Minggu, 04 Februari 2018

Buku "Ramayana" - Sunardi D. M

Buku "Ramayana" karya Sunardi D. M
Penerbit Balai Pustaka

Kisah Ramayana merupakan lanjutan dari cerita wayang Arjuna Sasrabahu (Raja negeri Maespati)

Negeri Ayodya dahulu dikalahkan oleh Rahwana & raja Prabu Banaputra tewas, disusul tewasnya Bagawan Rawatmeja adik Prabu Banaputra, maka Dewi Sukasalya janda mendiang Bagawan Rawatmeja diperistri oleh Dasarata

Bagawan Jamadagni atau Ramabargawa yang dulu membunuh Prabu Arjuna Sasrabahu

Prabu Rahwana sangat sakti & memiliki aji-aji Pancasona yang membuatnya tidak dapat mati, yang dulu diterimanya dari Subali, begitu rubuh menyentuh tanah, ia hidup kembali

Bagawan Wisrawa (Raja Lokapala) + Dewi Sukesi = Rahwana, Kumbakarna, Sapakenaka, Raden Arya Wibisana/ Gunawan

Prabu Dasarata + Dewi Ragu/ Dewi Sukasalya = Ramabadra
-- + Dewi Kekayi = Barata
-- + Dewi Sumitra = Raden Lesmana, Raden Teruna

Dewi Rarasati istri Batara Brama
Dewi Kamaratih istri Batara Kamajaya

Rahwana + Dewi Tari (anak Batara Endra) = Raden Indrajit/ Arya Megananda
 -- + = Raden Trisirah, Raden Trikaya, Raden Dewantaka & Raden Saksadewa

Kumbakarna + Dewi Kiswani = Aswanikumba & Kumbakumba
Wibisana + Dewi Triwati = Raden Bisawarna & Dewi Trijata
Sarpakenaka + Karadusana, Trimurda

Resi Gotama + Retna Windradi = Retna Anjani, Raden Subali, Raden Sugriwa

Cupu Manik Astagina, dapat memperoleh apa saja yang dikehendaki di dunia ini, apa yang diinginkannya dapat keluar dari cupu itu

Subali & Sugriwa yang terjun ke dalam danau untuk mencari Cupu, segera berubah wujud menjadi kera, Retna Anjani sendiri mencuci mukanya dengan air danau menggunakan kedua telapak tangan, maka muka & kedua telapak tangan saja yang menjadi muka & tangan kera

Karena Anjani bertapa dengan telanjang bulat, saat Batara Guru mendatanginya, air maninya keluar jatuh ke daun kamal, kemudian dimakan oleh Anjani, lalu mengandung & melahirkan Raden Anoman

Raden Anoman kecil dirawat & dididik oleh Batara Bayu di Suralaya kemudian diserahkan kepada Sugriwa di istana Guakiskenda

Batara Guru melempar daun ila-ila yang mengandung air mani ke punggung Batara Narada (karena mengejek Batara Guru), seketika daun ila-ila di punggung menjadi seekor kera (Raden Anila)

Subali & Anoman mampu ber-tiwikrama menjadikan tubuhnya sangat besar

Kapi Jembawan & Kapi Menda (Putut Menda, sejak lahir bertanduk) adl bekas pemomong Subali & Sugriwa dulu waktu kecil

Subali + Dewi Tara (anak Batara Endra) = Raden Anggada

Peristiwa Anoman yang diabadikan oleh para pujangga dalam syair Macapat "Kinanthi"
Anoman malumpat sampun
Prapteng witing nagasari
Mulat mangandhap katingal
Wanodya yu kuru aking
Gelung rusak awor kisma
Kang iga-iga kaeksi

Prabu Sumali (Raja Alengka) + Dewi Danuwati (dari Mantili) = Dewi Sukesi, Harya Prahasta

Rama Gandrung, Anoman Obong, Sinta Obong, Anoman Duta, Anggada Duta, Rama Tambak

Batara Wisnu menjelma menjadi singa, bernama Batara Narasinga saat melawan Maharaja Kasipu di Suralaya

Hyang Narada yang diutus oleh Batara Guru agar pertempuran di Kaendran berakhir menghadiahi Rahwana bidadari Dewi Tari, Dewi Kiswani untuk Kumbakarna, Dewi Triwati untuk Wibisana

-Hyang Baruna= Dewa Laut, Hyang Antaboga = Bumi
-Prajurit -prajurit kera adalah putra-putra Dewa
-Anggada putra Dewi Tara & Indrajit putra Dewi Tari adalah sama-sama cucu dari Batara Endra
-Apimu kelak akan menitis pada Kresna, sedang nyalamu akan menitis pada Arjuna

Prajurit-prajurit raksasa Alengka = Berpengalaman perang melawan Lokapala, melawan Ayodya, Kaendran, melawan pasukan Arjuna Sasrabahu

Pikiran pokok yang mempengaruhi prajurit-prajurit raksasa Alengka dalam berperang, adalah membalas budi yang telah banyak mereka peroleh dari raja Rahwana

Pikiran poko prajurit-prajurit kera dalam peperangan adalah membela kebenaran & menghapuskan tindakan-tindakan angkara murka demi perdamaian dunia & ketenteraman hidup manusia sesamanya

Delapan sifat jika menjadi raja telah tergabung menjadi pribadi kepemimpinan yang asalnya diambil dari watak delapan Dewa; Batara Endra, Batara Surya, Batara Bayu, Batara Kuwera, Batara Baruna, Batara Yama, Batara Candra, & Batara Brama

Setengah bulan peperangan di Alengka, selama setahun Dewi Sinta berpisah dengan Rama

Daerah-daerah yang dilalui Rama; Gunung Mahendra, Gunung Maliawan, Guakiskenda, Gunung Reksamuka, hutan Dandaka

Subali= tapa ngalong, bertapa seperti seperti binatang kalong
Sugriwa = tapa ngidang, bertapa meniru binatang kidang dalam hutan
Anjani= tapa nyantuka, bertapa seperti binatang katak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar