunya. Namun bapak tersebut sudah tak ada lagi di situ. Tanya ke orang- orang di sekitar, banyak yang bilang tidak tahu. Saya mau telepon dia tapi sadar bahwa handphone (T.R tadi dipegang bapak tersebut untuk jaminan, kata dia untuk jaga- jaga kalau nanti (T.R tak kembali menemui dia lagi, eh tahunya bapak tersebut yang pergi duluan, gak kembali lagi di tempat tadi menunggu. Saat- saat momen itulah baru sadar kalau (T.R ditipu dengan emas yang seolah- olah tadi dia yang menemukan, (T.R pun juga tak tahu, apakah itu emas asli atau palsu, ditawarkan ke beberapa toko emas, rata- rata banyak yang tak mau membelinya.

Beberapa bulan setelah kejadian tersebut, (T.R coba- coba iseng mencari alamat toko emas yang tertera di nota pembelian emas tersebut di wilayah Tangerang, tapi hasilnya nihil. Tak ada toko emas tersebut. Entah itu tokonya yang sudah pindah atau nama tokonya yang fiktif belaka.

Lenyapnya handphone baru tersebut, belilah handphone lagi yang spesifikasinya hampir sama. Mencari- cari di situs jual- beli online, dapatlah handphone merk Samsung kondisi secondhand yang spesifikasinya hampir sama dengan yang hilang dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar