Kamis, 24 Juli 2025

Ratu Malang (Retno Gumilang)

Retno Gumilang adalah putri dari Ki Wayah, seorang dalang gedog yang tersohor di bumi Mataram. Beliau seorang sinden, bersuamikan lelaki yang memiliki profesi seorang dalang, Ki Dalang Panjang Mas (Ki Soponyono) namanya. Beliau juga terkenal di seluruh Mataram.

Nasib malang menghampiri hidupnya semenjak penguasa Mataram saat itu, Amangkurat I, mulai mengenal dirinya. Amangkurat I berniat untuk menikah lagi. Oleh Pangeran Blitar, beliau dikenalkan dengan Retno Gumilang. Lewat pandangan pertama, sang raja langsung menaruh hati kepada putri Ki Wayah tersebut. Beliau langsung memantapkan hatinya untuk segera mempersunting Retno Gumilang.

Amangkurat I menerima kenyataan bahwa Retno Gumilang sudah berkeluarga.
Amangkurat I memiliki siasat keji untuk menyingkirkan suami Retno Gumilang. Maka, diundanglah Ki Panjang dan seluruh rombongan pementas wayang asuhan Ki Panjang untuk menghadiri jamuan makan istimewa di istana. Namun, di balik jamuan yang manis itu, ternyata Amangkurat I menaruh racun pada makanan jamuan yang membuat Ki Panjang dan seluruh rombongan yang turut serta harus meregang nyawa.

Meninggalnya Ki Panjang membuat Retno Gumilang menjadi janda. Kesempatan tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Amangkurat I untuk menjadikannya sebagai selir sang baginda. Akhirnya Retno Gumilang berhasil diboyong ke istana dalam keadaan hamil dua bulan, buah dari pernikahan sebelumnya dengan Ki Panjang.

Amangkurat I pun sangat berbahagia. Dia sangat mencintai Retno Gumilang. Retno Gumilang yang sebenarnya hanya selir ia bangunkan istana khusus bernama Istana Wetan dan selanjutnya beliau memberi gelar Ratu Wetan kepada sang istri.

Setelah mengetahui fakta bahwa Ki Panjang tewas akibat dibunuh oleh Amangkurat I membuat Retno Gumilang sangat terpukul. Ia menangis siang dan malam meratapi kepergian sang suami yang amat menyedihkan. Meskipun kini ia sudah menjadi istri dari penguasa Mataram, cinta tulusnya hanya ia persembahkan untuk Ki Panjang.

Retno Gumilang mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari sebagian besar orang di istana. Perlakuan khusus Amngkurat I kepada dirinya menyulut api cemburu para istri Amangkurat lainnya. Keinginan Amangkurat I yang ingin mengangkat Retno Gumilang sebagai permaisuri juga semakin memperkeruh keadaan. Padahal saat itu ia sudah memiliki permaisuri yang berkediaman di Istana Kulon. Oleh karena itu, ia mendapat julukan Ratu Malang dari para istri Amangkurat I, yang berarti orang yang melintang (malangi/ menghalangi) di jalan sehingga menyebabkan Amangkurat I serasa abai dengan istri yang lainnya.

Ratu malang menghembuskan nafas terakhir di kediamannya, Istana Wetan. Kematiannya dicurigai akibat diracun karena sebelum meninggal sang ratu menunjukkan gejala keracunan dengan banyak mengeluarkan cairan dari tubuhnya. Kepergian sang ratu merupakan pukulan yang sangat berat bagi Amangkurat I.

Sultan Mataram tersebut mengantarkan jasad sang ratu ke Gunung Kelir untuk dipusarakan. Selama beberapa hari, beliau meminta agar liang lahat sang ratu tidak ditutup. Malam harinya beliau tidur di dekat liang lahat tersebut untuk menemani jasad sang ratu yang telah terbujur kaki.


_

Momen meninggalnya Ratu Malang menjadi akhir hidup beberapa selir lain karena dituduh meracuni Ratu Malang. Akibatnya, beberapa selir dikenai hukuman mati dengan cara dikurung dalam ruangan pengap oleh Amangkurat I.

Amangkurat I meninggal di daerah bernama Tegalarum saat melakukan pelarian akibat serangan aliansi Trunojoyo- Karaeng Galesong ke ibukota Mataram Islam di Plered.

Di bagian atas makam, masih ada satu tempat berpagar. Di dalamnya terdapat persegi bekas galian berisi air. Sendang Moyo namanya.

Versi umum mengatakan jika disinilah rencana awal Ratu Malang dimakamkan. Namun saat tanah digali, air keluar tiada henti dan membuat makam sang sinden dijadikan dalam satu area dengan suami tercintanya.

Makam Ki Dalang Panjang Mas berada di dalam kompleks makam Antakapura atau makam Ratu Malang. Kompleks makam terletak di puncak sebuah bukit yaitu bukit Gunung Kelir.

Salah satu nisan di halaman inti adalah nisan Ratu Mas Malang, permaisuri Amangkurat I. Satu nisan yang ada di halaman belakang atau halaman sisi utara adalah nisan Ki Dalang Panjang Mas. Nisan-nisan yang lainnya kemungkinan besar merupakan kuburan para pengrawit atau penabuh gamelan dan pesinden, yang semuanya anggota rombongan Ki Dalang Panjang Mas yang ikut terbunuh.




mojok.co/terminal/retno-gumilang-ratu-malang-yang-bernasib-malang/

mojok.co/liputan/hasrat-asmara-raja-mataram-islam-yang-berakhir-di-istana-kematian/

jogjacagar.jogjaprov.go.id/detail/3950/makam-ki-dalang-panjang-mas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar