Kamis, 04 November 2021

Menjadi Pekerja Harian di Hotel Berbintang (2014)

Selesai pelatihan hotel di Yogyakarta dan selepas On The Job Training Hotel di Solo, (T.R melamar kerja ke berbagai hotel di Yogyakarta. Saat itu akan mendekati akhir tahun, beberapa hotel biasanya membutuhkan pekerja tambahan, karena kamar- kamar akan penuh terisi. Biasanya para tamu merayakan hari natal dan tahun baru di kota Yogyakarta.

Dari beberapa lamaran yang (T.R serahkan, ada satu yang nyantol, salah satu hotel berbintang lima. Jarak dari jalan malioboro tak terlalu jauh, hanya butuh jalan kaki 2- 3 menit ke arah barat. Di sana (T.R melamar sebagai roomboy, yang kesehariannya berjibaku dengan kamar para tamu, membersihkan dan merapikan kamar

Karena jarak dari rumah yang cukup jauh dari hotel, (T.R memutuskan untuk menyewa kamar kos saja yang dekat dengan hotel tersebut. Dapatlah kamar kos milik (Bu mrsih yang murah untuk ditinggali saya seorang diri, dan pastinya cukup dekat, hanya jalan kaki 2- 3 menit sudah sampai hotel, namun harus mendapatkan kamar kos yang kamar mandinya di luar. Betapa malasnya waktu itu untuk menerima kenyataan bahwa harus berbagi kamar mandi dengan berbagai penghuni kamar kos yang lainnya. Di kamar kos tersebut ada sekitar 12 pintu.

Untuk urusan makan, (T.R tak pernah masak sendiri, selalu beli di angkringan yang banyak menjamur di pinggir jalan, walau porsi nasi di angkringan terkesan sedikit.

(T.R selalu bekerja di pagi hari tak pernah kerja malam. Walau jam masuk bekerja pukul 7 pagi, tapi (T.R selalu hadir di tempat kerja 1 jam sebelum jam masuk, untuk menyiapkan beberapa peralatan dan keperluan tamu sebelum mulai bekerja. Dari menyiapkan sprei kasur, sarung bantal, handuk, shampo, pasta gigi, sabun mandi dan berbagai macam sabun untuk mencuci kamar mandi di kamar hotel. Semua peralatan tersebut diletakkan ke troli dorong. Jadi setelah selesai briefing pagi bisa langsung bekerja menuju kamar- kamar hotel yang akan dibersihkan, tak perlu menyiapkan ini- itu lagi.

Karena bangunan hotel merupakan gedung tinggi bertingkat, setiap harinya untuk menuju kamar- kamar yang akan dibersihkan, para pekerja roomboy membawa troli dorong yang berisi perlengkapan, kita selalu naik lift khusus untuk pekerja hotel (gak mungkin juga kan, kita yang harus membawa troli dorong menggunakan tangga biasa). Di sini lift pun dibedakan, mana lift yang dipergunakan untuk tamu hotel dan untuk para pekerja. Karena bangunannya tinggi, kita sesekali ketika membersihkan kamar, dapat sembari melihat ke bawah dari jendela kamar bagaimana suasana taman yang dipenuhi berbagai pohon- pohon rindang, melihat kolam renang hotel, restoran outdoor.

Selain melihat pemandangan di dalam hotel, kita pun dapat pula melihat suasana di luar gedung hotel, seperti melihat bangunan- bangunan di sekitar hotel dan hiruk pikuk jalanannya.

Mengenai seragam bekerja, tak ambil pusing lagi, karena pihak hotel sudah menyiapkan dan setiap harinya setelah selesai digunakan, seragam selalu dicuci oleh bagian laundry hotel. Berangkat dari kamar kos hanya menggunakan pakaian biasa layaknya orang main, untuk nantinya setelah sampai di hotel, mesti ganti pakaian kerja.

Bekerja di hotel ini, semua roomboy sudah mendapat jatah masing- masing kamar yang akan dibersihkan, kalau tak salah, sehari harus membersihkan 15 kamar. Room boy yang kerjanya cekatan dan fullspeed biasanya jam 3 sore sudah selesai, yang kerjanya agak santuy seperti (T.R ini, jam 5 baru selesai.

Saat bekerja di hotel inilah, (T.R harus kuat- kuat mental karena selalu berhadapan dengan berbagai sifat dan karakter orang yang berbeda- beda. Apalagi dulu, (T.R yang bermodalkan bahasa inggris yang pas- pasan harus selalu siap jika kebetulan mendapati tamu hotel orang asing, entah orang bule eropa, china, jepang. Walau tak begitu paham kalau harus berbicara panjang lebar kepada tamu, namun setidaknya bisa sedikit kalau soal tanya jawab singkat. Pernah suatu waktu ada rombongan tamu warga asing yang tak bisa bahasa inggris, disinilah keadaan jadi kikuk, bagaimana (T.R mau gak mau harus minta izin untuk membersihkan kamarnya dengan bahasa tubuh sebisanya, yang penting kedua pihak bisa saling mengerti.

Saat jam makan siang di kantin makan, untuk para pekerja hotel setiap harinya disediakan menu makanan yang selalu enak- enak menurut saya, belum lagi setelah sore hari waktu pulang bekerja, disediakan mandi menggunakan air hangat untuk para pekerja yang mau mandi.

Pernah waktu itu di bagian kitchen membutuhkan tenaga tambahan karena kekurangan kitchen steward, yang pekerjaannya nyuci barang- barang perlengkapan dapur, seperti nyuci gelas, piring, panci, penggorengan dan sebagainya. (T.R mengajukan diri untuk mencoba menjadi steward untuk waktu hanya 3 hari saja. Bergelutlah 3 hari itu dengan banyaknya pekerjaan cuci mencuci yang tiap hari selalu menumpuk banyak sekali hingga selalu kewalahan dengannya. Belum lagi untuk mencuci perlengkapan dapur yang mudah pecah, harus extra hati- hati, se- enggaknya jangan sampai banyak barang yang kita pecahkan. Jadi hal baru saat menjadi steward adalah dapat sesekali melihat para pekerja dapur yang dengan lihainya memasak berbagai macam makanan layaknya chef- chef yang biasa (T.R tonton di televisi.

Baru tahu juga untuk mencuci perlengkapan makan- minum seperti piring, gelas dan cangkir digunakan mesin pencuci, tinggal kita masukkan saja perlengkapan tersebut ke dalam mesin, nanti saat keluar bisa bersih. Jadi tak perlu kita basuh satu persatu, seperti cuci piring- gelas di rumah. Tentu saja di mesin pencuci tersebut ada orang yang mengoperasikannya, satu orang yang memasukkan perlengkapan yang akan dicuci, dan dua orang yang mengambil perlengkapan yang sudah keluar dari mesin. Saat dioperasikan mesin tersebut selalu bergerak layaknya mesin di pabrik- pabrik. Di bagian kitchen, para pramusaji restoran hotel juga selalu membawa banyak makanan sisa yang tak dimakan oleh tamu hotel, seperti roti, buah, daging. Makanan tersebut kadang kita makan bersama- sama atau untuk dibawa pulang karena sayang sekali kalau harus dibuang begitu saja dan memang masih layak untuk dimakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar