Hampir semua buku tentang Indonesia ada di sana, seperti tentang sejarah, arkeologi, bahasa dan sastra. Buku- buku itu ditulis dalam berbagai bahasa.
KITLV tidak hanya mengumpulkan buku, tapi juga melakukan penelitian dan menerbitkan buku dan majalah mengenai hasil penelitian itu. Salah satu publikasi KITLV itu berupa jurnal ilmiah yang disebut Bijdragen Tot deTaal-, Land- en Volkenkunde, populer disebut BKI.
KITLV adalah penyelamat buku- buku tua san tulisan- tulisan lain tentang Indonesia. Sumber- sumber itu disimpan dalam bentuk mikrofilm atau mikrofiche dan digitalisasi.
Untuk mengakses bahan- bahan yang sudah didigitalisasi, orang tidak perlu lagi datang mengunjungi perpustakaan. Sejak lama keberadaan internet sangat membantu pencarian akses karya- karya ilmiah di KITLV. Tentu saja syarat utama harus menjadi anggota KITLV.
KITLV berdiri pada 4 Juni 1851. Kota kelahiran KITLV adalah Delft. Pada awalnya tujuan pendirian KITLV adalah memajukan ilmu bahasa, budaya dan sejarah Hindia Belanda dalam arti yang seluas- luasnya.
Pada 1865 anggaran dasar KITLV diubah, sehingga bidang yang ditangani KITLV diperluas sampai meliputi semua daerah jajahan Kerajaan Belanda. Tiga tahun kemudian (1868) KITLV berpindah dari Delft ke Den Haag.
Pada 1966 KITLV pindah ke Leiden, menempati salah satu ruangan di Universitas Leiden. Pada awal pendiriannya (1851), jumlah anggota KITLV hanya 100.
Di Indonesia sendiri jumlah anggota KITLV merupakan mayoritas. Kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai arkeolog, sejarawan, antropolog, politikus, wartawan, ahli bahasa, sosiolog, dsb.
KITLV atau Lembaga Bahasa, Budaya dan Sejarah, membuka perwakilan di Indonesia pada 1969 dan berkedudukan di Jakarta. Dalam beraktivitas, KITLV bekerja sama dengan LIPI (Lembaga İlmu Pengetahuan Indonesia).
KITLV sering bekerja sama dengan beberapa penerbit swasta. Buku yang pernah diterbitkan antara lain Belanda di Irian Jaya (bekerja sama dengan Penerbit Garba Budaya, 2001), Kenang- kenangan Pangrehpraja Belanda 1920- 1942. (Penerbit Djambatan, 2002) dan Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764- 1962 (Pustaka Sinar Harapan, 2004).
Sejak 2014, KITLV tidak mengeluarkan majalah BKI versi cetak. Namun KITLV tetap memiliki kantor perwakilan di gedung erasmus huis Jakarta. Sekarang untuk mempermudah masyarakat, KITLV bisa diakses secara daring. Bukan hanya publikasi, foto- foto dan peta- peta lama Indonesia ada di sana.
kompasiana.com/ djuliantosusantio/ kitlv-di-belanda-memiliki-banyak-koleksi-buku-dan-foto-tentang-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar