Novel "Maryamah Karpov" karya Andrea Hirata
Novel Keempat dari tetralogi Laskar Pelangi
Penerbit Bentang
Sebulan sudah aku di kampung, tanpa pekerjaan, berijazah universitas, maka profil demografiku dapat digambarkan seperti ini: pengangguran paling intelek di Pantai Timur Belitong. Sebab aku ini tak lebih dari jutaan orang muda berijazah perguruan tinggi di negeri ini yang gugup ketar-ketir menghadapi masa depan
Betapa tak menyenangkan hidup menganggur. Berusia di atas dua puluh lima tahun, masih makan beras hasil jerih payah orangtua, masih berteduh di bawah atap rumah orangtua yang beranjak uzur, adalah bentuk penderitaan diam-diam
Aku telah mengambil hikmah dari beragam pengalaman pahit hidupku tapi nyaris tak ada hikmah apapun dari menganggur. Para penganggur bertempur setiap hari melawan rasa pesimis yang menggerogoti pelan-pelan waktu yang hampir habis, kesempatan yang kian tipis, saingan yang makin ganas, kepercayaan diri yang merosot, & harga diri yang longsor, pertempuran dalam perang yang terlupakan
Mereka menyadari diri sebagai perantau & mendidik turunannya dengan mentalitas perantau: disiplin, efektif, keras
Hewan itu, demi Tuhan, kurang ajar betul. Jika diusir dengan sapu, masih sempat-sempatnya ia berkelat-kelit di antara kaki meja, tujuannya untuk mengumpulkan tenaga tekan & mencuri satu momen yang pas untuk menyemprotkan kotorannya di dalam rumah, lalu berkeok nyaring terbang melalui jendela seolah mengejek: terimalah itu! Tuan rumah pelit !
Tugasnya memasak aspal, memikul tongnya & mencurahkannya di jalan yang sedang dibuat. Ini pekerjaan kuli yang paling kuli. Karena pekerjaan ini tak memerlukan daya ingat, sekaligus daya pikir
Lelaki lemah lembut nan sering bermuran durja. Hobinya melamun sendiri. Berlama-lama duduk di lengan jembatan Linggang. Meski penampilannya gagah, kumisnya baplang & jambangnya panjang, lebar bahunya kukuh, dadanya bidang, tapi hatinya gemulai. Lelaki pendulang timah yang melankolik
Yang tak berjiwa perantau, kembali ke hutan & sungai, untuk berburu, berladang, berpindah-pindah demi mencari makan
-Kau tak pernah mengerti bahaya sebelum kaurasakan sendiri. Itulah watakmu!
-Kesulitan akan gampang dipecahkan dengan mengubah cara pandang, Boi
Lanun adalah inspirasi bagi mereka yang terlahir untuk senang menantang dirinya sendiri, yang berjiwa pemberontak, yang terhinadinakan & terbuang. Untuk mereka yang memilih hidup keras
Bergabunglah seribu pujangga melantunkan rima-rima cinta. bersatulah surya & awan-gemawan melukis megahnya angkasa. Bersekutulah angin empat musim mengarak halimun selat Malaka, tak satupun, tak satupun dapat menggambarkan indahnya perasaanku
-Keajaiban akan muncul bagi orang yang berani mengambil resiko untuk mencoba hal-hal yang baru!
Archimedes, Boi, ia dituduh gila, lalu dipenggal kepalanya oleh kopral balok satu Romawi,
Galileo dipaksa membaca tujuh mazmur pertobatan lantaran menentang bapak tua Aristoteles
Muhammad dilempai batu
Colombus terbirit-birit dipanah orang Indian
Mary Currie megap-megap kena radiasi
Faraday senewen keracunan merkuri
Gandhi ke penjara seperti ke jamban saja
Seseorang yang tak diinginkan tapi selalu datang, seseorang yang selalu ditampik tapi terus hadir, lambat laun menjadi seseorang yang diharapkan, dirindukan boleh jadi, begitulah tenaga dahsyat kebiasaan
-Seseorang yang menjadi sumber kekuatan terbesar adalah pula sumber kelemahan terbesar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar