Sabtu, 23 Desember 2017

Novel "Edensor" - Andrea Hirata

Novel "Edensor" karya Andrea Hirata
Novel Ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi
Penerbit Bentang


Hidup & nasib bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, & sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan

Pengalaman yang sama dapat menimpa siapa saja, namun sejauh mana & secepat apa pengalaman yang sama tadi memberi pelajaran pada seseorang, hasilnya akan berbeda, relatif satu sama lain. Banyak orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar, namun tak jarang pengalamannya yang pendek mencerahka sepanjang hidup

Orang Melayu bekerja keras sepanjang hidup, membanting tulang-belulang, berkeringat darah, berlumur cobaan berat, siapa yang menyerah tak dapat tempat di hati mereka

Tabiat orang tak berhubungan dengan gelar yang disematkan kepadanya, bukan pula bagaimana ia menginginkan orang hormat kepadanya, tapi lebih pada berapa besar ia menaruh hormat kepada dirinya sendiri

"Murid-muridku berkelanalah, jelajahi Eropa, jamah Afrika, temukan mozaik nasibmu di pelosok-pelosok dunia. Tuntut ilmu sampai ke Sorbonne di Prancis, saksikan karya-karya besar Antoni Gaudi di Spanyol"

-Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu

Semakin lama semakin berkurang tantangannya. Pekerjaan itu tidak memberiku kelimpahan, tapi memberi keamanan finansial & kehidupan yang itu-itu saja, demikian gampang diramalkan kesudahannya

Aku terjamin secara sederhana, terlindung oleh sistem, stabil secara psikologis, mapan secara sosial, & semua itu membuatku bosan

Aku ingin mengarungi padang & gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, & menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!

Aku yang hidup sesuai dengan tuntunan Dasa Dharma Pramuka, taat pada perintah orangtua, selalu belajar dengan giat & tak lupa minum susu, jarang dapat melebihi nilai mereka

Aku sadar diri, dari seluruh kemungkinan logis ketertarikan pria wanita secara fisik, materialistik, filosofik, idealisme, kultur, ekspektasi, kemistri, gengsi, atau apapun, tak secuil pun aku memenuhi kualifikasi

Bagi yang mudha yang punya Ghaya ... Rambathe Ratha Hayo! Singsingkanh lenganh bajuhh kalau kitah mau majuhh!!

Agen travel hanya cocok untuk para pensiunan. Perjalanannya tak dapat disebut sebagai penjelajahan. Kami tak mengharapkan perjalanan yang mudah. Kami ingin tantangan yang menggetarkan. Inilah esensi petualangan

-Ide-ide sinting memang selalu memiliki dua dimensi: dicemooh / diikuti orang-orang frustasi
-Karena kalian berani bermimpi. Mimpi-mimpi kalian menginspirasi

Aku selalu terobsesi pada tantangan tertinggi & cobaan sampai batas terendah aku dapat menoleransi daya tahanku

Mereka memberi makan para gelandangan, tanpa peduli gelandangan itu katolik, protestan, mormon, baptis, agnostik, atheis, budha, muslim, komunis, demokrat, republikan, homo, lesbian, transeks, hetero, atau penjahat

Jika ingin menjadi manusia yang berubah, jalanilah, tiga hal ini: sekolah, banyak-banyak, membaca Al-quran, & berkelana - Ibunda guru Muslimah Hafsari

Jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya itu hasilnya masih nihil, maka sebenarnya kita telah menemukan apa yang kita cari dalam diri kita sendiri, yakni kenyataan, kenyataan yang harus dihadapi, sepahit apa pun keadaannya

Ini adalah ekstase terbesar yang hanya mungkin dicapai mereka yang berani bermimpi, berani keluar dari cangkang siputnya, untuk menemukan jawaban pertanyaan atas dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar