Minggu, 05 Mei 2024

Dinasti Qing

Dikenal juga dengan Dinasti Manchu atau Pinyin Manzu, merupakan dinasti terakhir kekaisaran Tiongkok.

Berlangsung dari tahun 1644 hingga 1911/ 1912

Mendekati akhir kekuasaan Dinasti Ming, seluruh penjuru China mengalami pemberontakan.
Sejak 1616 Pasukan Manchuria turut melawan tentara Ming serta berhasil menduduki berbagai kota di perbatasan utara China.

Mengutip Britannica, Dinasti Qing didirikan pada 1636 oleh Manchu untuk menunjuk rezim mereka di Manchuria, yang sekarang adalah wilayah timur laut China.

Pada 1636 dilaksanakan deklarasi berdirinya Dinasti Qing oleh Huang Taiji, yaitu keturunan Wangsa Aisin- Gioro

Pada tahun 1644, kaisar Ming terakhir, Chongzhen, memilih bunuh diri setelah jatuhnya Beijing ke tangan pemimpin pemberontakan, Li Zicheng

Pada 1644, ibukota China di Beijing direbut oleh pemimpin pemberontak Li Zicheng, karena putus asa pejabat Dinasti Ming meminta bantuan Manchu.

Namun, orang Manchu malah memanfaatkan kesempatan itu untuk merebut ibukota dan mendirikan dinasti mereka sendiri di Tiongkok.
Dengan mengadopsi bentuk pemerintahan Ming dan terus memperkerjakan pejabat Ming.

Setelah Dinasti Qing mulai berkuasa serta mendeklarasikan diri sebagai pengganti dari Dinasti Ming, Kaisar Shungzhi pun dipilih menjadi Kaisar China pertama yang berasal dari suku Manchu.

Setelah menduduki kekuasaan, Dinasti Qing menerapkan berbagai kebijakan yang mendiskriminasikan kaum Han.
Misalnya, memaksa orang- orang Han memotong rambut dan memakai model pakaian seperti bangsa Manchu.

Di bawah kaisar Kangxi (1661- 1722), Manchu memaksa Rusia meninggalkan benteng pertahanan mereka di Albazin, yang terletak di sepanjang perbatasan Manchuria di Sungai Amur.

Dinasti Qing berhasil menguasai semua daratan China di bawah kekaisaran Kangxi setelah memberantas keturunan Dinasti Ming.

Dari perjanjian dengan Rusia yang dilakukan pada 1689, Kaisar Kangxi berhasil menjadikan wilayah Siberia di bawah China.
Dinasti Qing meraih masa kejayaan di bawah pemerintahan Kaisar Kangxi, Yongzheng (1723- 1735) dan Qianlong (1735- 1796).

Muncul pemberontakan Taiping (1850- 64) dan Nian (1853- 68) di selatan dan utara.
Kemudian upaya modernisasi dan westernisasi mendapat tentangan dari pejabat konservatif terutama melalui upaya janda permaisuri Cixi.

Perang Candu pertama (1839- 1842),
Perang Inggris- Prancis (1856- 58),
Perang Tiongkok- Jepang (1894- 95),
Pemberontakan Boxer (1900),
Semuanya menghasilkan kekalahan bagj Tionghoa dan pemberian konsesi kepada kekuatan asing.

Mengutip History, Dinasti Qing jatuh pada tahun 1911, digulingkan oleh revolusi yang terjadi sejak tahun 1894 ketika revolusioner berpendidikan barat Sun Yat Sen alias Sun Zhongshan membentuk Revive China Society di Hawaii, kemudian Hongkong.

Pada 1905, Sun menyatukan berbagai faksi revolusioner menjadi satu partai dengan bantuan Jepang dan menulis manifesto, Tiga Prinsip Rakyat.

Pada 1911, Partai Nasionalis Tiongkok mengadakan pemberontakan di Wuchang, dibantu oleh tentara Qing dan 15 provinsi mendeklarasikan kemerdekaan mereka dari kekaisaran.

Kaisar Xuantog turun tahta pada 1912, dengan Sun membuat konstitusi sementara untuk negara baru, Republik Tiongkok, yang mengantarkan kerusuhan politik selama bertahun- tahun yang berpusat di sekitar Yuan.

Pu Yi atau dipanggil Henry Puyi ataupun Puyi, dikenal sebagai Kaisar Xuantog merupakan kaisar terakhir China (1908- 1912).


Dinasti Song (960- 1279)
Dinasti Yuan Mongol (1271- 1368)
Dinasti Ming (1368- 1644)
Dinasti Qing/ Manchu (1644- 1911)


dunia.tempo.co/amp/1674689/kilas-sejarah-dinasti-qing-kekaisaran-terakhir-di-tiongkok

m.kumparan.com/amp/sejarah-dan-sosial/kisah-dinasti-qing-di-tiongkok-beserta-masa-jayanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar