Jumat, 08 Agustus 2025

Segoroyoso, Taman Laut Mataram

Terletak di wilayah Pleret, Bantul. Di masa lalu terkenal dengan taman lautnya. Terdapat insfrastruktur yang maju: taman indah, kolam dan kanal air mengelilingi tembok keraton. Yang paling mutakhir ialah keberadaan danau buatan yang luas.

Keindahan dan kemajuan Segoroyoso masih bisa ditelusuri melalui sejumlah babad dan catatan harian Belanda yang bernama Dagh- register. Misalnya di Babad Momana, tersebut bahwa pada 1637, Raja Mataram Sultan membangun bendungan di Sungai Opak. Selanjutnya, penerusnya, Amangkurat I melanjutkan proyek tersebut.

Amangkurat I juga memboyong Istana Mataram dari Kerta ke Pleret. Sebab saat itu istana di Kerta kerap rusak tertimpa bencana. Salah satunya kerap terjadi kebakaran lantaran kontruksi utamanya terbuat dari kayu.

Kegagalan serangan Mataram pimpinan Sultan Agung ke Batavia juga mempengaruhi perpindahan istana ini. Rentannya pertahanan membuat Amangkurat I merasa bahwa istana perlu berpindah ke tempat baru yang lebih kokoh untuk mewadahi besarnya kekuatan raja.

Dagh- register 7 Juli 1659 menyebutkan bahwa Amangkurat I bersama permaisurinya kerap mengunjungi 'kolam yang sedang digali'. Pada catatan setelahnya, penyebutan danau tersebut mulai menggunakan nama Segoroyoso.

Pada 12 September 1661, perintah membangun kolam yang mengelilingi istana kembali keluar. Amangkurat I hendak menjadikan istananya sebagai pulau di tengah danau. Menurut catatan tersebut, proyek ini melibatkan sekitar 300 ribu pekerja yang kebanyakan berasal dari daerah pesisir dan mancanegara.

Dalam catatan Dagh- register tahun 1663, Susuhunan gemar berperahu di sana. Rentang waktu panjang yang terjelaskan dalam catatan ini memunculkan hipotesa bahwa pembuatan bendungan dan danau dibangun secara bertahap.

Dalam catatan terakhir Babad Sengkala, pada 1666, Kerajaan Mataram membendung Kali Winongo untuk kepentingan pembangunan danau Segoroyoso. Danau ini tidak hanya sekedar taman rekreasi bagi raja, melainkan juga sebagai tempat latihan perang prajurit angkatan laut kerajaan.

Kini, Desa Segoroyoso telah berusia 367 tahun. Bentuk visualisai Segoroyoso di masa lalu masih tersimpan di Museorium Sejarah Universitas PGRI Yogyakarta. Salah satunya dalam bentuk maket. Dari maket tersebut, Keraton Plered layak disebut sebagai istana indah yang pernah dibuat Kerajaan Mataram. Dari arah keraton, orang- orang bisa melihat lanskap perairan luar yang di sisi selatannya terdapat Pegunungan Seribu.


mojok.co/kilas/memori/menikmati-keindahan-desa-segoroyoso-di-masa-lalu-taman-laut-mutakhir-mahakarya-raja-mataram/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar