Rabu, 27 Desember 2017

Sertifikat Training

Sertifikat Job Training Housekeeping


 Sertifikat Pelatihan dan PKL Cleaning Service

 

 

Sertifikat Pelatihan Pengendali Makanan (Malaysia)


Sertifikat Pelatihan Kerja Housekeeping Hotel


 

 Sertifikat Pelatihan Kesehatan & Keselamatan Kerja (Turkiye)



Surat Keterangan Bekerja

Bekerja di Minimarket (Bekasi)


 Bekerja di Pabrik Kayu


 

 

Bekerja di Hotel (Turkiye)



Minggu, 24 Desember 2017

Foto-foto Kenangan Kecil

1. Mbah Murah, Teddy and Chandra



2. Wisnu, Chandra, and Teddy.

Waktu liburan Idul Fitri bersama rombongan saudara di kawasan Malioboro Yogyakarta.

 
3. Ibu Kasminah, Teddy and Chandra


4. Teddy and Yoga di rumah Mbah Sukinah

5. Photo Studio

 
 
 6. Teddy, Yoga, Eko, Tejo and Chandra di rumah Mbah Murah

7. Teddy, Tejo, Chandra, Eko, Aditya, Yoga and Cikas di rumah Mbah Murah

8. Pras, Teddy, Yoga, Whidia, adiknya Pras and Mas Pandu di Candi Borobudur

9. Teddy, Yoga, Whidia, adiknya Pras and Pras di Candi Borobudur




Sabtu, 23 Desember 2017

Situs Parigi/ Punden Parigi II

Situs Parigi Di Banyuurip

Alamat situs parigi berada di desa Banyu Urip, Kecamatan Banyu Urip, Kabupaten Purworejo. Rute perjalanannya, dari Alun-alun kota Purworejo ke selatan menuju ke arah desa Banyu Urip, sampai di Pasar Ngori, kemudian ambil jalan ke arah kiri hingga Kantor Kepala Desa Banyu Urip, ambil jalur lurus hingga +/- 300 meter maka kita akan sampai di lokasi.
Deskripsinya, situs perigi berada di sebuah lokasi dengan ukuran kurang lebih 20 meter x 30 meter, kemudian pada sebelah kanan ada semacam aula dimana aula tersebut digunakan untuk tasyakuran para warga setempat untuk pesta panen. Bentuk bangunan situs perigi seperti gazebo atau lebih mirip joglo namun cukup terawat dengan ukuran kurang lebih 3 meter x 3 meter. Lantai situs perigi berwarna putih, di dalam terdapat 1 yoni dan 4 buah batu yaitu : batu duduk ( yang paling besar, konon batu ini adalah tempat duduk Raden Joyokusumo ), batu lutut, batu dakon, dan yang paling kecil adalah batu lumpang.

Sejarah situs parigi.

Juru kunci situs perigi bernama Pak Marto ( Sumarto ), rumahnya berada disekitar area situs.

Dikisahkan, Raja Majapahit yaitu Brawijaya 5, adalah sangat marah kepada Raden Joyokusumo karena tidak hadir dalam rapat khusus kerajaan, padahal semua putra bangsawan menghadiri rapat tersebut. Raden Joyokusumo adalah adik tiri dari seorang istri selir Raja Brawijaya. Saat semua mengikuti rapat kerajaan, Raden Joyokusumo dan adik nya, Galuh Wati, malahan asik bermain burung puyuh yang bernama Ki Kebrok, burung kesayangannya.

Akibat kemarahan Raja Brawijaya, Raden Joyokusumo dan Galuhwati diusir dan pergi dari kerajaan Majapahit. Dengan susah payah, akhirnya kakak dan adik sampai di suatu tempat. Akibat perjalanan yang sangat jauh, Galuh Wati diserang demam dan kehausan. Akhirnya, Raden Joyokusumo menancapkan sebilah keris pusaka miliknya ke tanah. Sebuah keajaiban, tanah bekas tancapan keris tersebut memunculkan air yang sangat deras. Dengan air tersebut, mereka minum dan mandi.

Kemudian, Raden Joyokusumo mendirikan sebuah bangunan yang digunakan untuk bertapa. Bangunan tersebut diberi nama Perigi yang artinya adalah mendatangi ( murugi, jawa ), karena setelah muncul mata air atau sumur, datanglah orang-orang dari luar kota yang ingin menetap di sana. Istilah Banyu Urip itu sendiri diambil dari kata banyu dan urip, yang bermakna air kehidupan karena saat Galuhwati hampir mati, air yang muncul dari tanah bekas tancapan keris adalah memberi kehidupan bagi mereka.
Banyak orang dari luar kota yang datang kesini untuk memperbaiki nasib. Mereka minta petunjuk pada juru kunci supaya diberi jalan alternatif, lalu mereka berdoa dan menyembelih korban. Setiap malam jum'at dan hari-hari tertentu, mereka harus tirakat sepanjang malam di aula. Jika mereka berhasil dalam usaha, mereka akan menggelar syukuran di aula tersebut

Di belakang bangunan situs, ada sebuah pohon besar yang berumur ratusan bahkan mungkin hingga ribuan tahun. Dibawah pohon tersebut dibangun gundukan tanah yang ditinggikan ( Siti Hinggil ) dan ditancap sebuah papan yang ditulis " Pengunjung Di Larang Naik ke Lokasi ini".

Situs Parigi/ Punden Parigi I

Cikal Bakal Desa Tertua Dengan Sejarah Punden Parigi.

Tersebutlah Desa Banyuurip, Kecamatan Banyuurip yang digadang-gadang sebagai desa tertua di Kabupaten Purworejo. Bahkan, konon desa itu lebih tua dan sudah ada jauh sebelum Kota Purworejo berdiri, yakni pada zaman pemerintahan Kerajaan Majapahit.

Singkatnya dalam kisah babad Banyuurip yang ditulis turun temurun, menceritakan, zaman dahulu kala ada seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Dari selir, raja tersebut memiliki seorang putera bernama Pangeran Joyokusumo dan seorang putri bernama Galuhwati.

Pada suatu hari raja mengadakan rapat besar. Kemudian raja mengutus Patih Gajah Mada untuk mencari Pangeran Joyokusumo, sebab hanya dia yang tidak menghadiri rapat. Setelah dicari, ternyata sang pangeran justru pergi mencari belalang untuk makan gemak atau burung puyuh kesayangannya. Akibatnya, Raja mengusir putranya tersebut.

Nyi Putri Galuhwati dan Pangeran Joyokusumo dalam perjalanannya diusir dari Majapahit karena Pangeran Joyokusumo tidak mau menghadap ayahnya dalam pertemuan kerajaan dan hanya bermain adu burung puyuh. Burung itu diberi nama si Kebrok. Karena kesaktiannya, maka burung tersebut sering diadu dengan burung lain. Konon si Kebrok dapat mengalahkan seekor harimau.

Siang malam kedua kakak beradik tersebut melintasi hutan belantara dan suatu ketika sampai di daerah ini. Karena kehausan, adiknya yaitu Galuhwati minta air. Seketika Pangeran Joyokusumo mencabut keris pusakanya yang bernama Kyai Dhalang (versi lain menyatakan bernama Panubiru) dan menancapkannya ke tanah sehingga keluar air. Air tersebut kemudian digunakan untuk minum dan mandi. Karena air itu menyegarkan kembali dan memberi kehidupan (urip) pada warga sekitarnya, maka daerah tersebut diberi nama Banyu Urip. Tempat pertapaan Pangeran Joyokusumo disebut Punden Perigi, yang berarti dimurugi (didatangi dari jauh yaitu Majapahit) menuju tempat itu.
Inilah singkat cerita desa tersebut di beri nama Banyuurip.

Disana terdapat sebuah cagar budaya yakni salah satu petilasan atau pepunden yang disebut sebagai Punden Parigi. Pepunden ini menyimpan kisah menarik tentang peradaban pertama di desa ini.
Pepunden ini berbentuk joglo dengan lantai keramik. Di dalamnya terdapat batu bekas duduk Pangeran Joyokusumo, batu dakon, batu lumpang dan sebuah yoni sebagai tempat menampung air untuk membasuh muka lengkap dengan ubo rampe berupa dupa dan bunga-bunga.

Punden Perigi atau punden batu merupakan bangunan joglo kecil yang berukuran 3,2 m x 3,2 m berlantai ubin putih yang digunakan sebagi tempat pertapaan seorang pangeran yang berasal dari Majapahit (menurut babad Banyu Urip). Di dalam bangunan tersebut terdapat batu bekas tempat duduk Pangeran Joyokusumo, batu lutut, batu dakon, batu lumpang dan sebuah yoni sebagai tempat menampung air untuk membasuh muka (yang oleh sementara orang dipercaya dapat mendatangkan berkah). Pada sebelah barat punden Perigi terdapat bangunan berukuran 8 m x 16 m yang sering digunakan untuk pertunjukan wayang kulit oleh penduduk setempat sehabis panen musim kemarau. Pertunjukan tersebut merupakan ungkapan syukur masyarakat setempat atas keselamatan dan hasil panen yang diperoleh.

Punden Parigi sendiri berarti ganda. Parigi yang pertama berarti sumur. Yang kedua jika di eja pa ri dan gi, pa yakni paran (tempat yang jauh) ri yakni ring/sing dan gi yakni purugi atau tempat yang dituju. Jadi parigi sendiri mengandung arti tempat jauh yang didatangi.

Masyarakat luar daerah hingga mancanegara masih sering berziarah ke petilasan tersebut. Dengan membawa beberapa harapan mulai dari naik pangkat, ingin mendapatkan jabatan dan lain sebagainya. Namun ada sebuah pantangan, bagi mereka yang mendatangi petilasan tidak boleh menginginkan balas dendam, cari nomor togel dan pesugihan.
”Masih terawat dan pengunjungnya banyak juga. Ada yang dari luar negeri. Mereka memohon kepada Yang Maha Kuasa melalui perantara yang ada disini,” ujar Sumarto, juru kunci punden.

Sumber :

Arie Wicaksono Fam.

Arie Wicaksono (Sutomo
05 Des 1979

Iis Sholihat (H Mat Basir
14 May 1988

Kanaya Azzahra Wicaksono
16 Aug 2011

Rayya Abbiya Wicaksono
15 Jun 2017

Marriage at 06 Jun 2010

Kp. Buaran
Desa/ Kelurahan: Jatinegara
Kecamatan: Cakung
Kab./ Kota: Jakarta Timur
Provinsi: DKI Jakarta

Wongso Soedarmo Clan

Wongso Soedarmo -
Murah Warni binti Taruno Wikromo
(06 Jul 1930 - Selasa Kliwon 4 Des 2007)

1. Endang Rusmiyati (wafat 14 Apr 1991) -- Sutomo (wafat)
2. Endang Ruswati (18 Mar 1961 - 03 Mar 2012) --
Soemarno (20 Apr 1952 - 17 Oct 2021)
3  Priyo Santosa (May 2019) -- Sulis Sri Ambarnani

4. Budi Prayitno (03 Mar 1966 - 01 Sep 2001) -- Kasminah (06 Jan 1971)
5. Ning Rahayu (07 Sep 1967) -- Budi Parno (13 Nov 1962)

_
Fifin Diana Listyowati (30 Aug 1976)
Arie Wicaksono (05 Des 1979),,

,,Fica Diana Lestiawati (18 Oct 1983)
Hendro Adi Setiawan (30 Sept 1985),,

,,Putri Aditia
Yoga Pratama (1996),,

,,Teddy Rakasiwi (06 Mar 1995)
Chandra Sanjaya (07 May 1999),,

,,Pandu Kusuma (1992)
Wisnu Alamsyah (20 Jul 2000),,




Novel "Edensor" - Andrea Hirata

Novel "Edensor" karya Andrea Hirata
Novel Ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi
Penerbit Bentang


Hidup & nasib bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, & sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan

Pengalaman yang sama dapat menimpa siapa saja, namun sejauh mana & secepat apa pengalaman yang sama tadi memberi pelajaran pada seseorang, hasilnya akan berbeda, relatif satu sama lain. Banyak orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar, namun tak jarang pengalamannya yang pendek mencerahka sepanjang hidup

Orang Melayu bekerja keras sepanjang hidup, membanting tulang-belulang, berkeringat darah, berlumur cobaan berat, siapa yang menyerah tak dapat tempat di hati mereka

Tabiat orang tak berhubungan dengan gelar yang disematkan kepadanya, bukan pula bagaimana ia menginginkan orang hormat kepadanya, tapi lebih pada berapa besar ia menaruh hormat kepada dirinya sendiri

"Murid-muridku berkelanalah, jelajahi Eropa, jamah Afrika, temukan mozaik nasibmu di pelosok-pelosok dunia. Tuntut ilmu sampai ke Sorbonne di Prancis, saksikan karya-karya besar Antoni Gaudi di Spanyol"

-Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu

Semakin lama semakin berkurang tantangannya. Pekerjaan itu tidak memberiku kelimpahan, tapi memberi keamanan finansial & kehidupan yang itu-itu saja, demikian gampang diramalkan kesudahannya

Aku terjamin secara sederhana, terlindung oleh sistem, stabil secara psikologis, mapan secara sosial, & semua itu membuatku bosan

Aku ingin mengarungi padang & gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, & menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!

Aku yang hidup sesuai dengan tuntunan Dasa Dharma Pramuka, taat pada perintah orangtua, selalu belajar dengan giat & tak lupa minum susu, jarang dapat melebihi nilai mereka

Aku sadar diri, dari seluruh kemungkinan logis ketertarikan pria wanita secara fisik, materialistik, filosofik, idealisme, kultur, ekspektasi, kemistri, gengsi, atau apapun, tak secuil pun aku memenuhi kualifikasi

Bagi yang mudha yang punya Ghaya ... Rambathe Ratha Hayo! Singsingkanh lenganh bajuhh kalau kitah mau majuhh!!

Agen travel hanya cocok untuk para pensiunan. Perjalanannya tak dapat disebut sebagai penjelajahan. Kami tak mengharapkan perjalanan yang mudah. Kami ingin tantangan yang menggetarkan. Inilah esensi petualangan

-Ide-ide sinting memang selalu memiliki dua dimensi: dicemooh / diikuti orang-orang frustasi
-Karena kalian berani bermimpi. Mimpi-mimpi kalian menginspirasi

Aku selalu terobsesi pada tantangan tertinggi & cobaan sampai batas terendah aku dapat menoleransi daya tahanku

Mereka memberi makan para gelandangan, tanpa peduli gelandangan itu katolik, protestan, mormon, baptis, agnostik, atheis, budha, muslim, komunis, demokrat, republikan, homo, lesbian, transeks, hetero, atau penjahat

Jika ingin menjadi manusia yang berubah, jalanilah, tiga hal ini: sekolah, banyak-banyak, membaca Al-quran, & berkelana - Ibunda guru Muslimah Hafsari

Jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya itu hasilnya masih nihil, maka sebenarnya kita telah menemukan apa yang kita cari dalam diri kita sendiri, yakni kenyataan, kenyataan yang harus dihadapi, sepahit apa pun keadaannya

Ini adalah ekstase terbesar yang hanya mungkin dicapai mereka yang berani bermimpi, berani keluar dari cangkang siputnya, untuk menemukan jawaban pertanyaan atas dirinya.

Rabu, 13 Desember 2017

Mother

  • Menemani saat khitan (kelas 5 SD)
  • Mengajari doa iftitah sambil memasak air
  • Melayani permintaan aneh-aneh saat makan
  • Memberi uang Rp 500 berlembar-lembar untuk uang saku sekolah (kelas 4 SD)

  • Mengajari mengenal huruf, mengeja, berhitung
  • Ikut shalat tarawih di masjid sambil tidur
  • Membantu menarik sepeda beroda tiga sambil menggunakan sepatu boot
  • Numpang makan di kios pasar (kelas 6 SD)

-Terpaksa merantau meninggalkan kedua putranya yang masih kecil-kecil untuk menghidupi mereka, setelah ditinggal mati sang suami
-Berjuang untuk bisa hidup bersama putra pertamanya, karena akan diambil alih oleh saudara iparnya

Warga Banyuurip Dukuh Kembaran

Nala Gareng-Kis
Pak Dadi-Suyati
Suto
Tulas
Much. Ghorib-Suyatinah
Legirin-Sih
Kuter
Priyo Santosa-Sulis Sri Ambarnani(Anik)
Jum Bodong
Sutres
Naidok
Kentar
Wowar
Klungsu
Yuli-Parwoto
Medel
Murah Warni
Yanto-Suprih
Sukinah
Pariman
Sukiman
Zaenal
Agus Hermanto-Sri Wuri Handayani (Adam Kacu)

Jumadi-Satinem
Timbang
Wiyono-Gin
Dupung, Slamet luyung
Tumi
Sarilan
Ponidi
Sokinem (Tape-tape)
Terlan
Rapih
Diono - Parinem (Inem)
Pawit
Lelur
Genthong-Pawiro
Marno semir-Parni
Guthu
Mayusli-Ita Heni Astuti
Misino-Painah
Bambang Suryono
Batato (Martok
Ndari
Sugriwo-Painah
Slamet
Lusman
Jumiran-Asmarani
Tombir
Pardiyo-Prihatiningsih (Klarah)
Kacuk-Timek
Wardi
Minarni>Dian
Ari dele
Taruno
Sri
Karsih (Kinjenk Cewox)

Gimin
Njono
Hadi
Situm
Jaswan-Tri Astuti
Marwoto-Ngafiati Sunarsih (Bu Woto)
Lerep
Joko-Yanti
Tatok Sugiyono-Wahyutik < Jaminah
Nursinggih
Precil
Minuk-Kanthong
Semi
Ponirah-Kastono
Wasiyem
Dewi
Sarikem
Sukirno (Saring)-Sulistyanti
Wasito
Suyan
Sutar

Novel "Maryamah Karpov" - Andrea Hirata (II

Novel "Maryamah Karpov" karya Andrea Hirata
Novel Keempat dari tetralogi Laskar Pelangi
Penerbit Bentang

Sebulan sudah aku di kampung, tanpa pekerjaan, berijazah universitas, maka profil demografiku dapat digambarkan seperti ini: pengangguran paling intelek di Pantai Timur Belitong. Sebab aku ini tak lebih dari jutaan orang muda berijazah perguruan tinggi di negeri ini yang gugup ketar-ketir menghadapi masa depan

Betapa tak menyenangkan hidup menganggur. Berusia di atas dua puluh lima tahun, masih makan beras hasil jerih payah orangtua, masih berteduh di bawah atap rumah orangtua yang beranjak uzur, adalah bentuk penderitaan diam-diam

Aku telah mengambil hikmah dari beragam pengalaman pahit hidupku tapi nyaris tak ada hikmah apapun dari menganggur. Para penganggur bertempur setiap hari melawan rasa pesimis yang menggerogoti pelan-pelan waktu yang hampir habis, kesempatan yang kian tipis, saingan yang makin ganas, kepercayaan diri yang merosot, & harga diri yang longsor, pertempuran dalam perang yang terlupakan

Mereka menyadari diri sebagai perantau & mendidik turunannya dengan mentalitas perantau: disiplin, efektif, keras

Hewan itu, demi Tuhan, kurang ajar betul. Jika diusir dengan sapu, masih sempat-sempatnya ia berkelat-kelit di antara kaki meja, tujuannya untuk mengumpulkan tenaga tekan & mencuri satu momen yang pas untuk menyemprotkan kotorannya di dalam rumah, lalu berkeok nyaring terbang melalui jendela seolah mengejek: terimalah itu! Tuan rumah pelit !

Tugasnya memasak aspal, memikul tongnya & mencurahkannya di jalan yang sedang dibuat. Ini pekerjaan kuli yang paling kuli. Karena pekerjaan ini tak memerlukan daya ingat, sekaligus daya pikir

Lelaki lemah lembut nan sering bermuran durja. Hobinya melamun sendiri. Berlama-lama duduk di lengan jembatan Linggang. Meski penampilannya gagah, kumisnya baplang & jambangnya panjang, lebar bahunya kukuh, dadanya bidang, tapi hatinya gemulai. Lelaki pendulang timah yang melankolik

Yang tak berjiwa perantau, kembali ke hutan & sungai, untuk berburu, berladang, berpindah-pindah demi mencari makan

-Kau tak pernah mengerti bahaya sebelum kaurasakan sendiri. Itulah watakmu!
-Kesulitan akan gampang dipecahkan dengan mengubah cara pandang, Boi

Lanun adalah inspirasi bagi mereka yang terlahir untuk senang menantang dirinya sendiri, yang berjiwa pemberontak, yang terhinadinakan & terbuang. Untuk mereka yang memilih hidup keras

Bergabunglah seribu pujangga melantunkan rima-rima cinta. bersatulah surya & awan-gemawan melukis megahnya angkasa. Bersekutulah angin empat musim mengarak halimun selat Malaka, tak satupun, tak satupun dapat menggambarkan indahnya perasaanku

-Keajaiban akan muncul bagi orang yang berani mengambil resiko untuk mencoba hal-hal yang baru!

Archimedes, Boi, ia dituduh gila, lalu dipenggal kepalanya oleh kopral balok satu Romawi,
Galileo dipaksa membaca tujuh mazmur pertobatan lantaran menentang bapak tua Aristoteles
Muhammad dilempai batu
Colombus terbirit-birit dipanah orang Indian
Mary Currie megap-megap kena radiasi
Faraday senewen keracunan merkuri
Gandhi ke penjara seperti ke jamban saja

Seseorang yang tak diinginkan tapi selalu datang, seseorang yang selalu ditampik tapi terus hadir, lambat laun menjadi seseorang yang diharapkan, dirindukan boleh jadi, begitulah tenaga dahsyat kebiasaan

-Seseorang yang menjadi sumber kekuatan terbesar adalah pula sumber kelemahan terbesar

Novel "Maryamah Karpov" - Andrea Hirata (I

Novel "Maryamah Karpov" karya Andrea Hirata
Novel Keempat dari tetralogi Laskar Pelangi
Penerbit Bentang

Naik pangkat tak masuk dalam perbendaharaan kata Ayah yang tak punya selembarpun ijazah. Kata-kata itu asing & ganjil di telinganya. Bagi ayah, naik pangkat adalah kata-kata ajaib milik orang Jakarta

Mereka bersekutu secara tidak resmi dalam sebuah perkumpulan persaudaraan senasib bagi warga Republik tak berijazah

Sebab di negeri ini, mengharapkan pemerintah memberi kita kebahagiaan agak sedikit riskan. Pemerintah sibuk dengan kebahagiaannya sendiri

Aku telah mengalami banyak hal menyakitkan. Sejak kecil, setiap segi dalam hidupku mesti diperjuangkan seperti perang. Menyerah adalah pilihan yang menghinakan bagiku

Atas nama harkat kaumku, martabat ayahku, kurasakan dalam aliran darahku saat nasib membuktikkan sifatnya yang hakiki bahwa ia akan memihak para pemberani

Menggerus pohon karet, menjerang kopra, menyarai madu, menangguk ikan, memunguti kerang, mengais untuk makan

Aku bertanya kepada Yang Mahatinggi: berapa banyakkah Ia telah menurunkan perempuan peraga pelampung yang berdaya kejut listrik voltase tinggi macam ini di muka bumi ini?

Beberapa pria sangar menyongsongku dengan sikap ingin merebut tas-tasku. Beringas, bermata liar, yang tersenyum baik, bajunya bersih, rapi, gaya rambut belah samping, & lebih mirip guru Pendidikan Moral Pancasila di sebuah SD Inpres- tapi aku tahu bahwa dia itu bajingan. Ia menawariku tiket dengan harga  empat kali lipat lebih mahal

Ia bersungut tak acuh dengan nada yang amat terlatih. Pria ini meramu bujukan, simpati, sikap bersahabat, desakan, ancaman, sedikit tak butuh

-Manusia yang dididik lingkungan keras untuk mengepulkan asap dapur akan menjadi kawakan tiada banding

Jakarta telah merabunkan nurani orang-orang kampung itu yang tahun lalu ketika baru tiba dari udik masih sangat lugu, Jakarta bisa saja membuat orang jadi durjana

Para penumpang yang lebih dulu masuk telah menjelma menjadi makhluk teritorial, mirip kawanan hyena di Padang Masa Mara. Mereka mengklaim areanya sendiri. Dengan seringai tak bersahabat, mereka menghalau siapapun yang mendekat

-Pimpinan Orkes Melayu Pasar Ikan belok kiri

Rupanya segenggam cinta yang setia takkan habis untuk seorang kekasih sepanjang hidup, tapi segantang cinta, takkan pernah cukup dibagi-bagi

Rautnya santun & agak pendiam, bicaranya pelan, penuh sikap hormat. Ini tipe gentleman yang selalu mendengar nasihat orangtua

Tempat ini bak miniatur nirwana, eksotika tropikana, Tanah Air kata jelata, tanah tumpah darah pekik para patriot, ibu pertiwi syair sajak pujangga, tanah akar ilalang bagiku

Susah jadi politisi, kalau kaya, disangka korupsi, kalau nyumbang, bangun-bangun sekolah, disangka money laundry, cuci-cuci uang

-Dalam semanggar kelapa, tak semuanya dapat menjadi cupak. Itu pepatah Melayu Purba

Begitu terinspirasi pada petualangan, perlawanan & pemberontakan-pemberontakan, tak senang serba kecukupan. Ia terobsesi pada hidup serba susah penuh perjuangan untuk mandiri. Ia ingin membangun hidupnya sendiri, tak mau dibantu siapapun

Ada jenis orangtua yang tak pernah menganggap anaknya sudah besar, bagi mereka, anaknya tak lain si ingusan dulu yang suka mengacau saja

-Tonton saja, Bujang, usahlah kaurisaukan, itu bahasa orang Jakarta !

KITAB EPOS "MAHABHARATA" - C. Rajagopalachari

Kitab Epos "Mahabharata" karya C. Rajagopalachari
Penerbit IRCiSoD

PERANG BHARATAYUDHA

* MAHASENAPATI KURAWA
   1. Bhisma
       Mati pada akhir hari ke-10
       Seluruh badan tertembus panah -- Srikandi & Arjuna
   2. Durna
       Memimpin selama 5 hari
       Ditebas kepalanya -- Dristadyumna
       Dibunuh saat telah kehilangan hasrat hidup, membuang senjatanya & duduk bersemedi di atas kereta
   3. Karna
       Mati pada akhir hari ke-17
       Dipanah, mengenai & melukai kepalanya -- Arjuna
       Krishna yang menyuruh Arjuna menghabisi Karna ketika ia berusaha mengangkat roda dari lumpur
       karena terperosok
   4. Raja Salya
       Memimpin sampai hari terakhir peperangan
       Ditombak oleh Yudhistira
   5. Aswatama

Dristadyumna == Mahasenapati Pandawa
dibunuh saat tidur lelap oleh Aswatama

Perang terjadi di medan Kurusetra

* PANJI-PANJI PERANG
   - Bhisma = panji-panji bergambar pohon palem & 5 bintang
   - Aswatama = berlambang singa
   - Durna = berlambang mangkuk pandita & busur panah warna kuning keemasan
   - Duryudana = panji-panji ular kobra
   - Abimanyu = panji-panji berlambang pohon karnikara keemasan
   - Arjuna = panji-panji Hanoman

* NAMA-NAMA
  - Yudhistira = Dharmaputra
  - Bima = Bimasena
  - Karna = Radheya
  - Arjuna = Dananjaya, Palguna, Partha
  - Krishna = Wasudewa, Madhawa, Madhusudana, Kesawa, Janardana, Pradyumna

* Formasi perang Bharatayudha
   H-1 = Pandawa - Formasi jarum
   H-3 = Pandawa - Formasi bulan sabit
             Kurawa - Formasi burung garuda
   H-6 = Pandawa - Formasi makara (ikan raksasa dengan kepala bertanduk)
             Kurawa - Formasi krauncha (burung bangau)
   H-7 = Pandawa - Formasi wajrawyuha (halilintar)
   H-8 = Pandawa - Formasi trisuda (tombak bermata 3)
             Kurawa - Formasi kura-kura (kurmawyuha)

Sumpah Karna:
Selama engkau memimpin bala tentara Kurawa, aku tidak akan angkat senjata. Jika engkau bisa membunuh Pandawa & membawa kemenangan bagi Kurawa, aku akan ikut senang. Aku akan meninggalkan istana & dunia ramai untuk bertapa. Tapi jika engkau tewas, aku -yang engkau katakan bukan anak sais kereta - akan memacu keretaku & bertempur melawan orang-orang yang engkau anggap lebih mumpuni dalam olah senjata daripada aku. Aku akan kalahkan mereka & membawa kemenangan untuk Duryudana

Sumpah Arjuna:
Sebelum matahari terbenam, aku akan bunuh Jayadrata (Raja Sindu) yang menyebabkan kematian putraku. Jika Durna & Kripa menghalangiku, akan kuunuh kedua mahaguru itu

Sumpah Arjuna II:
Para kesatria yang kuhormati, aku telah bersumpah untuk melindungi semua sahabatku yang ada dalam jarak sebidikan anak panahku. Aku tidak akan membiarkan sahabatku mati di tangan musuh.

Tentang kematian Mahaguru Durna
Tidak ada yang bisa mengalahkan Durna, jika kita menurut secara kaku pada tata krama perang. Kita hanya bisa mengalahkannya jika kita menanggalkan dharma. kita tidak punya pilihan lain. Ada satu hal yang bisa membuatnya berhenti berperang. Jika dia mendengar Aswatama tewas, dia akan kehilangan semangat hidup & membuang senjatanya. Harus ada orang  yang mengatakan bahwa Aswatama tewas

*KEMATIAN-KEMATIAN TOKOH
 - Abimanyu = Dikeroyok para kesatria Kurawa
 - Gatotkaca = Ditombak Karna (senjata pemberian Batara Indra)
 - Dursasana = Berkelahi dengan Bima
 - Sengkuni = Terpanah tepat mengenai leher oleh Sadewa
 - Burisrawa = Ditebas lehernya oleh Satyaki (saat sedang bersemedi di atas tumpukan anak panah)
 - Krishna & bangsa-bangsanya kena kutuk dari sang Resi
 - Destrarata, Gandari, Kunti = Pergi ke hutan & meninggal ditelan kobaran api di hutan

Raja Dasarata+Dewi Kaikeyi = Bharata
Raja Sentanu+Dewi Gangga = Dewabrata (Bhisma)
Raja Sentanu+Setyawati = Citranggada
Wicitrawirya+Ambika = Destrarata
Destrarata+Gandari = Kurawa

Wicitrawirya+Ambalika = Pandu
Pandu+Kunti = Yudhistira, Bima, Arjuna
Arjuna+Subadra = Abimanyu
Abimanyu+Uttari = Parikesit
Pandu+Madri = Nakula & Sadewa

Character

Berpendirian keras
Berani & Nekad
Otak licik & Penuh tipu muslihat
Pemberontak
Senang Berkelana
Senang mencoba hal baru
Selalu ingin berbeda

Pendiam
Pemalu
Pemurung
Minder
Cuek


_Des 2017

Rabu, 15 November 2017

Novel "Cinta di Dalam Gelas" - Andrea Hirata (II

Novel "Cinta di Dalam Gelas" karya Andrea Hirata
Novel Kedua dwilogi Padang Bulan
Penerbit Bentang

Jika sudah bicara soal rencana membuka warung kopi itu, berjam-jam ia tak berhenti, sampai mau muntah saking bosan mendengarnya. Ia bicara tentang nama warung kopinya, jumlah pelayannya & lokasinya. Ia tak peduli telah menceritakan hal itu pada orang yang sama berpuluh-puluh kali. Membuka warung kopi adalah resolusi hidupnya

Muhlasin adalah pendatang baru dalam dunia percolongan, namun ia paling kreatif ketimbang dua seniornya itu. Muhlasin berpembawaan manis, santun gerak lakunya, & pintar bicara. Namanya pun seperti nama musala, tapi kelakuannya macam iblis

Kebijakan itu adalah semacam prinsip / mungkin lebih tepatnya filosofi dari bahasa latin yang penuh inspirasi. Pemikiran inspiratif sehingga banyak sekali dipakai para sastrawan. Kata-kata itu adalah carpe diem : diam itu emas!

Motor itu sudah busuk. Dinaiki seperti mau meletus. Bunyinya macam campuran bunyi mesin bubut, bunyi orang batuk kering & tawa kuntilanak. Tertekan batinku naik motor itu

Ia telah menangisi kepergian ibunya sepanjang malam sampai azan subuh. "Habis air mataku, lunas sudah kesedihan itu. Hidup harus berlanjut. Tantangan ada di muka. Masih banyak yang dapat disyukuri"

Ia tak dapat disurutkan oleh bimbang, tak dapat dinisbikan oleh gamang, belajar adalh sikap berani menantang segala ketidakmungkinan, bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan. Belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang bukan penakut

1. Mereka yang memesan kopi, tapi takut-takut menyentuhnya - uang di sakunya tinggal seribu lima ratus perak
2. Mereka yang minum dari gelas kosong, seolah-olah ada kopi di dalamnya - sakit gila nomor 27
3. Mereka yang senang kopi yang dingin - tak punya bulu hidung
4. Anak yang disuruh ibunya membeli kopi, tapi pulang membawa terasi - waktu kecil pernah kena sawan

5. Lelaki (30), bujangan yang minum kopi sambil tersenyum simpul - bujang lapuk karena sengaja
6. Mereka yang minum kopi tengah malam Jumat Kliwon - sudah bisa membaca sejak berumur 11 bulan
7. Mereka yang mandi pagi tidak pakai sabun - tidak hafal Pancasila

Kopi adalah minuman rakyat. Dijual dengan harga rakyat. Kopi rakyat enak karena keringat petani & tangan tukang kisar yang melepuh

Pecatur yang teliti karena ia seorang akuntan. Kau tahu, Boi, selisih satu rupiah pun, dicarinya sampai subuh! Ia memiliki ketelitian tukang reparasi arloji!

Menerapkan pelajaran dari Oprah yang mengatakan bahwa 95% kegagalan hubungan adalah akibat komunikasi yang buruk

Kau & Ikal, bujang lapuk karatan ! Telinga wajan !

Jangankan salah, sesuatu yang benar dikerjakan sekalipun, bisa saja dimarahinya. Marah bukan lagi soal salah & benar bagi Paman, tapi gaya hidupnya

Kami telah datang padanya untuk mengadu - yang kami dapatkan adalah orang yang siap membela kebenaran dengan resiko apa pun.
Kami telah mendengar pendapatnya tentang pemerintah - yang kami dapatkan adalah kejujuran yang brutal.
Kami telah datang padanya untuk berkawan - yang kami dapatkan adalah emasnya persahabatan

Dengan sangat fasih bercakap dalam bahasa inggris : swang-sweng, sien-sion, ngoas-ngoes, wezwen - wezwin, grrh- grrh, mendesis- desis

Membentuk organisasi persatuan bujang lapuk. Rustam bertindak selaku ketua dewan penasihat.

Novel "Cinta di Dalam Gelas" - Andrea Hirata

Novel "Cinta di Dalam Gelas" karya Andrea Hirata
Novel Kedua dwilogi Padang Bulan
Penerbit Bentang

Bagaimana aku, seorang anak Melayu udik dari keluarga Islam puritan, bisa jatuh cinta pada perempuan Tionghoa dari keluarga Konghucu sejati itu

Bahwa dulu aku terpelecat ke dalam pekerjaan ini sebagai bagian dari perjanjian tak tertulis & ujung gerutuan panjang ibuku, yang tak habis-habisnya serinya macam sinetron, yang pada pokonya, secara blak-blakkan, tak sudi menerimaku berada di kampung dalam keadaan menganggur, meski hanya sehari saja. Tak sudi

Lelaki muda sehat wal afiat, terang pikiran & punya ijazah, tidak bekerja? Sepatutnya disiram dengan kopi panas!

-klub catur legendaris Di Timoer Matahari
-Untuk menjadi modern, memang diperlukan persiapan yang tidak kecil
-Macam mana kopi Pak Cik ini ?, Pahit, Boi, pahit !


Sang empu dari Melidang telah meniupkan sukma raja berekor, yakni raja kanibal yang menguasai Belitong purba melalui ubun-ubun raja hitam itu. Menterinya diisi sang empu dengan nyawa Kwan Peng, Panglima Perang Ho Pho yang amat kejam, pion-pionnya disurupi sang empu nan sakti mandraguna dengan arwah-arwah gentayangan bajak Laut China Selatan

Saban pagi, serombongan besar pria dari kampung-kampung yang berjarak sampai 20 km, berbondong-bondong ke pasar demi segelas kopi. Lalu pulang untuk bekerja. Sore mereka kembali lagi ke pasar, & pulang lagi. Adakalanya malam nanti, pukul 9, setelah istri & anak-anak tidur, mereka ke pasar lagi. Semuanya demi segelas kopi

Karena begitu banyak bujang lapuk di kampung kami, dari dulu aku bermimpi untuk mendirikan organisasi persatuan bujang lapuk

Kopi bagi orang Melayu rupanya tak sekedar air gula berwarna hitam, tapi pelarian & kegembiraan. Adapun yang sama sekali tidak minum kopi adalah penyia-nyia hidup ini

Pekerja kantoran yang bekerja rutin & berirama hidup itu-itu saja. Mereka tak lain pria "do-re-mi", & mereka telah kawin dengan seseorang bernama bosan. Kelompok anti-perubahan ini melingkupi diri dengan selimut & tidur nyenyak di dalam zona yang nyaman, sungkan mengambil resiko. Tanpa mereka sadari, kenyamanan itu membuat waktu, detik demi detik menelikung mereka

Kalau aku susah, cukuplah kutangisi semalam. Semalam suntuk. Esoknya aku tak mau lagi menangis. Aku bangun & tegak kembali

Namun, kuterima saja semua kegilaan itu dengan membayangkan betapa mengerikannya akibat pengangguran yang berkepanjangan pada kejiwaan seseorang

Kejujuran memang pahit, namun aku tak mungkin membuat-buat alasan di depan Ibu. Hidupku sudah cukup sial & takkan kutambah kesialan itu dengan membohonginya

Perangai tanaman yang menuntut perhatian membentuk petani menjadi tekun. Kebijakan mereka adalah tak menabur-tak memelihara-tak memanen. Falsafah bertani membuat para petani menjadi pribadi-pribadi yang penuh perencanaan, penyabar & gemar menabung

Padi mendidik orang menjadi penyabar, timah mendidik orang menjadi pelamun & uang mendidik orang menjad serakah

Inilah akibat buruknya pendidikan, bicara sekehendak hati saja, tidak pakai akal

Novel "Padang Bulan" - Andrea Hirata (II

Novel "Padang Bulan" karya Andrea Hirata
Novel Pertama dwilogi Padang Bulan
Penerbit Bentang

Merantau itu bagian dari tanggung jawabmu. Meskipun telah cukup jauh aku berkelana, telah separuh dunia mungkin, di mata Ibu, aku tetaplah seorang anak yang kurang meyakinkan

Aku benci setiap kali dirasuki ide yang gila karena ia akan menguasaiku & merusak rencana yang telah kususun dengan baik

Setiap kali aku ingin mengeluh, kuingat wajah Ibu & omelannya yang meletup-letup, aku kuat lagi

Aduh, sungguh susah kutemukan kalimat untuk menjawabnya. Situasi ini sangat canggung. Sekali lagi, aku mungkin bisa berdusta pada siapa saja di dunia ini, tapi tidak pada ibuku. Kejujuran sering kali amat pahit

Gencatan senjata antara aku & Ibu disepakati secara tidak formal, dengan satu syarat bahwa Ibu tak sudi lagi, barang sehari pun, melihatku menganggur

Namun, dilihat dari segi manapun, tak ada keagungan apa pun bagi seorang pelayan warung kopi. Pelayan warung kopi adalah jongos, kacung! Dalam tata sopan santun pergaulan di geladak kapal, kata kampret sering kali dengan anggun disematkan di belakang kata kacung itu

Iya, catur adalah gabungan antara seni, psikologi, pengalaman, bakat, sains, taktik, kecerdasan & adakalanya, keberuntungan

Apa susahnya main pingpong? Siapa pun yang bisa menggaplek nyamuk di dunia ini, pasti bisa main pingpong. Permainan itu hanya memerlukan 4 macam keterampilan yaitu: gaplok, tangkis, melirik dengan cepat & menoleh dengan cepat

Betapa hebat kreativitas & inovasi yang dapat ditemukan dalam katalog. Seluruh energi katalog adalah positif karena semuanya menawarkan jalan keluar, semuanya menganjurkan kebaikan, kemudahan & inovasi yang cerdas untuk mengatasi suatu masalah. Baru kusadari, banyak masalah hidup ini sebenarnya dapat diselesaikan lewat katalog. Mereka yang bermuram durja, patah hati & selalu ingin bunuh diri, seharusnya melihat katalog!

Apa yang susah untuk sebuah resolusi seumur hidup? Tidak ada.
Apakah saya mengeluh karena bekerja 16 jam sehari demi mengumpulkan uang receh rupiah demi rupiah demi alat peninggi badan itu? Tidak

Orang-orang itu telah melupakan bahwa belajar tidaklah melulu untuk mengajar & membuktikan sesuatu, namun belajar itu sendiri adalah perayaan & penghargaan pada diri sendiri

Dunia ini rupanya penuh dengan orang yang kita inginkan, tapi tak menginginkan kita & sebaliknya. Kurasa itulah postulat pertama hukum keseimbangan alam. Jika kita selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, seseorang akan naik ke puncak bukit, lalu meniup sangkakala, dunia kiamat

Pasti ketahuan Ibu karena ia adalah Ibu Rumah Tangga full time, tak pernah ke mana-mana selain belanja sayur ke pasar / ke masjid

Panjang-pendeknya hidup manusia, berada di tangan Allah Boi !
Kau tak boleh seenaknya saja mengambil alih tugas & wewenang malaikat maut!
Tugas & wewenangmu adalah hidup! Terus hidup, berjuang untuk hidup! Masya Allah, Boi!
Hanya karena cinta kau sampai gelap mata! Perempuan di dunia ini tak hanya A Ling!

Cinta, akan membawa pelakunya pada kegilaan & kesengsaraan yang tak terbayangkan. Cinta adalah sebuah tempat di mana orang dapat menyakiti dirinya sendiri. Cinta, dapat pada seseorang / pada cinta itu sendiri & keduanya mengandung bahaya yang tidak kecil

Bu Indri memperlihatkan tabiat wanita cantik umumnya, yaitu jika kita mendekati mereka, mereka selalu telah menjadi milik orang lain & jika mereka mendekati kita, situasinya pasti selalu tidak mungkin. Sedangkan perempuan yang tidak kita inginkan, selalu berada di sana, bak patung selamat datang, tak seorangpun mau mengambilnya

Mataku sudah tak beres lantaran jiwaku terguncang karena cinta & cemburu

Kalau melihat penampilanmu yang mirip guru honorer enam belas tahun tak diangkat itu, tinggi badanmu, & baumu yang selalu macam bau ban sepeda, kurasa agak berat masa depanmu di bidang percintaan, Boi

Kejarlah cita-citamu, Boi. Kau bisa menjadi apa saja. Namun, pesanku, jangan sekali-kali kau mau menjadi politisi, Boi. Nanti semua benda milikmu disangka orang dari duit rakyat

Perempuan kampung baik-baik, Boi. Tidur pukul 7 malam, bangun pukul 3 pagi. Jarang keluar rumah, maka kulitnya putih

Jumat, 10 November 2017

Novel "Padang Bulan" - Andrea Hirata (I

Novel "Padang Bulan" karya Andrea Hirata
Novel Pertama dwilogi Padang Bulan
Penerbit Bentang

Mereka saling merapatkan diri demi mengumpul-ngumpulkan keberanian untuk menghadapi hidup setelah itu, yang tak terbayangkan kerasnya

Ia bingung karena masih terlalu kecil untuk dibenturkan dengan perkara seberat itu

Anak muda sering dipanggil Boi. Ini tak ada hubungannya dengan Boy dalam bahasa Inggris sebab anak perempuan pun sering dipanggil Boi

Aku sering meyakinkan diriku sendiri untuk memercayai sesuatu yang dibangun di atas logika yang aneh

Namun bukankah adakalanya, menyerahkan diri pada godaan & memelihara rahasia, menjadi bagian dari indahnya menjalani hidup ini ?

Uang yang tinggal tujuh ratus lima puluh rupiah itu ternyata tak bertahan lama meski telah dihemat sekuat tenaga & telah dikelola melalui kebijakan moneter yang paling konservatif sekalipun

Kerap kubaca kisah-kisah yang disebut sebagai menggiriskan yang dapat orang lakukan karena cinta, ditinggalkan keluarga bahkan sampai meninggakan keyakinan

Melainkan karena tubuh mereka soak sebelum tua. Radang sendi, wabah kaki gajah, penyakit kulit yang aneh karena virus lumpur, paru-paru yang hancur karena selalu menahan dingin dengan terus-menerus merokok, dan lantaran miskin, rokok yang dibeli adalah rokok murah sekali yang tak keruan asal-muasalnya, lalu dirampas arus, ditimpa longsor, diisap pasir hidup, disambar petir, dililit ular, atau ditelan buaya bulat-bulat

Perkara ulang tahun adalah gelap bagi anak-anak melayu melarat yang udik di kampung paling timur, di pulau terpencil Belitong ini

Tak dapat dipungkiri, hal paling sinting yang mungkin dilakukan umat manusia di muka bumi ini sebagian besar berasal-muasal dari cinta

Ia memang selalu terobsesi dengan rahasia, spionase, mengintai, menyamar, menyelinap, & mengendap-endap. Itu sakit gila no' 31

Kami adalah pengangguran. Lebih dari itu, kami adalah bagian dari golongan pria-pria yang paling menyedihkan di dunia ini, yaitu pria yang tak jelas masa depannya, mulai memasuki satu tahap yang disebut sebagai bujang lapuk, & masih tinggal dengan ibu

Nasibku tersumbat di kampung sebagai seorang pengangguran yang sama sekali tak berguna bagi nusa, bangsa & Pancasila, lantaran cinta

Aku terpana karena secara amat mengagumkan, dengan presisi kelas tinggi, semburannya meluncur deras bak anak panah, melintasi jarak hampir 4 m dari tempatnya duduk ke celah sempit tak lebih dari sejengkal di antara dua daun jendela. Tak sepercikpun cairan mengotori lantai

Lantaran haru mendapatkan anaknya kembali dalam keadaan sehat wal afiat setelah hampir sakit saraf karena cinta

Sampai bersayap mulutku bicara, cari kerja sana !
Melamar jadi pegawai pemerentah, pakai baju dinas, banyak lambang di pundaknya, aih, gagahnya, dapat pangsiun pula !

Nasihat Ibu bak suara Tuhan, Nasihat Ibu, sering meragukan awalnya, apa adanya, tak ilmiah, tak keren, tak penting, namun di ujung sana nanti, pendapat yang hakikat itu pasti lah nasihat Ibu

Bagaimanapun berat keadaanku, kucoba mengumpulkan semangat & bersikap realistis

Novel "Anak Rantau" - A. Fuadi

Novel "Anak Rantau" karya A. Fuadi
Penerbit Falcon Publishing

Untuk:
Amak, muasal hidup
Yayi, pendamping hidup
Salman, anugerah hidup
Bellagio Center, Danau Como, tempat mensyukuri hidup

Betapa mulia kedengarannya tersungkur gugur di mihrab, tempat yang dikerubuti berkah, tempat imam telah ribuan kali memimpin sujud. Siapa tahu karena ini dia akan dicatatkan malaikat sebagai orang yang gugur fi sabilillah. Surga ganjarannya.

Alam semesta ini penuh kejutan. Coba kau amati & renungkan. Ambil pelajaran dari semuanya. Itulah yang disebut oleh orang-orang tua kita di Minang, ALAM TAKAMBANG JADI GURU, alam terkembang jadikan guru.

Adat Minang kita selamanya kekal, indah lapuak diujan indak lakang dek paneh,dibubuik indah layua dianjak indak mati, tidak lapuk oleh hujan tidak lekang oleh panas, dicabut tidak layu, dipindah tidak mati

Lahia silek mancari kawan. Batin silek mancari Tuhan. Secara lahirnya, silat itu untuk mencari kawan. Secara batinnya silat itu untuk mencari Tuhan

Nan satitiak jadikan lawuih, nan sakapa jadikan gunuang, alam takambang jadi guru. Yang setetes jadikan laut, yang sekepal jadikan gunung, alam terkembang jadi guru.

Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah, syarak mengata, adat memakai. Maknanya, adat Minangkabau itu merujuk pada agama & agama merujuk pada Al-Quran. Antara agama & adat itu tidak untuk dipertentangkan, tapi saling bersandar satu sama lain.

Tungkek bana nan mambao rabah. Tongkat malah yang membawa jatuh rebah, panutanlah yang membawa musibah

Jikok dikambang salaweh alam, jikok dilipek sagadang kuku, kalau dikembang seluas alam, kalau dilipat sekecil kuku

-"Ondeh mandeh, pedas tapi enak. Bisa tambuah tiga piring ini."
-"Lai takana juo jalan pulang wa'ang. Masih ingat juga kamu jalan pulang rupanya"
-"Lai jo cucu Ayah. Saya bawa cucu Ayah"
-"Ketek banamo, gadang bagala. Kecil bernama besar bergelar"
-Indak sangajo, tidak sengaja
-"Piliah aa nan katuju di wa'ang. Pilih apa yang kamu suka"
-Indak baradaik, tidak beradat
-Takuruang nak di lua, taimpik nak di ateh, terkurung maunya di luar, terimpit maunya di atas
-urang-urang gadang, orang dewasa
-Ka ba'a juo lai. Mau bagaimana lagi ?
-"Kareh kapalo badangkang, anak keras kepala"
-"Alun takilek alah takalam, Belum terlihat sudah tertulis"
-Hidupku adalah meninggalkan kesenangan pribadi demi kesenangan bersama
-Membangkik batang tarandam, membangkitkan batang yang sudah terendam lama

Aden, ambo (aku)
Angku = Bapak, paman, orang yang lebih tua
Maota = mengobrol dengan topik apapun
Surau = tempat salat tapi bukan masjid
Lapau = tempat minum kopi, makan & berdiskusi
Wa'ang = kamu

Pengalaman Kerja (minusnya)

1. PT Saranaprima Nusantara Abadi (Bekasi)
    -Kerjo tidak sehat
    -Sering menghirup bahan kimia
    -Tengah wengi, wayahe wong turu, mesti melek, adus kringet,
      nek shift 1 (isuk) rapopo, lha iki shift 3 (wengi)

2. Melia Purosani Hotel Yogyakarta
    -Kerjo harian
    -Ra jelas, koyo ra niat kerjo
    -Nek ditlateni jane yo iso, paling ora setahun diangkat pegawai kontrak,
      tapi ra sabar, butuhe akeh

3. Quick Chicken Purworejo
    -Nek sedulur ra ngejak'i go Bekasi meneh, mesti ge kerjo

4. PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart Bekasi)
    -Nukerin dhuwit receh. rep nabung angel, dhuwite go stok dhuwit recehan
    -Koyo ra duwe konco, libur nasional. idul fitri, tetep mlebu
    -Rawan tindak kriminal

Kamis, 05 Oktober 2017

Novel "Ayah" - Andrea Hirata

Novel "Ayah" = karya ANDREA HIRATA
Penerbit Bentang

  • Tak ada yang lebih diinginkan Amiru selain melihat ayahnya tersenyum
  • Soal Cinta ?, Sabari tak kenal dan tak suka. Cinta adalah kata asing. Cinta adalah racun manis penuh tipu muslihat. Cinta adalah burung merpati dalam topi pesulap. Cinta adalah tempat yang jauh, sangat jauh, dan urusan onyol orang dewasa
  • Disuruh belajar sama susahnya dengan menyuruh kambing berkokok. Dimarahi, dianggapnya angin lalu saja. Diperingatkan, tak mempan. Diancam, tak gentar. Dinasihati, melawan
  • Sabari masuk band SMA demi mendengar kabar angin Lena suka sama pemain gitar band itu. Karena tak bisa main musik. Sabari menjadi tukang gulung kabel yang berdedikasi tinggi
  • -Mau apa lagi kau, Bujang ?
  • -"Waspada Pak Cik, puisinya penuh racun!"
  • -Siapa tahu kau berhasil, Boi
  • -Warung kopi "Kutunggu Jandamu" & warung kopi "Usah Kau Kenang Lagi"
  • -Karena itu, Februari adalah bulan yang paling mendebarkan bagi para bujang lapuk di kampung kami 
  • -"Kalau menjawab, tegas ! Jangan seperti orang kurang vitamin E begitu !
  • -"Apa benar kudengar kabar orang Belantik kalau makan berkeringat kalau bekerja tidak ?
  • -"Tertekan batin saya melihat muka Saudara"
  • -Kena labrak pagi-pagi, bahkan belum sempat ngopi, Sabari kalang kabut
  •  -Tak jauh dari kedua pensiunan guru itu ada Wak Doelmasin yang telah membujang sejak masa Republik Indonesia Serikat. Situasinya sekarang bujang lapuk stadium terminal
  • -Sabari juga kagum pada sepeda motor tua Yamaha bebek V80-nya, yang baru hidup setelah lebih kurang enam belas kali diengkol
  • -Tak ada nama seelok namamu di Belitong ini, Rai, dari hulu Sungai Lenggang sampai ke Padang Buang Anak

  • "Ah, apa jadinya aku ini tanpa kalian? Sahabat-sahabat terbaikku, sehidup semati, sejak dari susuan, dalam susah dan senang, makan sepinggan tidur sebantal
  • Satu langkah kemenangan gilang-gemilang, kemenangan bagi mereka yang sabar, pantang menyerah, berani bermimpi
  • Sabari telah diajari ayahnya untuk membaca tanda-tanda, sebagai bagian dari istimewanya puisi, bahwa apa yang diceritakan mata lebih terang daripada apa yang diucapkan mulut
  • Seandainya dia mengenal Sabari lebih awal, tentu keadaannya takkan segawat sekarang. Mengapa orang-orang yang tepat selalu datang terlambat
  • Permohonan maaf secara terbuka adalah sikap yang gentleman
  • Hidup ini memang dipenuhi orang-orang yang kita inginkan, tetapi tak menginginkan kita, dan sebaliknya.
  • Keluarga kecil, rumah kecil, kebahagiaan besar, begitu perasaan sabari
  • Namun, dia lebih senang keadaan morat-marit ketimbang hidup dengan orang mapan yang semua yang akan terjadi dengan mudah dapat diramalkan
  • Kebosanan itu kejam, tetapi kesepian lebih biadab daripada kebosanan. Kesepian adalah salah satu penderitaan manusia yang paling pedih
  • Kegagalan yang pahit adalah lebih baik daripada hanya berpangku tangan

Rabu, 27 September 2017

Pegangan

Bekerja itu nyantai,
Semua tak ada yang sempurna (perfect).
santai. menunggu. standby. sebagian dari bekerja. walau membosankan

Jalin Silahturahmi saat kamu di atas,
jangan lupakan teman-teman terbaikmu

Kerja jangan cuma hanya kerja saja,
butuh selingan (liburan, family gathering)

Setiap orang dewasa mempunyai tanggungan,
BPJS, Pajak Kendaraan, Pajak PBB

Bekerja hanya lebih kepada untuk mencukupi kebutuhan
tidak semua sesuai passion'nya
_

Kuncinya itu jangan gengsi. pemberani. tidak pemalu. tapi kalau gengsi. ya sudah. lebih baik pemalu tapi gak gengsi'an. pemberani. babat abis

Belajar arti berkorban. pengorbanan. perjuangan. jangan nyantai-nyantai terus. perlu dilatih sejak dini. == bangun pagi-let's go ==

Menerima kenyataan. berdamai dengan hidup. hidup terus maju. tak usah murung
_

Opo susah'e ketemu & ngomong.
sing angel mergo = wedi. isin. kecewa

Sing penting ra ngerti isin rai gedheg
bodo amat arak diomongi opo. sante wae

Ibaratlah koyo wong nagih utang.
mosok wong nagih utang wedi karo sing duwe utang

Ditakdirke untuk dadi wong wanian

Raih kesempatan mumpung ada atau tidak & menyesal seumur hidup

Sudah berusaha, tapi kalo Tuhan tak merestui, tak tertulis dalam takdir, pasti selalu gagal, mungkin memang bukan jalannya