Jumat, 06 September 2019

Mahapati/ Dyah Halayudha

* Tokoh penghasut & licik yang gemar melancarkan fitnah & adu domba dalam sejarah awal Kerajaan Majapahit, demi meraih ambisinya menjadi patih Majapahit.
.Dihukum mati dengan cara Cineleng- Celeng= dicincang seperti babi hutan, setelah semua kejahatannya yang pernah dilakukan terbongkar.

* Jabatan awal sebagai Rakryan Patih, kemudian diangkat sebagai patih Majapahit, setelah meninggalnya Nambi.

* Penyebab kematian para pahlawan pendiri Kerajaan Majapahit, seperti Ranggalawe, Lembu Sora, & Nambi, secara tidak langsung.
.Dimungkinkan Mahapati hanya nama julukan. Maha= besar, pati= penguasa/ mati, jadi diartikan, orang yang memiliki ambisi besar untuk menjadi penguasa atau orang yang menyebabkan kematian yang besar atau penyebab kematian orang-orang besar.

* Mahapati dimungkinkan masih keluarga bangsawan, karena Dyah setara dengan Raden, sementara Nambi & Sora hanya bergelar Mpu. Jadi Mahapati sakit hati ketika Nambi & Sora memperoleh kedudukan tinggi (Patih Majalahit & Patih Daha).

* Menghasut Ranggalawe supaya menentang pengangkatan Nambi sebagai patih, ia juga menghasut Nambi supaya menghukum kelancangan Ranggalawe.

* Menghasut Mahisa Taruna (putra Kebo Anabrang) supaya menuntut pengadilan untuk Lembu Sora atas kematian ayahnya yang dibunuh Lembu Sora dalam pemberontakan melawan Ranggalawe.

* Menghasut Sora supaya meminta hukuman yang lebih pantas (karena hanya dihukum buang), Sora pun berangkat ke ibukota meminta hukuman mati. Nambi juga dihasut bahwa Sora akan datang untuk membuat onar, Sora lalu tewas dikeroyok tentara istana.

* Nambi yang meminta Mahapati untuk menyampaikan permohonan izin cuti kepada Jayanagara karena ayahnya di Lamajang meninggal, akan tetapi justru mengabarkan bahwa Nambi akan mempersiapkan pemberontakan. Jayanagara marah & mengirim pasukan untuk melawan Nambi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar