Novel "Anak Rantau" karya A. Fuadi
Penerbit Falcon Publishing
Untuk:
Amak, muasal hidup
Yayi, pendamping hidup
Salman, anugerah hidup
Bellagio Center, Danau Como, tempat mensyukuri hidup
Betapa mulia kedengarannya tersungkur gugur di mihrab, tempat yang dikerubuti berkah, tempat imam telah ribuan kali memimpin sujud. Siapa tahu karena ini dia akan dicatatkan malaikat sebagai orang yang gugur fi sabilillah. Surga ganjarannya.
Alam semesta ini penuh kejutan. Coba kau amati & renungkan. Ambil pelajaran dari semuanya. Itulah yang disebut oleh orang-orang tua kita di Minang, ALAM TAKAMBANG JADI GURU, alam terkembang jadikan guru.
Adat Minang kita selamanya kekal, indah lapuak diujan indak lakang dek
paneh,dibubuik indah layua dianjak indak mati, tidak lapuk oleh hujan
tidak lekang oleh panas, dicabut tidak layu, dipindah tidak mati
Lahia silek mancari kawan. Batin silek mancari Tuhan. Secara lahirnya, silat itu untuk mencari kawan. Secara batinnya silat itu untuk mencari Tuhan
Nan satitiak jadikan lawuih, nan sakapa jadikan gunuang, alam takambang jadi guru. Yang setetes jadikan laut, yang sekepal jadikan gunung, alam terkembang jadi guru.
Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah, syarak mengata, adat memakai. Maknanya, adat Minangkabau itu merujuk pada agama & agama merujuk pada Al-Quran. Antara agama & adat itu tidak untuk dipertentangkan, tapi saling bersandar satu sama lain.
Tungkek bana nan mambao rabah. Tongkat malah yang membawa jatuh rebah, panutanlah yang membawa musibah
Jikok dikambang salaweh alam, jikok dilipek sagadang kuku, kalau dikembang seluas alam, kalau dilipat sekecil kuku
-"Ondeh mandeh, pedas tapi enak. Bisa tambuah tiga piring ini."
-"Lai takana juo jalan pulang wa'ang. Masih ingat juga kamu jalan pulang rupanya"
-"Lai jo cucu Ayah. Saya bawa cucu Ayah"
-"Ketek banamo, gadang bagala. Kecil bernama besar bergelar"
-Indak sangajo, tidak sengaja
-"Piliah aa nan katuju di wa'ang. Pilih apa yang kamu suka"
-Indak baradaik, tidak beradat
-Takuruang nak di lua, taimpik nak di ateh, terkurung maunya di luar, terimpit maunya di atas
-urang-urang gadang, orang dewasa
-Ka ba'a juo lai. Mau bagaimana lagi ?
-"Kareh kapalo badangkang, anak keras kepala"
-"Alun takilek alah takalam, Belum terlihat sudah tertulis"
-Hidupku adalah meninggalkan kesenangan pribadi demi kesenangan bersama
-Membangkik batang tarandam, membangkitkan batang yang sudah terendam lama
Aden, ambo (aku)
Angku = Bapak, paman, orang yang lebih tua
Maota = mengobrol dengan topik apapun
Surau = tempat salat tapi bukan masjid
Lapau = tempat minum kopi, makan & berdiskusi
Wa'ang = kamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar