Novel "Cinta di Dalam Gelas" karya Andrea Hirata
Novel Kedua dwilogi Padang Bulan
Penerbit Bentang
Jika sudah bicara soal rencana membuka warung kopi itu, berjam-jam ia tak berhenti, sampai mau muntah saking bosan mendengarnya. Ia bicara tentang nama warung kopinya, jumlah pelayannya & lokasinya. Ia tak peduli telah menceritakan hal itu pada orang yang sama berpuluh-puluh kali. Membuka warung kopi adalah resolusi hidupnya
Muhlasin adalah pendatang baru dalam dunia percolongan, namun ia paling kreatif ketimbang dua seniornya itu. Muhlasin berpembawaan manis, santun gerak lakunya, & pintar bicara. Namanya pun seperti nama musala, tapi kelakuannya macam iblis
Kebijakan itu adalah semacam prinsip / mungkin lebih tepatnya filosofi dari bahasa latin yang penuh inspirasi. Pemikiran inspiratif sehingga banyak sekali dipakai para sastrawan. Kata-kata itu adalah carpe diem : diam itu emas!
Motor itu sudah busuk. Dinaiki seperti mau meletus. Bunyinya macam campuran bunyi mesin bubut, bunyi orang batuk kering & tawa kuntilanak. Tertekan batinku naik motor itu
Ia telah menangisi kepergian ibunya sepanjang malam sampai azan subuh. "Habis air mataku, lunas sudah kesedihan itu. Hidup harus berlanjut. Tantangan ada di muka. Masih banyak yang dapat disyukuri"
Ia tak dapat disurutkan oleh bimbang, tak dapat dinisbikan oleh gamang, belajar adalh sikap berani menantang segala ketidakmungkinan, bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan. Belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang bukan penakut
1. Mereka yang memesan kopi, tapi takut-takut menyentuhnya - uang di sakunya tinggal seribu lima ratus perak
2. Mereka yang minum dari gelas kosong, seolah-olah ada kopi di dalamnya - sakit gila nomor 27
3. Mereka yang senang kopi yang dingin - tak punya bulu hidung
4. Anak yang disuruh ibunya membeli kopi, tapi pulang membawa terasi - waktu kecil pernah kena sawan
5. Lelaki (30), bujangan yang minum kopi sambil tersenyum simpul - bujang lapuk karena sengaja
6. Mereka yang minum kopi tengah malam Jumat Kliwon - sudah bisa membaca sejak berumur 11 bulan
7. Mereka yang mandi pagi tidak pakai sabun - tidak hafal Pancasila
Kopi adalah minuman rakyat. Dijual dengan harga rakyat. Kopi rakyat enak karena keringat petani & tangan tukang kisar yang melepuh
Pecatur yang teliti karena ia seorang akuntan. Kau tahu, Boi, selisih satu rupiah pun, dicarinya sampai subuh! Ia memiliki ketelitian tukang reparasi arloji!
Menerapkan pelajaran dari Oprah yang mengatakan bahwa 95% kegagalan hubungan adalah akibat komunikasi yang buruk
Kau & Ikal, bujang lapuk karatan ! Telinga wajan !
Jangankan salah, sesuatu yang benar dikerjakan sekalipun, bisa saja dimarahinya. Marah bukan lagi soal salah & benar bagi Paman, tapi gaya hidupnya
Kami telah datang padanya untuk mengadu - yang kami dapatkan adalah orang yang siap membela kebenaran dengan resiko apa pun.
Kami telah mendengar pendapatnya tentang pemerintah - yang kami dapatkan adalah kejujuran yang brutal.
Kami telah datang padanya untuk berkawan - yang kami dapatkan adalah emasnya persahabatan
Dengan sangat fasih bercakap dalam bahasa inggris : swang-sweng, sien-sion, ngoas-ngoes, wezwen - wezwin, grrh- grrh, mendesis- desis
Membentuk organisasi persatuan bujang lapuk. Rustam bertindak selaku ketua dewan penasihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar