Sebagian ilmuwan menyebut fase ini dengan zaman kegelapan (Dark Ages)
Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa dan menghadapi kemunduran intelektual.
Bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15 M, kemudian disusul dengan zaman Renaisans (Renaissance).
Masyarakat Eropa berpendapat hanya gereja saja yang layak untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan.
Akibatnya, kaum cendekiawan yang terdiri atas ahli- ahli sains ditekan dan dikawal ketat.
Pemikiran mereka ditolak
Perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada sejak zaman Yunani- Romawi menjadi terhenti di Eropa.
Kekuasaan gereja begitu dominan dan sangat menentukan kehidupan di Eropa.
Pada zaman kegelapan beredar paham yang melenceng dalam kristen, misalnya paham tentang penyaliban Yesus, konsep trinitas, dan sebagainya.
Para pendeta juga membuat buku pedoman yang makna dan interpretasinya tergantung pada pemahamannya sendiri.
Pada masa ini para pendeta mengobral paham pengampunan dosa.
Artinya, seseorang tidak akan sampai ke surga sebelum datang ke pendeta untuk menyampaikan dosa- dosanya dan membayar sesuai dengan kemampuan, untuk menjamin kedudukannya di surga kelak.
Jadi, golongan pendeta dan pemuka agama menjadi kaya karena upah dari pengampunan dosa.
Bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari- hari adalah bahasa Latin.
Saat itu bahasa Latin sangat sulit bagi masyarakat.
Akan tetapi, lama kelamaan mereka terbiasa.
İslam juga menyebar ke Eropa melalui tiga jalan.
Pertama jalan barat, dilakukan dari Afrika Utara melalui Semenanjung İberia di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad (711).
Akhirnya, pemerintahan Khilafah Umayyah memimpin di semenanjung İberia yang dikenal dengan Bani Umayyah II (711- 1492) dengan ibukotanya Cordoba.
Kedua jalan tengah, dilakukan dari Tunisia melalui Sisillia menuju Semenanjung Apenina.
İslam dapat menduduki Silsillia dan İtalia selatan, tetapi dapat direbut kembali oleh bangsa Nordia pada abad ke- 13.
Ketiga jalan timur, dimana pada tahun 1453, Turki di bawah pimpinan Sultan Mehmed II berhasil menaklukkan Byzantium dengan terlebih dahulu menyerang Konstantinopel dari arah belakang yakni laut hitam.
İslam telah menguasai Andalusia pada 711 dan Konstantinopel pada 1453.
Tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Eropa saat itu, salah satunya İbnu Sina.
Dikenal dengan nama Avicena. Seorang dokter di kota Hamazan Persia, penulis buku- buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit.
Terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud.
Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas- universitas İslam di Spanyol seperti di Cordoba, Sevilla, Malaga, Granada dan Salamanca.
Universitas yang pertama kali berada di Eropa adalah Universitas Paris (1213).
Muncul sikap kritis terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh pihak Gereja Katolik terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa (disebut surat aflat).
Surat itu dijual kepada mereka yang tidak dapat ikut dalam Perang Salib antara abad ke- 11- 13.
Pelopor reformasi Gereja adalah Martin Luther (1483- 1546) seorang pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di Sachsen Jerman.
Pada 1517 Martin Luther mengemukakan pokok- pokok pikiran sebagai kritikan terhadap gereja meliputi 95 dalil yang kemudian ditempel di pintu gereja Wittenberg.
1. Amal baik yang tidak keluar dari hati yang murni tidak akan diterima Tuhan.
2. Hanya orang yang percaya kepada Yesus Kristuslah yang dapat diterima Tuhan.
3. Tiap orang dapat langsung berhubungan dengan Tuhan tanpa perantara gereja.
4. Tiap orang yang menyesali kesalahannya akan terlepas dari hukuman sehingga tidak diperlukan adanya surat pengampunan dosa.
5. Gereja merupakan perkumpulan orang percaya dan Yesus- lah kepalanya sehingga kedudukan paus selaku pimpinan agama tidak dapat diterimanya.
Wahjudi djaya, 2012, Sejarah eropa: Dari eropa kuno hingga eropa modern, Yogyakarta: Penerbit ombak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar