Kamis, 05 Desember 2024

Raja Charlemagne (Charles The Great) dari Kerajaan Franka

The Frankish Kingdom is centered in Aachen Germany which is the kingdom of the Christians,
Ummayad Dynasty II in Cordoba, Andalusia, center of Islamic civilization in Europe.

Menurut sejarawan Philip K. Hitti, abad ke-9 memulai peredarannya dengan dua buah nama dari raja- raja yang paling berpengaruh dalam peristiwa- peristiwa dunia dari zaman itu, yaitu Karel Yang Agung di dunia Barat dan khalifah Harun Ar- Rasyid (766- 809 M) di dunia Timur.

Karel Yang Agung (Charles The Great) atau Charlemagne (bahasa Prancis) adalah raja Kerajaan Franka yang berpusat di Achen (Jerman), berkuasa 772- 814 M, sementara Harun Ar- Rasyid dikenal sebagai penguasa Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Baghdad.

Harun Ar- Rasyid merupakan khalifah kelima Dinasti Abbasiyah, berkuasa 786 M.
Ia anak dari Khalifah Al Mahdi (Khalifah ketiga Dinasti Abbasiyah), dan keturunan keempat dari Abu Abbas As- Safah, pendiri Dinasti Abbasiyah.


Kemudian, selain dua kekuasaan besar tersebut, pada abad Pertengahan, tepatnya sekitar abad ke- 9 M, geopolitik dunia juga diwarnai oleh dua entitas politik lain, yaitu Kekaisaran Byzantium yang berpusat di Konstantinopel dan Dinasti Ummayah II di Andalusia.

Dari keempat kekuatan besar tersebut, Abbasiyah dan Umayyah II adalah merefresentasikan kekuasaan umat Islam, sedangkan Franka dan Byzantium adalah pusat kekuasaan politik kaum Nasrani.

Meski sesama penguasa umat Nasrani, Kerajaan Franka di bawah kekuasaan Charlemagne adalah sengketa dari Kekaisaran Byzantium.

Sementara di antara Dinasti Abbasiyah dengan Dinasti Umayyah juga tengah berseteru.
Akhirnya, Kerajaan Franka berkolaborasi dengan Dinasti Abbasiyah untuk berkonfrontasi dengan Kekaisaran Byzantium yang juga berkolaborasi dengan Dinasti Umayyah II.

Charlemagne, Raja Franka, mengandalkan Harun Ar- Rasyid untuk menggerogoti Kekaisaran Byzantium.
Sebagai balasannya, Charlemagne memerangi para penguasa dari Dinasti Umayyah II di Andalusia, yang menjadi seteru bagi Harun Ar- Rasyid.

Charlemagne memang memiliki ambisi untuk menguasai wilayah Semenanjung Iberia atau Andalusia yang dikuasai oleh Dinasti Ummayah II.

Raja Charlemagne dari Kerajaan Franka, pada musim semi tahun 777 M merencanakan penaklukkan ke selatan kekuasaannya, yaitu wilayah Andalusia (Spanyol) .
Charlemagne hendak "mengeliminasi" orang- orang Muslim yang bercokol di daerah bekas kekuasaan Katolik Romawi tersebut.

Sulaiman ibnu al- A'rabi, seorang Amir Abbasiyah di Barcelona dan Girona, bersama sekutunya yang bernama al- Husain ibnu Sa'ad ibnu Ubada wali kota Zaragoza sedang kewalahan menghadapi ambisi besar kenegaraan Abdurrahman Ad Dakhil, pendiri Dinasti Umayyah II.

Dalam konsolidasinya dengan Charlemagne, Sulaiman dan al- Husein mengusulkan adanya aliansi militer.
Sebagai balasannya mereka menjanjikan wilayah Andalusia Utara menjadi basis pertahanan tentara Kerajaan Franka.

Charlemagne bersedia mengadakan aliansi dengan Sulaiman ibnu Arabi dan Husain ibnu Sa'ad untuk menjegal ambisi Abdurrahman Ad- Dakhil menyatukan wilayah- wilayah di Spanyol dan membentuk sebuah pemerintahan yang merdeka dari Dinasti Abbasiyah.
 Alasan lain karena Dinasti Umayyah II merupakan kolaborator dari Kekaisaran Byzantium, musuh dari Kerajaan Franka.

Pada musim panas 778 M Charlemagne mengerahkan dan memimpin sendiri pasukannya melewati pegunungan Pyrenees.

Pada mulanya Husain ibnu Sa'ad meminta bantuan Charlemagne dengan tujuan agar ia terbebas dari kekuasaan Abdurrahman Ad- Dakhil.
Ia ingin menjadi penguasa tunggal di Zaragosa dan dapat memerintah atas nama atasannya di Baghdad, Dinasti Abbasiyah.

Husain ibnu Sa'ad berubah pikiran, setelah ia mengetahui bahwa setiap yang berkolaborasi dengan Charlemagne, kelak akan dimasukan dan berada di bawah dominion Kerajaan Franka.

Bekas kekuasaan Romawi pernah diserbu oleh bangsa- bangsa Germanik dari utara yang kemudian membagi- bagi wilayah eropa;
1. Kerajaan Goth Timur di Italia dan İllyria,
2. Kerajaan Bourgandia di Swiss dan daerah Rhone
3. Kerajaan Goth Timur di Spanyol
4. Kerajaan Vandal di Afrika Utara
5. Kerajaan Franka di Prancis, Belgia, Nederland dan Jerman Barat
6. Kerajaan Longobarda atau Lombardia di Italia Utara, dan Anglo Saxon menyerbu tanah Inggris.

John Lord memberikan penilaian bahwa keberangkatan Charlemagne tersebut adalah sebuah kesalahan.
Alexander membuat kesalahan dengan memaksakan kekuasaannya sampai ke India, Napoleon membuat kesalahan besar dalam menyerang Rusia. Bahkan Caesar meninggal tepat pada waktu kampanye militer.


-Philip K. Hitti, Dunia Arab Sejarah Ringkas (Bandung: Sumur, n.d.)
-S. Mahmudunnasir, Islam, Konsepsi Dan Sejarahnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005)
-David Leverning Lewis, The Greatness of Al- Andalus: Islam Dan Pembentukan Eropa Pada 570- 1215. Terj. (Jakarta: Serambi, 2012)
-John Lord, Beacon Lights of History Volume V: The Midle Ages. (New York: Jame Clarke and CO., 1888)

Jumat, 16 Agustus 2024

Perang Salib bag 3

Dengan bertindak secara resmi sebagai pembantu Nuruddin, Saladin menguasai Dinasti Fatimiyah yang diakhirinya pada 1171.
Nuruddin telah meletakkan fondasi penyatuan kaum muslim dan menegaskan kembali legitimasi satu- satunya khalifah 'Abbasiyah yang bermazhab Sunni.

Pertikaian antara Saladin dan Nuruddin, yang tampak jelas terlihat saat itu, terhenti dengan wafatnya Nuruddin pada 1174.

Saladin selanjutnya menjadi pemimpin kaum muslim dalam Perang Salib.
Ia juga menjadi pemimpin Perang Salib yang paling terkenal.
Ia membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi penerus Nuruddin.

Sepanjang 1174- 1178, upaya Saladin banyak dilakukan untuk menundukkan musuh- musuhnya dari kalangan kaum muslim sendiri dan menciptakan front bersama di Mesir dan Suriah melawan para Tentara Salib.

Kemenangan Saladin mencapai puncaknya ketika dia berhasil merebut kembali Yerusalem pada 2 Oktober 1187.

Saladin telah menciptakan sistem penguasa keluarga kolektif, yaitu dengan menempatkan kerabat- kerabatnya untuk mengawasi kota- kota dan wilayah- wilayah utama yang ditaklukkannya, sehingga tercipta konfederasi negara- negara yang bersifat longgar dengan dirinya sebagai pemimpin.
Sistem ini diikuti oleh para penerusnya, Ayyubiyah, yang merupakan dinasti keluarganya sendiri.

Dinasti Ayyubiyah dari suku Kurdi, anggota keluarga Saladin, mewarisi wilayah- wilayah di Mesir, Suriah dan Mesopotamia.
Tradisi- tradisi pemerintah mereka didasarkan pada tradisi pemerintah Turki Saljuk dan mereka juga mewarisi pemerintahan Fatimiyah di Mesir.

Pada 1228, Frederick II dari Sisilia tiba di Palestina untuk melancarkan Perang Salib.
Sultan Ayyubiyah al- Kamil, yang terancam oleh pertikaian internal keluarga, lebih memilih berunding daripada berperang dan membuat perjanjian dengan Frederick setahun kemudian, dengan menyerahkan Yerusalem, Bethlehem, Nazareth dan distrik- distrik lain ke tangan Tentara Salib.

Penyerahan Yerusalem membuat al- Kamil dikritik keras oleh berbagai kalangan kaum muslim.
Yerusalem diserang secara besar- besaran pada 1244 ketika pasukan Khawarazmi yang jauh di Asia Tengah, yang terusir oleh invasi Mongol dan bergerak ke arah Barat dengan kemarahan, memanfaatkan situasi lemah di Yerusalem.
Mereka menaklukkan dan merebutnya.
Sesudah itu, Yerusalem kembali dalam kekuasaan Islam.

Dengan tergulingnya Dinasti Ayyubiyah dan naiknya dinasti baru, yaitu Dinasti Mamluk yang militan dari Mesir, pada 1250, perlawanan Perang Salib dikobarkan kembali dan langkah- langkah yang diperlukan untuk mengusir para Tentara Salib selama- lamanya dari Timur Dekat dapat dilaksanakan secara bersamaan.

Serangan- serangan dari musuh baru, yaitu bangsa Mongol, dan kedatangan kaum Frank yang tanpa henti telah menjadi fokus utama untuk menyalurkan kekuatan dinasti baru tersebut.

Meskipun pasukan Mongol yang dipimpin Hülegü berangkat dengan tujuan- tujuan yang jelas, yaitu menghabisi Khalifah 'Abbasiyah, menghancurkan kaum Hasyasyin Alamut dan menuju ke Mesir, tujuan terakhir mereka tidak pernah tercapai.

Sekalipun ada perasaan cemas terhadap ancaman bangsa Mongol, sultan- sultan Mamluk lebih mengutamakan untuk mengusir para Tentara Salib, apalagi setelah mereka meraih kemenangan besar atas bangsa Mongol yang sebelumnya tak terkalahkan dalam pertempuran Sumur Daud ('Ayn Jalut) pada 1260.

Sultan Mamluk Baybars (w. 1277), raja yang sangat tegas dan keras, merupakan tokoh utama yang memulai proses pengusiran kaum Frank.
Setelah ia berhasil menyatukan Suriah dan Palestina, para Tentara Salib hanya bisa memberikan perlawanan kecil- kecilan.

Jatuhnya Acre pada 18 Mei 1291, suatu peristiwa yang dianggap menandakan berakhirnya kekuasaan kaum Frank di kawasan Mediterania timur dan dengan hengkangnya kaum Frank dari pelabuhan- pelabuhan yang masih mereka kuasai seperti Tirus, Sidon dan Beirut.

Sumber- sumber Islam menyebut kaum Kristen Eropa dengan istilah kaum Frank (al-ifranj).
Istilah bahasa Arab yang sepadan untuk para Tentara Salib (al- shalibiyyun, orang yang mengangkat senjata demi Salib) baru digunakan kemudian pada abad ke 19 dan ke 20.

Yang cukup menarik, etimologi kedua istilah tersebut, Crusader (dari bahasa Latin crux yang berarti kayu salib) dan shalibiyyun (dari bahasa Arab shalib yang berarti kayu salib) menegaskan pusat simbolisme Cross (kayu salib) yang mendasari operasi- operasi militer kaum Eropa yang kemudian dikenal dengan Crusade, yang berarti Perang Salib (dalam bahasa Arab modern disebut al- hurub al- shalibiyyah).

Demikian juga bagi kaum Kristen Eropa barat, suatu perang salib diyakini sebagai "usaha Yesus sendiri, yang dilegitimasi oleh mandatnya sendiri".


Carole Hillenbrand, 1999, The Crusade; Islamic Perspectives, Edinburg: terbitan Edinburg University Press.
Serambi Ilmu Semesta

Perang Salib bag 2

Pertemuan pertama bangsa Eropa dengan Islam teejadi akibat kebijakan- kebijakan ekspansi negara muslim baru, yang terbentuk setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, pada 632 M.

Satu abad kemudian, orang- orang Islam telah menyeberangi barisan pegunungan di antara Prancis dan Spanyol dan menaklukkan wilayah- wilayah yang membentang dari India utara hingga Prancis selatan.

Dari tahun 750 dan seterusnya, wilayah Dinasti 'Abbasiyah dibentuk oleh pemerintahan dan kebudayaan Persia- Islam dan semakin bertambah dengan dukungan militer dari budak- budak Turki yang menjadi tentara.

Pada abad kesepuluh dan kesebelas, perpecahan politik yang menimpa Dinasti 'Abbasiyah yang hebat dengan pusatnya di Baghdad terus berlangsung.

Kondisi tersebut membantu munculnya kembali bangsa- bangsa Eropa di Mediterania timur dan menjadi awal kebangkitan kekuasaan Kristen di Spanyol.

Tetangga dekat dunia Islam, Bizantium, berhasil melakukan penyerbuan ke utara Suriah pada akhir abad kesepuluh dan dalam waktu yang tidak lama menguasai kota- kota di negeri itu.

Selama abad- abad pertama kekuasaan kaum muslim, para peziarah Kristen dari Eropa biasanya bisa mengunjungi tempat- tempat suci agama mereka di Yerusalem dan Tanah Suci.

Mereka melakukan perjalanan lewat jalan darat melalui Balkan, Anatolia dan Suriah atau lewat jalur laut menuju Mesir atau Palestina.

Dengan demikian, berita tentang gaya hidul yang luar biasa dan tingginya kemajuan peradaban dunia Islam sampai ke Eropa.

Kabar tentang reputasi buruk seorang penguasa Islam tertentu- yakni khalifah keenam Dinasti Fatimiyah, al-Hakim- juga sampai ke Eropa.

Penyiksaan terhadap umat Kristen yang tinggal di wilayah kerajaannya, yang membentang hingga Suriah dan Palestina, mencapai puncaknya dengan penghancuran Gereja Makam Suci di Yerusalem pada 1009- 1010.

Tindakan- tindakan al-Hakim tersebut biasanya dianggap sebagai faktor pendorong meningkatnya keinginan kaum Kristen Eropa untuk melancarkan Perang Salib Pertama dan menyelamatkan apa yang mereka anggap sebagai tempat- tempat suci umat Kristen yang sedang berada dalam bahaya.

Pada paruh abad kesebelas, Suriah dan Palestina menjadi ajang pertarungan yang sengit antara bangsa Turki Saljuk yang menguasai dunia Islam timur dan Dinasti Fatimiyah yang berpusat di Mesir.

Dinasti Fatimiyah yang menganut Syiah Ismailiyah, menganut paham yang dicap haram oleh kaum muslim Sunni, terutama karena ideologi Fatimiyah- yang bertujuan dinamis dan ekspansionis- pada satu titik mengancam untuk menggulingkan Khalifah 'Abbasiyah yang bermazhab Sunni di Baghdad.

Turki Saljuk, yang belakangan memeluk agama Islam, menempatkan diri mereka sebagai pendukung Khalifah 'Abbasiyah dan Islam Sunni dan melancarkan perang berkepanjangan melawan Dinasti Fatimiyah.

Situasi politik di sekitar Anatolia (kini Turki) juga mengalami destabilisasi di masa ini, setelah Bizantium kehilangan wilayah penyangganya ke timur, yang dulunya berada di bawah kekuasaan Armenia, yang direbut oleh Turki Saljuk.

Pamor kekaisaran Bizantium mengalami pukulan hebat.
Mereka dikalahkan oleh bangsa Turki Saljuk yang dipimpin oleh Sultan Alp Arslan dalam pertempuran di Manzikert (kadang dikenal juga sebagai Malazgird)
pada 1071.

Satu kelompok bangsa Turki di bawah pimpinan Sulayman bin Qutlumush, yang keturunan keluarga Saljuk, mendirikan negara kecil, pertama di Nicaea (Iznik) dan kemudian di Iconium (Konya), yang kemudian berkembang menjadi kesultanan Saljuk Rum (istilah kaum muslim untuk Bizantium).

Pada 1090, kaisar Bizantium Alexius Comnenus sekali lagi memohon kepada Eropa setelah ia mendengar tekanan Saljuk terhadap kaum Kristen Timur Dekat

Kepausan sendiri memiliki alasan sendiri yang mendorongnya untuk menyerang umat Islam.
Paus Urbanus II mengeluarkan maklumat penting pada 17 November 1095 di Clermont, dengan menyerukan umat Kristen agar berangkat membebaskan kota suci Yerusalem dari penindasan umat Islam.

Pada 1097, pasukan Kristen gabungan di bawah beberapa pimpinan berbagai kelompok kaum Eropa Barat telah tiba di Konstantinopel dan melakukan perjalanan darat menyeberangi Anatolia menuju Yerusalem.
Dimulailah rangkaian operasi militer yang dipelopori kaum Eropa barat melawan Islam Timur Dekat yang kemudian dikenal sebagai Perang Salib.


Carole Hillenbrand, 1999, The Crusade; Islamic Perspectives, Edinburg: terbitan Edinburg University Press.
Serambi Ilmu Semesta

Perang Salib bag 1

1096 - 1102 > Perang Salib Pertama
1099 15 Juli > Yerusalem jatuh ke tangan Tentara Salib.

1147 - 1149 > Perang Salib Kedua
1172 10 September > Saladin menghancurkan Khalifah Fatimiyah dan mengembalikan Mesir kepada Islam Sunni.

1187 2 Oktober > Saladin merebut kembali Yerusalem.

1189 - 1192 > Perang Salib ketiga
1202 - 1204 > Perang Salib keempat
1217 - 1229 > Perang Salib kelima

1258 19 Februari > Mongol menyerbu Baghdad dan menghancurkan khalifah 'Abbasiyah.

1260 3 September > Pertempuran 'Ayn Jalut- Mamluk mengalahkan pasukan Mongol yang telah kepayahan.
23 Oktober > Baybars menjadi Sultan Mesir.

_

* Dinasti Fatimiyah (Mesir dan Suriah)

* Dinasti Saljuk.
Saljuk Agung 1040- 1194 M (Irak dan Persia).
1040 M - Tughril
1063 M - Alp Arslan

Saljuk di Suriah

* Dinasti Zengi (Jazirah dan Suriah)
1127 M - Zengi
1146 M - Nuruddin

* Dinasti Ayyubiyah (Mesir, Suriah, Diyarbakr, Yaman)
Ayyubiyah di Mesir
1169 M - al- Malik al- Nashir I Shalahuddin (Saladin)

Ayyubiyah di Damaskus

* Dinasti Mamluk 1250- 1517 M (Mesir dan Suriah)
1250 M - Syajarat al- Durr

_

Perang Salib, demikian menurut sudut pandang Barat, merupakan serangkaian operasi militer- paling sedikit terdiri atas delapan babak- yang didoronh oleh keinginan kaum Kristen Eropa untuk menjadikan tempat- tempat suci umat Kristen dan terutama Yerusalem masuk ke dalam wilayah perlindungan mereka.

Bagi pihak Barat, Perang Salib dimulai tahun 1095, ketika Paus Urbanus II menyerukan maklumat perang sucinya yang terkenal, sampai abad kelima belas dan bahkan abad selanjutnya, meskipun banyak yang berpendapat bahwa penaklukan Acre pada 1291 merupakan akhir usaha keras Tentara Salib melawan negara- negara Islam di sepanjang kawasan Mediterania timur.

Tidak diragukan lagi bahwa tulisan kaum muslim belakangan ini telah mengabaikan peranan bangsa Turki dalam periode Perang Salib.

Penelitian tentang respons kaum muslim atas kedatangan Perang Salib harus dilakukan di dalam konteks yang lebih luas mengenai peran yang dimainkan oleh dunia Islam timur secara umum dan khususnya memperhitungkan peran kemiliteran dan ideologis bangsa Turki yang baru mengalami proses islamisasi dan bentangan warisan kekaisaran Saljuk di Suriah dan Palestina.

Meskipun di dalam pandangan kaum muslim Arab saat ini tidak diragukan lagi bahwa hampir semua para pejuang besar jihad yang akhirnya mengalahkan Tentara Salib- Zengi, Nur al-Din dan Baybars- berasal dari Turki, pengakuan ini belum diberikan secara memadai, barangkali karena kekuasaan pemerintahan Turki Ustmani selama berabad- abad yang menyusul berakhirnya Perang Salib.

Secara umum, bangsa Arab di kawasan Mediterania Timur memandang periode ini secara menjijikkan dan barangkali inilah penyebabnya kalau saat ini mereka mengabaikan prestasi bangsa Turki dalam konteks Abad Pertengahan.

Laporan kaum muslim mengenai masalah Perang Salib sama sekali tidak mudah dianalisis- konsep "Perang Salib" merupakan konsep Barat.

Konsep itu tidak memiliki gema khusus di telinga umat Islam.
Para sejarawan muslim sendiri tidak menaruh perhatian terhadap hal tersebut.
Bagi mereka, Perang Salib semata- mata adalah perang melawan musuh- dalam hal ini kaum Frank, untuk dibedakan dengan misalnya Fatimiyah.


Carole Hillenbrand, 1999, The Crusade; Islamic Perspectives, Edinburg: terbitan Edinburg University Press.
Serambi Ilmu Semesta

Sabtu, 10 Agustus 2024

Constantinople

●330 M - Kaisar Konstantin I the Great menjadikan kota CONSTANTINOPLE sebagai ibukota kedua ROMANS, kota Roma mengalami kemunduran.
Istilah BYZANTIUM baru muncul pada abad ke- 19; orang BYZANTINE selalu menyebut dirinya ROMANS.

●360 M - Hağia Sophia pertama dibangun pada masa Constantius II
●395 M - ROMANS terpecah antara (ROME) dan Timur (BYZANTINE)

●476 M - Romawi Barat ambruk
●524 M - Kaisar Justinian menempatkan BYZANTINE pada puncak kejayaannya.

●670- 77 - Pengepungan Konstantinopel pertama, dipimpin oleh Yazid b Mu'awiyah, era Khalifah Mu'awiyah (w.680)

_

●1054 - Perpisahan gereja antara Eastern Orthodox dan Western Catholic
● Populasi Konstantinopel sekitar 500 ribu penduduk

●1203- 04 - Konstantinopel dikepung dan direbut pasukan salib IV
●1394- 1402 - Pengepungan Konstantinopel oleh Sultan Bayezid I

●1453 - Konstantinopel (50 ribu penduduk) dibebaskan oleh Sultan Mehmed II, Hağia Sophia menjadi Masjid Ayasofya.
Tursun beğ sejarawan yang mendampingi Sultan Mehmed II selama pengepungan Konstantinopel.

●1454 6 Januari - Mehmed mengangkat George Scholarious menjadi Patriark Gennadius II

_

●1909 - Revolusi Turki Muda atas Sultan Abdulhamid II, İstanbul jatuh ke tangan Harekat Ordusu; er Turki Muda.
●1918 - Kalah Perang Dunia Pertama, İstanbul diduduki oleh Inggris, France dan Italy sebagai konsekuensi Penyerahan Moudros.

●1923 - Sekutu mundur dari İstanbul, Mustafa Kemal menjadi presiden pertama Republik Turki sesuai Perjanjian Lausanne (Swiss), 24 Juli 1923
●1924 - Kekhilafahan Turki Utsmani dibubarkan oleh Mustafa Kemal (TBMM)

●1935 - Masjid Ayasofya dipaksa menjadi museum
●2020 - Recep Tayip Erdoğan mengembalikan sebagai masjid (24 Juli)


Kajian Ustadz Agung Waspodo, MPP
Masjid Raya Bintaro Jaya

Kamis, 25 Juli 2024

Belanda Datang ke Indonesia

Cornelis de Houtman bersama rombongan tiba di perairan Banten pada 27 Juni 1596.

Datang ke Indonesia dengan tujuan melakukan ekspedisi dagang Belanda ke Hindia Timur.

Misi dagang yang dibawa menjadi cikal bakal VOC di Indonesia.

Tewas dalam perlawanan dengan Laksamana Malahayati dari Aceh.
_

VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) didirikan pada 20 Maret 1602.

Perusahaan dagang yang didirikan untuk memonopoli aktivitas perdagangan di jalur lintas Asia.

Memiliki keistimewaan khusus (octrooi), misalnya, VOC dapat memiliki tentara, mata uangnya sendiri.

Pemangku tertinggi berada dalam kuasa seorang Gubernur Jenderal VOC, yang berkedudukan di Batavia.

Pendiri VOC bernama Pieter Both.

Pada tanggal 31 Desember 1799, banyaknya pejabat VOC yang terlibat korupsi menyebabkan beban utang VOC bertambah, sehingga VOC sendiri bangkrut.
Gubernur Jenderal VOC (Van Overstraten) menyatakan VOC dibubarkan.
_

Perlawanan terhadap VOC:
1. Sultan Agung Hanyakrakusuma
1628 dan 1629
Kesultanan Mataram.
2. Sultan Ageng Tirtayasa (1656)
Kesultanan Banten.
3. Untung Suropati (1660- 1706)

4. Mangkunegara I (1742, 1749)
Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa) merupakan putra dari Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura.

5. Sri Sultan Hamengkubuwana I
(Pangeran Mangkubumi) 1749.

6. Sultan Hasanuddin
1660,1666,1668
_

Tiga negara yang pernah menjajah Belanda, yakni Spain, France, Germany.

Belanda dijajah saat tengah menjajah negara lain.
Hal ini terjadi pada abad ke- 16 yang saat itu di bawah pemerintahan klan Hapsburg.

Klan Hapsburg digulingkan oleh pemerintah kolonial Spain.
Satu abad berlalu, eksistensi Spain di negara Kincir Angin ini dikalahkan oleh tentara France yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte.
Louis Napoleon selaku adik kandung Napoleon diangkat menjadi Raja Belanda.

Louis Napoleon menjadi sosok yang mengutus Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jendral di Hindia Belanda (Indonesia).
Tak lama memimpin, rakyat Belanda melakukan pemberontakan hingga memaksa Raja Louis Napoleon mengaku kalah.
Tepat pada 1813 Belanda merebut kemerdekaannya atas France dan berhasil mendirikan kerajaan pada 1815.

Satu abad kemudian, Germany datang tepatnya pada 1940 dan memborbardir Rotterdam hingga luluh lantak.
Lantaran tak siap berperang, tentara Belanda akhirnya kalah.

Belanda yang kelimpungan kala dikuasai Germany, yang saat itu di bawah kepemimpinan Hitler, semakin dibuat panik dengan banyaknya tuntutan kemerdekaan dari negeri- negeri jajahannya.
_

Kapal yang membawa Herman Willem Daendels berlabuh di Anyer pada awal Januari 1808.

Pada 29 Januari 1807, Raja Belanda Louis Napoleon mengangkatnya sebagai Gubernur Jenderal Hindia Timur.

Herman W. D dikenal sebagai loyalis France.
Saat itu, Belanda sedang berada di bawah kekuasaan France. Sejak 1795, negeri kincir angin berhasil ditaklukkan Napoleon.
Penguasaan tidak hanya sebatas Belanda, tapi juga beserta seluruh koloninya.

Daendels merasa dirinya sebagai anak kandung Revolusi France. Liberte, egalite, fraternite- tiga semboyan Revolusi France- begitu memesonanya.
Napoleon, orang yang dianggap menyebarkan spirit revolusi itu ke seluruh dunia, adalah sosok yang amat dikagumi Daendels.

Daendels meninggal pada 2 Mei 1818.
Masa kekuasaannya berlangsung selama tiga tahun (1808- 1811)
_

Inggris ketika berada di bawah pimpinan Thomas Stamford Raffles merebut semua kekuasaan Belanda di Indonesia dengan terjadinya Perjanjian Tuntang.

Perjanjian dilakukan pada tanggal 18 September 1811.
Yang salah satu isinya, Belanda menyerahkan kekuasaan atas Indonesia pada Inggris.

Pertempuran melawan penjajahan Belanda.

1. Perang Saparua (Maluku)
Pattimura memimpin perlawanan rakyat Ambon melawan Belanda.
Penyerbuan ke Benteng Duurstede pada Mei 1817 menandai keteguhan hati Pattimura, yang dibantu oleh Anthony Rhebok, Christina Martha Tiahahu, Philip Latumahina dan Kapitan Said Printah.

2. Perang Paderi (Sumatra Barat)
Dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol
Terjadi di kawasan Kerajaan Pagaruyung dan sekitarnya, tahun 1803- 1838.
Awalnya berupa perang saudara, yang kemudian menjadi perang melawan Belanda.

3. Perang Diponegoro
Perang Diponegoro atau dikenal juga dengan Perang Jawa ini berlangsung selama 5 tahun (1825- 1830).

4. Perang Aceh
Rakyat Aceh, dipimpin oleh Teuku Umar dan istrinya Cut Nyak Dien, melawan penjajahan Belanda.
Latar belakangnya karena keinginan Belanda untuk menguasai Kesultanan Aceh.

Terjadi selama 31 tahun (1873- 8 Februari 1904).

Walaupun Belanda sudah mengumumkan Perang Aceh berakhir tahun 1904 tetapi perlawanan sporadis rakyat Aceh masih berlangsung hingga tahun 1930 an.

5. Perang Batak (Tapanuli, Sumatera Utara)
Perlawanan ini dipimpin oleh Sisingamangaraja XII.

Salah satu latar belakangnya adalah penyebaran agama kristen di wilayah Tapanuli.
Raja Sisingamangaraja menolak karena masyarakat setempat saat itu masih teguh dengan agama asli Batak (Parmalim).

Raja Sisingamangaraja XII mengumumkan perang pada 16 Februari 1878.

6. Perang Banjar
Perlawanan dilancarkan oleh Prabu Anom dan Pangeran Hidayat.

Tahun 1859, Pangeran Antasari memimpin perlawanan setelah Prabu Anom ditangkap oleh Belanda.
Perang ini berhasil dipadamkan sepenuhnya pada tahun 1905.

7. Perang Puputan Jagaraga
Belanda menyerang Kerajaan Buleleng pada tahun 1846.
Ketika seluruh kerajaan di Bali jatuh ke tangan Belanda, rakyat Bali melakukan perang habis- habisan hingga mati yang dikenal sebagai perang Puputan Jagaraga.
_

1907- 1949 > Penjajahan Belanda atas Indonesia.
Setelah menaklukkan seluruh kerajaan- kerajaan di Indonesia.
Diselingi Japan (1942), saat itu pemerintah Belanda tidak menyatakan menyerah kepada Japan.

Kedaulatan Indonesia diakui oleh Belanda pada 27 Desember 1949 di Istana, Dam, Amsterdam.
Dalam penyerahan kedaulatan ini dilakukan penandatanganan 3 dokumen yang telah disepakati pada 1 November 1949.

Dengan penandatanganan tersebut, maka secara resmi Indonesia telah diakui oleh Belanda sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh.

Rabu, 15 Mei 2024

Periode Tiga Kerajaan Tiongkok (Samkok)

Zaman Tiga Negara

Menjelang akhir abad ke-2, kekuatan Dinasti Han Kekaisaran Tiongkok makin menurun.
Pada tahun 220, kaisar Han terakhir disingkirkan.

Di lingkungan Dinasti Han ada beberapa orang berkuasa yang juga disebut panglima perang atau pemimpin militer.
Mereka adalah Cao cao (Cao Mengde) sebagai ahli strategi, Liu Bei sebagai keturunan pewaris Dinasti Han dan Sun Quan sebagai pejabat berkuasa.

Kekaisaran Tiongkok terbagi menjadi tiga kerajaan penerus: Shu Han, Wei dan Wu.

"Periode yang berlangsung dari 222 hingga 265 Masehi menjadi masa yang paling menarik dalam sejarah Tiongkok," tulis Gloria Lotha di laman Britannica.

Subjek favorit fiksi sejarah yang paling terkenal adalah novel Sanguozhi Yanyi (Romance of the Three Kingdoms).

Liu Bei, anggota keluarga kekaisaran Liu, mendirikan sebuah kerajaan bernama Shu Han.
Shu merupakan istilah kuno untuk wilayah Sichuan dan Han menyiratkan ini sebagai kelanjutan dari Dinasti Han.

Di Tiongkok utara, seorang pria bernama Cao Pei mendirikan sebuah kerajaan bernama Wei.
Cao Pei adalah anak laki- laki Cao- cao, anak angkat seorang kasim.

Cao- cao adalah salah satu dari banyak orang yang memperebutkan kekuasaan di bawah dekade terakhir Han.
Ia merebut banyak wilayah besar di Tiongkok utara di bawah kendalinya.
Kematiannya pada tahun 220 memungkinkan putranya Cao Pei mendirikan Kerajaan Wei.

Di Tiongkok tenggara, negara bagian ketiga dibentuk, diperintah oleh seorang pria bernama Sun Wu.
Kerajaan itu sendiri juga disebut Wu, nama sejarah kuno tradisional untuk bagian Tiongkok itu.

Laman China Education Center menulis bahwa periode Tiga Kerajaan Tiongkok ada pada masa 220- 280 Masehi atau sekitar 60 tahun.

Yang membuat periode Tiga Kerajaan begitu mempesona adalah bahwa periode itu menjadi zaman kepahlawanan dan romansa yang hebat.
Para pahlawan periode ini bukanlah cendekiawan, pejabat politik atau kaisar.
Mereka adalah orang- orang militer yang terkenal kecerdasannya, alih- alih kekuatan yang menghancurkan.

Di masa ini, memenangkan pertarungan dengan tidak berperang dianggap sebagai pencapaian luar biasa seorang pahlawan.

Wei menaklukkan Shu- han pada 263/ 264, tetapi dua tahun kemudian Sima Yan, salah satu jenderal Wei merebut takhta.
Ia memproklamirkan Dinasti Jin.
Pada tahun 280 Dinasti Jin menaklukkan Wu dan menyatukan kembali kerajaan tersebut.
Namun dinasti tersebut segera runtuh dan kerajaan tersebut hancur menjadi kekacauan.

Video game Playstation Dynasty Warriors mengangkat kisah dari Periode Tiga Kerajaan


Dinasti Han
Periode Tiga Kerajaan (220 - 280 M)
Dinasti Jin


nationalgeographic.grid.id/amp/133734666/kisah-adu-taktik-dari-periode-tiga-kerajaan-di-kekaisaran-tiongkok

idntimes.com/science/discovery/dahli-anggara/sejarah-kerajaan-tiongkok-kuno

Minggu, 05 Mei 2024

Dinasti Qing

Dikenal juga dengan Dinasti Manchu atau Pinyin Manzu, merupakan dinasti terakhir kekaisaran Tiongkok.

Berlangsung dari tahun 1644 hingga 1911/ 1912

Mendekati akhir kekuasaan Dinasti Ming, seluruh penjuru China mengalami pemberontakan.
Sejak 1616 Pasukan Manchuria turut melawan tentara Ming serta berhasil menduduki berbagai kota di perbatasan utara China.

Mengutip Britannica, Dinasti Qing didirikan pada 1636 oleh Manchu untuk menunjuk rezim mereka di Manchuria, yang sekarang adalah wilayah timur laut China.

Pada 1636 dilaksanakan deklarasi berdirinya Dinasti Qing oleh Huang Taiji, yaitu keturunan Wangsa Aisin- Gioro

Pada tahun 1644, kaisar Ming terakhir, Chongzhen, memilih bunuh diri setelah jatuhnya Beijing ke tangan pemimpin pemberontakan, Li Zicheng

Pada 1644, ibukota China di Beijing direbut oleh pemimpin pemberontak Li Zicheng, karena putus asa pejabat Dinasti Ming meminta bantuan Manchu.

Namun, orang Manchu malah memanfaatkan kesempatan itu untuk merebut ibukota dan mendirikan dinasti mereka sendiri di Tiongkok.
Dengan mengadopsi bentuk pemerintahan Ming dan terus memperkerjakan pejabat Ming.

Setelah Dinasti Qing mulai berkuasa serta mendeklarasikan diri sebagai pengganti dari Dinasti Ming, Kaisar Shungzhi pun dipilih menjadi Kaisar China pertama yang berasal dari suku Manchu.

Setelah menduduki kekuasaan, Dinasti Qing menerapkan berbagai kebijakan yang mendiskriminasikan kaum Han.
Misalnya, memaksa orang- orang Han memotong rambut dan memakai model pakaian seperti bangsa Manchu.

Di bawah kaisar Kangxi (1661- 1722), Manchu memaksa Rusia meninggalkan benteng pertahanan mereka di Albazin, yang terletak di sepanjang perbatasan Manchuria di Sungai Amur.

Dinasti Qing berhasil menguasai semua daratan China di bawah kekaisaran Kangxi setelah memberantas keturunan Dinasti Ming.

Dari perjanjian dengan Rusia yang dilakukan pada 1689, Kaisar Kangxi berhasil menjadikan wilayah Siberia di bawah China.
Dinasti Qing meraih masa kejayaan di bawah pemerintahan Kaisar Kangxi, Yongzheng (1723- 1735) dan Qianlong (1735- 1796).

Muncul pemberontakan Taiping (1850- 64) dan Nian (1853- 68) di selatan dan utara.
Kemudian upaya modernisasi dan westernisasi mendapat tentangan dari pejabat konservatif terutama melalui upaya janda permaisuri Cixi.

Perang Candu pertama (1839- 1842),
Perang Inggris- Prancis (1856- 58),
Perang Tiongkok- Jepang (1894- 95),
Pemberontakan Boxer (1900),
Semuanya menghasilkan kekalahan bagj Tionghoa dan pemberian konsesi kepada kekuatan asing.

Mengutip History, Dinasti Qing jatuh pada tahun 1911, digulingkan oleh revolusi yang terjadi sejak tahun 1894 ketika revolusioner berpendidikan barat Sun Yat Sen alias Sun Zhongshan membentuk Revive China Society di Hawaii, kemudian Hongkong.

Pada 1905, Sun menyatukan berbagai faksi revolusioner menjadi satu partai dengan bantuan Jepang dan menulis manifesto, Tiga Prinsip Rakyat.

Pada 1911, Partai Nasionalis Tiongkok mengadakan pemberontakan di Wuchang, dibantu oleh tentara Qing dan 15 provinsi mendeklarasikan kemerdekaan mereka dari kekaisaran.

Kaisar Xuantog turun tahta pada 1912, dengan Sun membuat konstitusi sementara untuk negara baru, Republik Tiongkok, yang mengantarkan kerusuhan politik selama bertahun- tahun yang berpusat di sekitar Yuan.

Pu Yi atau dipanggil Henry Puyi ataupun Puyi, dikenal sebagai Kaisar Xuantog merupakan kaisar terakhir China (1908- 1912).


Dinasti Song (960- 1279)
Dinasti Yuan Mongol (1271- 1368)
Dinasti Ming (1368- 1644)
Dinasti Qing/ Manchu (1644- 1911)


dunia.tempo.co/amp/1674689/kilas-sejarah-dinasti-qing-kekaisaran-terakhir-di-tiongkok

m.kumparan.com/amp/sejarah-dan-sosial/kisah-dinasti-qing-di-tiongkok-beserta-masa-jayanya

Sabtu, 04 Mei 2024

Dinasti Ming

Berlangsung tahun 1368- 1644
Didirikan oleh Zhu Yuan Zhang (Kaisar Hongwu).

Berdiri setelah dinasti Yuan mengalami keruntuhan.

Muhammad Muhibbudin dalam buku berjudul Laksamana Cheng Ho Panglima Muslim Tionghoa Penakluk Dunia, menjelaskan bahwa Dinasti Ming adalah masa lahirnya nasionalisme di Tiongkok.
Karena berdirinya Dinasti Ming adalah buah dari keberhasilan meruntuhkan rezim Mongol yang terkenal sebagai rezim imperialis asing di Tiongkok.

Pada tahun 1352, Zhu Yuan Zhang bergabung bersama kelompok pemberontak yang tidak puas dengan pemerintahan Dinasti Yuan.

Tahun 1368, ia berhasil menyerang dan meruntuhkan Dinasti Yuan.
Zhu Yuan Zhang akhirnya mendirikan Dinasti Ming dan mendapatkan gelar Kaisar Hongwu.

Perangai gampang curigaan dari Kaisar Hongwu membuatnya tega mengeksekusi mati siapa saja yang dianggap membahayakan kedudukannya.

Putra keempat Kaisar Hongwu, mengambil alih kekuasaan pada awal abad ke- 15.
Takhta ini diperoleh setelah serangkaian pemberontakan berdarah dengan kerabat dekatnya.
Zhu di mengambil nama Yongle.
Ia memindahkan ibukota dari Nanjing yang panas ke Beijing.

Kejayaan Dinasti Ming terjadi pada pemerintahan Kaisar Yongle.
Pada masa ini ekspedisi militer aktif dilakukan, salah satunya dengan menugaskan Laksamana Cheng Ho untuk melaksanakan ekspedisi maritim ke kawasan selatan.

Kaisar Ming memulihkan dan memperbaiki ribuan tanggul, kanal dan waduk, serta banyak tanggul baru yang dibangun.


Dinasti Song (960- 1279)
Dinasti Yuan Mongol (1271- 1368)
Dinasti Ming (1368- 1644)
Dinasti Qing/ Manchu (1644- 1911)


m.kumparan.com/amp/sejarah-dan-sosial/sejarah-dinasti-ming-secara-singkat-dan-peninggalannya

nationalgeographic.grid.id/amp/134070160/276-tahun-berkuasa-ini-sejarah-dinasti-ming-di-kekaisaran-tiongkok

Dinasti Yuan Mongol

Pendiri dinasti ini adalah Kubilai Khan, cucu dari Genghis khan (pendiri kekaisaran Mongol)

Rustamana dan Azahra dalam Perkembangan di Tiongkok (Tang, Sung, Yuan dan Manchu) menjelaskan bahwa Dinasti Yuan termasuk salah satu dari dua dinasti asing yang berkuasa di China.
Akibat tidak didirikan langsung oleh keturunan Han.

Dalam sejarah China, Dinasti Yuan Mongol berdiri pasca Dinasti Song (960- 1279)

Pada 1206, didirikan Kekaisaran Mongol oleh Genghis Khan dan menjadi kekaisaran terbesar kedua dalam sejarah peradaban dunia.

Setelah itu, Genghis Khan menyatukan masyarakat Mongol di utara China dan mulai meruntuhkan Dinasti Jin.

Genghis Khan mulai melanggar batas Dinasti Jin di Tiongkok utara pada 1211 dan akhirnya merebut ibukota Jin Yanjing yang sekarang bernama Beijing pada 1215.

Beberapa puluh tahun setelahnya, bangsa Mongol pun mulai memperluas kekuasaannya sampai China selatan dan wilayah Asia lainnya.

Pada 1260, Kubilai Khan, cucu Genghis Khan naik takhta menjadi Kaisar Mongol.
Dirinya memutuskan untuk membangun Dinasti Yuan, lalu menobatkan dirinya menjadi Kaisar China.

Pada 1271, Kaisar Kubilai Khan resmi mendirikan Dinasti Yuan Mongol dan berkonsep China tradisional.
Ia juga berhasil menaklukkan Dinasti Song yang telah berkuasa sejak 960 Masehi.

Kekaisaran Yuan mengandalkan pengumpulan pajak untuk mendanai proyek di sekitar Tiongkok.
Misalnya, pada tahun 1256, Kubilai Khan membangun ibukota baru di Shangdu dan 8 tahun kemudian ia membangun ibukota baru kedua di Dadu, yang sekarang disebut Beijing.

Kekaisaran Tiongkok pada Dinasti Yuan terus melakukan ekspedisi militer sejak berdiri.
Beberapa diantaranya seperti ke Semenanjung Korea tahun 1270'an, serangan ke Jepang pada tahun 1274, dan Jawa pada tahun 1290'an.

Di bawah pemerintahan dinasti Yuan, Terusan Besar Tiongkok (The Grand Canal) diperpanjang untuk menghubungkan Beijing secara langsung dengan Hangzhou, yang memotong 700 kilometer dari panjang perjalanan.
Namun, ketika pemerintahan Mongol di Tiongkok mengalami kegagalan, keadaan menjadi sangat kacau.

Terjadi pemberontakan Serban Merah 1351 hingga 1368 yang menyebar ke seluruh pedesaan.
Ditambah, penyebaran wabah pes makin melemahkan kekuasaan Mongol, yang akhirnya mengakhiri kekuasaan Mongol pada 1368.
Sebagai gantinya, pemimpin pemberontakan etnis Han Tiongkok, Zhu Yuanzhang, mendirikan sebuah dinasti baru yang disebut Ming.


Dinasti Song (960- 1279)
Dinasti Yuan Mongol (1271- 1368)
Dinasti Ming (1368- 1644)
Dinasti Qing/ Manchu (1644- 1911)


m.kumparan.com/amp/sejarah-dan-sosial/dinasti-yuan-mongol-latar-belakang-dan-perkembangannya

idntimes.com/science/discovery/eka-amira/fakta-dinasti-yuan

nationalgeographic.grid.id/amp/133719814/pemberontakan-serban-merah-akhir-kekaisaran-tiongkok-era-dinasti-yuan

Sabtu, 30 Maret 2024

Peristiwa Karbala (Pandangan Ahlus Sunnah)

* Masa Khalifah Yazid b Mu'awiyah

Yazid b Mu'awiyah b Abi Sufyan.
Neneknya adalah Hindun bt Utbah b Rabi'ah yang masuk Islam setelah Fathu Makkah.

Ibunya adalah Maysun bt Bahdal al- Kalbiyah yang melahirkannya pada tahun 25/ 26/ 27 Hijriyah pada masa Khalifah Utsman b Affan.

Yazid turut dalam rombongan yang pertama kali mengepung Konstantinopel pada tahun 49 Hijriyah pada masa ayahnya Mu'awiyah.

Mu'awiyah mengambil bai'atnya untuk meneruskan kekhilafahan ketika beliau masih hidup.

Yazid ingin agar mereka yang menentang pendapat ayahnya ketika masih hidup segera membai'atnya:
- Al- Husain b Ali b Abi Thalib
- Abdullah b az- Zubair b Awwam
- Abdullah b Umar b al- Khaththab


* Bai'at untuk Yazid yang tertahan

Yazid b Mu'awiyah memerintahkan kepada gubernur Madinah, al- Walid b Utbah b Abi Sufyan untuk mengambil bai'at ketiganya:

Al- Husain b Ali b Abi Thalib meminta penangguhan atas bai'at, beliau meninggalkan Madinah menuju Makkah.

Abdullah b az- Zubair tidak memberikan jawaban namun berangkat ke Makkah lebih dahulu.

Abdullah b Umar baru akan berbai'at jika keduanya sudah melakukannya.


* Penawaran bai'at dari penduduk Kufah

Penduduk Kufah mengirim surat mengundang al- Husain agar berangkat dari Makkah ke Kufah.

Al- Husain mengirim Muslim b Uqail (Aqil) b Abi Thalib untuk pergi ke Kufah mencari kejelasan.

Muslim b Aqil tinggal di rumah Ausajah di Kufah dan mendapat kesaksian 12 ribu penduduk Kufah yang siap berba'iat kepadanya.

Yazid b Mu'awiyah mengganti an- Nu'man dengan Ubaidullah b Ziyad sebagai Gubernur Kufah.

Ubaidullah b Ziyad datang dari Basrah ke Kufah dengan menyamar, mendapat sambutan layaknya al- Husain dari penduduk Kufah yang tidak menyadarinya.

Ubaidullah b Ziyad mencari Muslim b Aqil, beliau pindah ke rumah Hani' b Urwah al- Muradi untuk mengelabuhi pencarian.

Muslim b Aqil mengirim surat kepada al- Husain tentang kesiapan 12 ribu penduduk Kufah.


* Pembunuhan atas Muslim b Aqil dan Hani b Urwah

Ubaidullah b Ziyad akhirnya mengetahui tempat persembunyian Muslim b Aqil di rumah Hani b Urwah al- Muradi.

Keduanya dipanggil namun loloa, Muslim b Aqil mengerahkan ke- 12 ribu penduduk Kufah untuk mengepung istana Ubaidullah b Ziyad.

Ubaidullah b Ziyad berhasil melobi para kepala suku untuk menarik dukungannya, sehingga para pengepung tercerai- berai.

Muslim b Aqil dan Hani b Urwah ditangkap serta dieksekusi oleh Ubaidullah b Ziyad.

Al- Husain b Ali hendak berangkat ke Kufah tanpa mengetahui keadaan tersebut.

Sejumlah sahabat menasehatinya untuk tidak berangkat: Muhammad b al- Hanafiyah, Abdullah b al- Abbas, Abdullah b Umar, Abdullah b az- Zubair, Abu Sa'id al- Khudri, Abdullah b Ja'far.

Namun semua nasehat itu tidak dapat mencegah taqdir Allah Ta'ala.

Ketika al- Husain mengetahui bahwa Muslim b Aqil telah dibunuh dan penduduk Kufah tidak dapat melindunginya, sudah berkeinginan untuk kembali ke Makkah.

Namun, keluarga Muslim b Aqil mendesaknya untuk terus ke Kufah untuk membalas kematiannya.

* Perjalanan dari Makkah ke Kufah, ke Karbala

Perjalanan rombongan al- Husain terhenti dihadang pasukan berkuda yang dikirim Ubaidullah b Ziyad di luar kota Kufah.

Rombongan al- Husain berbelok menuju Karbala, Ubaidullah b Ziyad mengirimkan pasukan Umar b Sa'ad untuk menemui al- Husain di Karbala.

Umar b Sa'ad b Abi Waqqash yang sedianya berangkat ke daerah Dailam meminta untuk tidak ditugaskan ke Karbala namun ditolak oleh Ubaidullah b Ziyad.

Umar b Sa'ad menemui al- Husain di Karbala yang meminta kepadanya diberikan salah satu:
- Mengizinkan kembali ke Madinah
- Memberi izin untuk pergi ke Syam menemui langsung Yazid b Mu'awiyah di Dimasq
- Mengirimnya ke suatu perbatasan agar hidup menjadi orang biasa.

Umar b Sa'ad mengirimkan pilihan itu kepada Ubaidullah b Ziyad.


* Terbunuhnya al- Husain b Ali b Abi Thalib

Ubaidullah b Ziyad (atas rekomendasi Syamr b Dzil Jausyi) tidak menerima ketiga usulan dari al- Husain yang disampaikan Umar b Sa'ad itu.

Ubaidullah b Ziyad memaksa al- Husain untuk menyerahkan diri kepadanya, al- Husain menolak itu hingga terjadilah pertempuran di Karbala tahun 61 Hijriyah yang tidak seimbang.

Kepala al- Husain yang syahid itu dibawa kepada Ubaidullah b Ziyad.

Yazid b Mu'awiyah menangis mendengar kabar bahwa al- Husain dibunuh serta menyesalkan hal tersebut juga melaknat Ubaidullah b Ziyad yang tidak memberikan salah satu dari pilihan yang diajukan al- Husain.

Yazid b Mu'awiyah dikritik karena tidak menghukum Ubaidullah b Ziyad.


Kajian Ustadz Agung Waspodo, MPP
Pembaca sejarah dunia islam
idream

Rabu, 27 Maret 2024

Shajarat al- Durr

Perempuan pendiri Dinasti Mamluk.
Setelah sukses mengakhiri Dinasti Ayyubiyah di Mesir.

Shajarat al- Durr adalah julukan yang berarti "pohon mutiara".

Shajarat al- Durr lahir sekitar abad ke 13 di Armenia, dari keluarga besar Kipchak, Turki yang nomaden.

Tentang keluarga Kipchak, İbnu Battuta menjelaskan bahwa mereka adalah orang- orang yang berambut pirang.

Shajarat al- Durr dipersunting oleh Sultan Al- Malik al- Salih, penguasa Mesir waktu itu.

Di samping Shajarat al- Durr, dia juga yang membawa sejumlah besar orang- orang Kipchaks ke Kairo untuk dijadikan sebagai tentara, yang kemudian dikenal dengan Mamluk.

Sultan sangat bergantung pada Shajarat al- Durr, baik di medan perang, bahkan dalam hal mengurus negara.

Tom Verde dalam tulisannya berjudul "Malika III: Shajarat Al- Durr" menyebut ketajaman strategi Shajarat al- Durr mulai menjadi legenda ketika pada musim semi tahun 1249, Sultan Al- Salih sedang melakukan pertempuran di Syria.
Tiba- tiba terdengar kabar bahwa tentara Perang Salib ke VII, yang dipimpin oleh Louis IX dari Prancis, sedang berlayar ke Mesir, yang menuju ke kota Delta Sungai Nil, Damietta.

Shajarat al- Durr saat itu dipercaya mengisi komando dan memerintahkan Fakhruddin, salah satu komandan pasukannya untuk ke Damietta dan memimpin pasukan Mamluk menghalau laju Louis IX.

Dari pertempuran di Syria, Sultan terluka parah dan harus pulang dengan cara ditandu.
Hingga pada Agustus 1249, Sultan Al Saleh meninggal dunia.

Shajarat al- Durr memanggil Turan Shah, putra tertua Al Saleh dari istri pertamanya, untuk datang ke Kairo dan mengambil alih kepemimpinan ayahnya.

Perintah Shajarat al- Durr kepada putra tirinya adalah mengambil alih komando pasukan dan mengalahkan Louis IX.

Setelah berhasil mengalahkan Pasukan Salib dan menangkap Louis IX, tahta Kairo kemudian diserahkan kepada Turan Shah yang sekaligus menjadi Sultan Dinasti Ayyubiyah.
İa tidak memiliki kecakapan yang mumpuni dan tidak disukai oleh rakyatnya.

Turan Shah terbunuh pada 2 Mei 1250.
Orang- orang Mamluk kemudian menobatkan Shajarat al- Durr sebagai Sultana.

Dengan tewasnya Turan Shah, maka berakhirlah masa Dinasti Ayyubiyah dan diangkatnya Shajarat al- Durr sebagai Sultana, telah menandai lahirnya dinasti Mamluk yang akan memerintah Mesir hingga awal abad ke 19 M.

Kritik atau kecaman serius datang dari Abbasiyah.
Khalifah al- Musta'sim menyatakan: "Kami telah mendengar bahwa anda diperintah oleh seorang wanita sekarang. Jika anda kehabisan orang di Mesir, beri tahu kami supaya kami dapat mengirimi anda seorang pria untuk memerintah anda."

Untuk meredam situasi yang kurang kondusif ini, Shajarat al- Durr kemudian menikahi seorang prajurit rendahan bernama İzz al- Din Aybek dari Mamluk dan memberikan mahkota kepadanya.

Aybek hanya dalih.
Secara de facto, kekuasaan di Mesir tetap dipegang sepenuhnya oleh Shajarat al- Durr.

Shajarat al- Durr meninggal pada tahun 1257 M.

Lama kelamaan, Aybek pun mulai bosan dengan peran yang dimainkannya.
Ia akhirnya melancarkan pemberontakan kepada Shajarat al- Durr pada tahun 1254.
Pemberontakan berhasil dipadamkan.

Aybek menjadi tahanan rumah.
İa ditempatkan di paviliun belakang istana.
Tak lama setelah bebas, Aybek dikabarkan meninggal.
Shajarat al- Durr menceritakan bahwa ia meninggal wajar di tempat tidurnya.
Namun ini ditolak oleh orang- orang Mamluk.
Ia pun kemudian dihukum.

Al- Mansur Ali, putra Aybek yang ditelantarkan dari perkawinannya dengan Ummu Ali, kemudian didaulat menjadi Sultan menggantikannya.
Vonis terhadap Shajarat al- Durr pun dijatuhkan oleh Al- Mansur Ali.


kalam.sindonews.com/newsread/578708/72/shajarat-al-durr-perempuan-pendiri-dinasti-mamluk-yang-berakhir-tragis

Senin, 25 Maret 2024

Dinasti Mamluk

Kata "mamluk" merupakan kosa kata dalam Bahasa Arab dalam bentuk tunggal, sedangkan bentuk jamaknya adalah "mamalik".
Kata tersebut memiliki arti budak yang menjadi tawanan, tapi orangtuanya tidak menjadi tawanan.

Mamluk adalah gelar yang diberikan kepada budak- budak berkulit putih yang berasal dari Kaukasus, wilayah pegunungan di perbatasan Rusia dan Turki.

Khalifah Al- Mu'tashim, Khalifah Abbasiyah ke- 8 adalah khalifah pertama yang mengandalkan unsur Turki untuk menjadi pengawalnya.

Al- Mu'tashim menaruh kepercayaan yang rendah kepada unsur Persia, sementara dia juga tidak tertarik dan tidak mempercayai unsur Arab.
Kondisi tersebut mendorong Khalifah Al- Mu'tashim untuk mempercayakan keamanan pribadinya kepada sekelompok orang dari unsur Turki.

Unsur Turki dikenal sebagai memiliki kekuatan fisik yang tinggi, memiliki sikap pemberani dan suka berperanh.

Shalahuddin Al- Ayyubi mendirikan Dinasti Ayyubiyah di atas reruntuhan Dinasti Fathimiyah pada tahun 1171 M.
Dia berusaha menghapus jejak- jejak kekuasaan Dinasti Fathimiyah di Mesir dan mempromosikan kebijakan Pendidikan dan keagamaan Sunni.

Pada kenyataannya, Dinasti Ayyubiyah merupakan Dinasti bangsa Kurdi, tapi tumbuh dan berkembang dalam tubuh Dinasti Turki Saljuk dan Mamluknya.

Setelah wafatnya Turan Shah, penguasa terakhir Dinasti Ayyubiyah, situasi dan kondisi menjadi kosong dari kepemimpinan.

Otoritas Mamluk menemukan momentumnya untuk memainkan peran pentingnya untuk mengambil alih kekuasaan dengan mengangkat Syajarah al- Dur sebagai Sultanah.
Dia menjadi penguasa perempuan pertama dalam sistem kekuasaan Dinasti Mamluk.

Pasukan Mamluk berhasil memaksa pihak tentara Salib untuk menyetujui perjanjian yang diajukan oleh pihak Mamluk.
Di antara poin penting isi perjanjian tersebut adalah Raja Perancis, Louis IX harus mengembalikan kota Dimyath ke tangan Mesir, pasukan Salib tidak lagi menyerang kawasan- kawasan pesisir yang menjadi wilayah kekuasaan Muslim.
Pihak tentara Salib membayar sejumlah lima ratus dinar sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah tawanan Kristen dan umat İslam berkomitmen untuk merawat anggota pasukan Salib yang sedang sakit.

Dengan disepakatinya dan dipatuhinya perjanjian tersebut, berakhirlah Perang Salin VII yang dibarengi dengan berakhirnya kekuasaan Dinasti Ayyubiyah (1250 M) dan mulainya pemerintahan Dinasti Mamluk.
Momen tersebut menjadi penanda kemenangan tentara Mamluk melawan tentara Salib.

Di Kairo muncul berbagai aksi demonstrasi dan huru- hara menentang pemerintahan Syajarah Al- Dur.
Para ulama menolak kepemimpinan perempuan.
Para Raja dan Amir Dinasti Ayyubiyah di Syam, memandang merekalah yang memiliki hak yang sah untuk memerintah Mesir dan Syam karena mereka adalah keturunan Shalahuddin Al- Ayyubi.

Syajarah Al- Dur meminta dukungan terhadap Al- Mu'tashim, khalifah terakhir Dinasti Abbasiyah di Baghdad.
Khalifah Al- Mu'tashim bahkan mencela atas pengangkatan Sultan perempuan.

Dinasti Mamluk memerintah selama dua setengah abad lebih (1250- 1517 M) secara independen.

Dinasti Mamluk dibedakan menjadi dua garis kesultanan, Sultan- sultan Bahri (Mamluk Bahri) dan Sultan- sultan Burji (Mamluk Burji).
Kaum Bahri terutama adalah orang- orang yang beras dari Qipchak (Rusia Selatan) dengan campuran Mongol dan Kurdi.
Sementara kaum Burji terutama terdiri dari orang- orang Circasia (Caucasus).

Dinasti Mamluk merupakan pemerintahan Timur Tengah yang pertama yang didasarkan pada mesin militer budak.
Seluruh elite pemerintahan, termasuk Sultan adalah budak atau mantan budak.
Pada kenyataannya, tidak ada warga pribumi Mesir atau Syria dapat menjadi pejabat elite Dinasti Mamluk.

__
Konfrontasi Dinasti Mamluk dengan Pasukan Mongol.

Bangsa Mongol adalah sekelompok suku nomaden yang berasal dari dataran tinggi Mongol, sebelah utara gurun Gobi.

Di era keemasannya, hampir tidak ada satu pun pasukan yang mampu membendung kekuatan bangsa Mongol, kecuali dua kekuasaan, yakni Dinasti Mamluk dan Kerajaan Singhasari di Jawa.

Dinasti Mamluk berhasil mengusir dan menghancurkan tentara Mongol pada peristiwa yang disebut Pertempuran Ain Jalut.
Terjadi pada tanggal 3 September 1260 M di Palestina.
Pasukan Dinasti Mamluk (Mesir) dipimpin oleh Qutuz dan Baibars, sedangkan tentara Mongol dipimpin oleh Kitbuga.

Setelah berhasil mengalahkan gerakan İsmailiyah, Hulagu Khan mengirim surat ancaman dan meminta Khalifah Al- Mu'tashim supaya menemuinya.
Surat tersebut dibalas dengan ancaman juga.

Tentara Mongol mengepung ibukota kekhalifahan dan menyerangnya pada tahun 1258.
Baghdad diluluh lantahkan, khalifah Al- Mu'tashim dieksekusi.
Dengan kejadian tersebut berakhirlah kekhalifahan Abbasiyah.

Baghdad waktu itu menjadi pusat sekaligus simbol bagi perkembangan sains, sastra dan seni.
Di sana ada banyak ilmuwan, sastrawan, filosof, penyair dan para ahli dari disiplin lainnya.
Perpustakaan- perpustakaan, sekolah- sekolah, lembaga- lembaga pendidikan dihancurkan dan jejak- jejak peninggalan İslam dilenyapkan.

Quthuz menugaskan kepada panglimanya, Baybars Al- Bunduqdari untuk memimpin pasukan pengintai supaya mempelajari situasi di lapangan.
Pada bulan Juli 1260, Baybars bergerak menuju Gaza.

Hulagu kembali ke negara asalnya sambil membawa sebagian anggota pasukannya.
Dia hanya menyisakan sepuluh ribu prajurit di bawah pimpinan Kitbuga Noyan.

Kitbuga tiba di Ain Jalut, sebuah distrik kecil yang terletak antara Bisan dan Nablus Palestina.

Baybars memimpin barisan depan dan menetapkan dirinya sebagai panglima perang, meskipun komando tertinggi tetap dipegang oleh Quthuz hingga akhir pertempuran.

Pertempuran dimenangkan oleh pasukan Mamluk.
Kitbuga beserta sejumlah pemimpin pasukan terbunuh di medan pertempuran.
Pertempuran tersebut terjadi di Ain Jalut tanggal 3 September 1260 M.

Mamluk mampu menyatukan negeri Syam dan Mesir yang sebelumnya sempat terpecah- pecah akibat konflik internal anak keturunan Shalahuddin Al- Ayyubi.

Kemenangan Mamluk telah menyelamatkan İslam dan kaum muslimin dari bahaya besar sebagaimana dialami oleh Baghdad dan beberapa kawasan İslam yang telah diinvasi oleh pasukan Mongol.

Baybars merasa kesal kepada Quthuz yang telah mengingkari janji untuk memberikan wilayah Aleppo kepada Baybars jika berhasil mengalahkan orang- orang Mongol.
Quthuz juga menaruh kecurigaan yang tinggi terhadap Baybars.

Pihak Baybars bertekad untuk membunuh Quthuz dengan melakukan konspirasi dengan para Amir Mamluk Bahri.
Akhirnya Baybars berhasil membunuh Quthuz.

Baybars berkuasa tahun 1267- 1277 M.
Awalnya dia adalah seorang budak dari Turki yang dijual ke Damaskus, karena ada cacat pada matanya, dia dikembalikan.
Nama lengkapnya Al- Malik Al- Zhahir Rukn al- Din Baybar al- Bunduqdari.

Gelar Al- Bunduqdari merupakan gelar yang diberikan oleh tuan pemiliknya di Hammah, sebelum akhirnya dia dibeli oleh Khalifah Al- Shalih dari Dinasti Ayyubiyah.

Dalam kisah- kisah legendaris, popularitasnya mengungguli Shalah al- Din Ayyubi.


1. Dinasti Fathimiyah
2. Dinasti Ayyubiyah (1171- 1250 M)
3. Dinasti Mamluk (1250- 1517 M)

4. Dinasti Ustmani Turki (1517- 1924 M)


Siti Maryam, 2022, Dinasti Mamluk di Mesir Penyelamat Peradaban İslam 1250- 1517 M, Yogyakarta: Fakultas Adab dan İlmu Budaya Universitas İslam Negeri Sunan Kalijaga.

Jumat, 22 Maret 2024

Abad Pertengahan Eropa

Abad pertengahan eropa bermula dari runtuhnya imperium Romawi, pada tahun 395, sampai jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki pada 1453.
Sebagian ilmuwan menyebut fase ini dengan zaman kegelapan (Dark Ages)

Abad pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa dan menghadapi kemunduran intelektual.
Bermula antara zaman kejatuhan Kerajaan Romawi dan berakhir dengan kebangkitan intelektual pada abad ke-15 M, kemudian disusul dengan zaman Renaisans (Renaissance).

Masyarakat Eropa berpendapat hanya gereja saja yang layak untuk menentukan kehidupan, pemikiran, politik dan ilmu pengetahuan.
Akibatnya, kaum cendekiawan yang terdiri atas ahli- ahli sains ditekan dan dikawal ketat.
Pemikiran mereka ditolak

Perkembangan ilmu pengetahuan yang sudah ada sejak zaman Yunani- Romawi menjadi terhenti di Eropa.
Kekuasaan gereja begitu dominan dan sangat menentukan kehidupan di Eropa.

Pada zaman kegelapan beredar paham yang melenceng dalam kristen, misalnya paham tentang penyaliban Yesus, konsep trinitas, dan sebagainya.
Para pendeta juga membuat buku pedoman yang makna dan interpretasinya tergantung pada pemahamannya sendiri.

Pada masa ini para pendeta mengobral paham pengampunan dosa.
Artinya, seseorang tidak akan sampai ke surga sebelum datang ke pendeta untuk menyampaikan dosa- dosanya dan membayar sesuai dengan kemampuan, untuk menjamin kedudukannya di surga kelak.
Jadi, golongan pendeta dan pemuka agama menjadi kaya karena upah dari pengampunan dosa.

Bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari- hari adalah bahasa Latin.
Saat itu bahasa Latin sangat sulit bagi masyarakat.
Akan tetapi, lama kelamaan mereka terbiasa.

İslam juga menyebar ke Eropa melalui tiga jalan.
Pertama jalan barat, dilakukan dari Afrika Utara melalui Semenanjung İberia di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad (711).
Akhirnya, pemerintahan Khilafah Umayyah memimpin di semenanjung İberia yang dikenal dengan Bani Umayyah II (711- 1492) dengan ibukotanya Cordoba.

Kedua jalan tengah, dilakukan dari Tunisia melalui Sisillia menuju Semenanjung Apenina.
İslam dapat menduduki Silsillia dan İtalia selatan, tetapi dapat direbut kembali oleh bangsa Nordia pada abad ke- 13.

Ketiga jalan timur, dimana pada tahun 1453, Turki di bawah pimpinan Sultan Mehmed II berhasil menaklukkan Byzantium dengan terlebih dahulu menyerang Konstantinopel dari arah belakang yakni laut hitam.

İslam telah menguasai Andalusia pada 711 dan Konstantinopel pada 1453.

Tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Eropa saat itu, salah satunya İbnu Sina.
Dikenal dengan nama Avicena. Seorang dokter di kota Hamazan Persia, penulis buku- buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit.
Terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud.

Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas- universitas İslam di Spanyol seperti di Cordoba, Sevilla, Malaga, Granada dan Salamanca.
Universitas yang pertama kali berada di Eropa adalah Universitas Paris (1213).

Muncul sikap kritis terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh pihak Gereja Katolik terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa (disebut surat aflat).
Surat itu dijual kepada mereka yang tidak dapat ikut dalam Perang Salib antara abad ke- 11- 13.

Pelopor reformasi Gereja adalah Martin Luther (1483- 1546) seorang pastor dan guru besar Universitas Wittenberg di Sachsen Jerman.

Pada 1517 Martin Luther mengemukakan pokok- pokok pikiran sebagai kritikan terhadap gereja meliputi 95 dalil yang kemudian ditempel di pintu gereja Wittenberg.
1. Amal baik yang tidak keluar dari hati yang murni tidak akan diterima Tuhan.
2. Hanya orang yang percaya kepada Yesus Kristuslah yang dapat diterima Tuhan.
3. Tiap orang dapat langsung berhubungan dengan Tuhan tanpa perantara gereja.
4. Tiap orang yang menyesali kesalahannya akan terlepas dari hukuman sehingga tidak diperlukan adanya surat pengampunan dosa.
5. Gereja merupakan perkumpulan orang percaya dan Yesus- lah kepalanya sehingga kedudukan paus selaku pimpinan agama tidak dapat diterimanya.


Wahjudi djaya, 2012, Sejarah eropa: Dari eropa kuno hingga eropa modern, Yogyakarta: Penerbit ombak

Minggu, 17 Maret 2024

Hamzah bin Abdul Muthalib

Hamzah bin Abdul Muthalib merupakan sahabat sekaligus paman Rasulullah SAW.

Beliau dilahirkan dua tahun sebelum Nabi Muhammad SAW.
Keduanya pernah disusui oleh Tsuwaibah, budak dari Abu Lahab.

Rasulullah SAW menjulukinya dengan "Asadullah" (singa Allah) karena kepahlawanannya saat membela Islam.

Hamzah terkenal sebagai seorang pejuang yang gagah berani dan pemburu yang ulung.
Ia memiliki keahlian dalam memanah dan berburu, serta dihormati oleh suku Quraisy.

Pada suatu hari Hamzah bertemu dengan mantan budak Abdullah bin Jud'an at- Taimi.
Perempuan tersebut berkata,
"Hai Abu Umarah (panggilan Hamzah), kalau saja Tuan tadi menyaksikan apa yang dialami keponakanmu Muhammad, yang menderita dari perbuatan Abul Hakam (julukan Abu Jahal oleh orang Quraisy).
Dia tadi menyakiti keponakanmu itu, mencaci- makinya, dan mencelanya habis- habisan. Sampai dia pergi, Muhammad tidak berkata apapun."

Hamzah bergegas mencari Abu Jahal.
"Mengapa kamu memaki dan mencederai Muhammad, padahal aku telah menganut agamanya dan meyakini apa yang dikatakannya?
Sekarang, coba ulangi kembali makian dan cercaanmu itu kepadaku jika kamu berani!" bentak Hamzah.

Pada perang Badar tahun 624 M bulan Ramadhan, Rasulullah menunjuk Hamzah sebagai salah seorang komandan perang, Rasulullah menunjuk Hamzah sebagai salah seorang komandan perang.

Pasukan yang bertempur, Bani Quraisy (Mekkah) melawan pasukan Mukmin pimpinan Nabi Muhammad SAW (Madinah) di lembah Badar.

Mengutip dari Ash- shahâbah, Ali Radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah berkata:
"Berdirilah wahai Hamzah, berdirilah wahai Ali, berdirilah wahai Ubadah bin al- Harits."
Kemudian Hamzah mendatangi Utbah, aku (Ali) mendatangi Syaibah, sedangkan Ubadah dan al- Walid saling memukul 2 pukulan.
Setelah kami (Ali dan Hamzah) mengalahkan musuh, lalu kami menuju al- Walid dan membunuhnya.
Kami membawa Ubâdah kembali ke pasukan kaum Muslimin."



Setelah kalah pada perang Badar, kaum kafir Quraisy ingin menuntut balas pada perang berikutnya, yakni Perang Uhud pada tahun 625 M bulan Syawal.

Komandan perang,
muslim: Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abdul Muthalib.
Quraisy: Abu Sufyan dan Khalid bin Walid.
Pertempuran berlangsung di Jabal Uhud, sebelah utara Masjid Nabawi lebih kurang enam km.

Hindun binti Utbah, istri Abu Sufyan bin Harb memerintahkan budak bernama Washyi untuk membunuh Hamzah.
Wahsyi melemparkan tombaknya hingga mengenai Hamzah, hingga beliau syahid di medan perang.

Karena dendam yang luar biasa, jenazah Hamzah dibelah dadanya oleh Hindun, kemudian diambil hatinya.
Ususnya dikeluarkan dari perut untuk dikalungkan di leher Hindun.

Nabi Muhammad SAW sangat marah ketika mengetahui pamannya telah terbunuh dan diperlakukan secara keji.



m.kumparan.com/berita-hari-ini/kisah-hamzah-bin-abdul-muthalib-sahabat-nabi-yang-syahid-di-perang-uhud

idntimes.com/science/discovery/aris-wismoyo/mengenal-hamzah-bin-abdul-muthalib

Kamis, 14 Maret 2024

Tragedi Karbala

Pemimpin İslam setelah Rasulullah dan khalifah pertama (Abu Bakar) wafat mengalami berbagai ujian.

Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua tewas dibunuh Abu Lu'lu'ah, seorang pandai besi asal Persia.
Ia mendendam setelah Persia ditaklukkan pasukan İslam.
Saat Umar bin Khattab dan kaum muslimin melaksanakan sholat subuh di Masjid Nabawi, Abu Lu'lu'ah menikah tubuh khalifah hingga meninggal dunia.

Sementara khalifah ketiga, Ustman bin Affan, tewas dibunuh kaum oposisi saat terjadi krisis politik yang tidak puas dengan kepemimpinannya.
Kaum muslimin yang datang dari Mesir, Bashrah dan Kufah mengepung rumah khalifah selama hampir empat puluh hari.
Ustman bin Affan akhirnya tewas dihunjam dua tombak pendek milik para oposisi.

Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah keempat meninggal dunia dibunuh Abdurrahman bin Muljam, seorang Khawarij, ketika ia sedang wudhu untuk menunaikan shalat Subuh.
Abdurrahman bin Muljam yang datang tiba- tiba mengayunkan pedangnya.

Sejak kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abu Sufyan dari Bani Umayyah yang berkedudukan di Syam atau Suriah terus merongrong.
Ia berambisi merebut tampuk kekuasaan khalifah.
Sepeninggal khalifah Ali bin Abi Thalib, kaum muslimin di Kufah sebagai pusat pemerintahan İslam membaiat Hasan bin Ali.

Menurut Al- Hamid Al- Husaini dalam Al- Husein bin Ali, Pahlawan Besar dan Kehidupan İslam pada Zamannya (1978), beberapa saat sebelum Ali bin Abi Thalib wafat, salah seorang sahabatnya bertanya apakah para pengikutnya harus membaiat salah satu putranya, yakni Hasan.
Ali bin Abi Thalib menjawab, "Aku tidak menyuruh dan tidak melarang."

Mulanya Hasan enggan menerima pembaiatan dirinya sebagai khalifah, tapi ia didesak pendudul Kufah sehingga akhirnya menerimanya.

Karakter Hasan yang lebih menyukai perdamaian membuat ia mengirim surat kepada Muawiyah, isinya mengajak Muawiyah untuk bergabung bersama orang- orang yang telah membaiatnya sebagai khalifah.
Namun, Muawiyah yang telah berpengalaman dalam dunia politik justru menjawabnya dengan sinis.

"Jika aku yakin bahwa engkau lebih tepat menjadi pemimpin daripada diriku, dan jika aku yakin bahwa engkau sanggup menjalankan politik untuk memperkuat kaum muslimin dan melemahkan kekuatan musuh, tentu kedudukan khalifah akan kuserahkan kepadamu." Jawabnya.

Khalifah memutuskan untuk melakukan perdamaian dengan Muawiyah.
Salah satu poin perjanjian damai tersebut adalah menyerahkan kekhalifahan kepada Muawiyah.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Al Bukhari, yang dikutip Hamka dalam pengantar di buku karya Al- Hamid Al- Husaini, Rasulullah bersabda:

"Sesungguhnya anakku [Hasan]- Rasulullah kerap memanggil cucunya dengan ungkapan 'anakku' - ini adalah Sayid (tuan). Dan moga- moga Allah akan mendamaikan dengan anak ini di antara dua golongan kaum Muslimin."

Hal ini, menurut Hamka, memang terjadi pada tahun 40 Hijriyah saat Hasan menyerahkan kekuasaannya kepada Muawiyah, sehingga dua kubu yang berseteru dapat bersatu di bawah kekhalifahan Muawiyah.

"Tahun penyerahan kuasa itu dinamai orang: 'Aamul Jamaah' atau tahun bersatu kembali," tulis Hamka.

__

Hasan yang telah menyerahkan kekhalifahannya kepada Muawiyah akhirnya meninggalkan Kufah dan pergi ke Madinah. Sampai akhir hayatnya ia tinggal di kota tersebut.

Muawiyah meninggal dunia pada tahun ke-60 Hijriyah setelah sebelumnya menobatkan Yazid bin Muawiyah, anaknya, sebagai putra mahkota yang akan meneruskan kepemimpinannya.

Kebencian Muawiyah kepada Ali bin Abi Thalib dan kebencian Muawiyah kepada Hasan, terus berlanjut ketika Yazid berkuasa yanh membenci Husein, adiknya Hasan.
Hal ini yang menyebabkan pembataian terhadap Husein dan pengikutnya di Karbala.

Dalam catatan Al- Hamid Al- Husaini, kebencian Muawiyah terhadap Ali bin Abi Thalib dilatari tiga hal:
Pertama, fanatisme kekabilahan yang secara turun- temurun menanamkan kebencian dan permusuhan terhadap orang- orang Bani Hasyim (Ali bin Abi Thalib keturunan Bani Hasyim).
Kedua, karena Muawiyah tahu bahwa dalam peperangan masa lalu antara kaum Musyrikin Quraisy dan kaum Muslimin, banyak keluarga dan kerabatnya yang tewas di ujung pedang Ali bin Abi Thalib.
Ketiga, Muawiyah mengenal tabiat Ali bin Abi Thalib sebagai sahabat Nabi yang keras membela kebenaran dan keadilan serta berani bertindak tegas terhadap kebatilan dan kezaliman.

Naiknya Yazid sebagai penguasa baru yang berkedudukan di Damaskus, Syam, segera mengintai keselamatan Husein yang tinggal di Madinah.
Demi keselamatan, ia beserta keluarganya akhirnya pindah ke Makkah.

Penduduk Kufah yang semula daerahnya dijadikan pusat pemerintahan kekhalifahan, merasa kecewa dengan kepemimpinan Yazid.
Mereka mengharapkan perubahan, dan harapan itu mereka sandarkan kepada Husein.

Mereka lalu meinta Husein untuk pergi ke Kufah untuk mereka baiat sebagai khalifah.
Rencana pembaiatan Husein sebagai khalifah terdengar oleh Yazid.
Ia lalu mengganti kepala daerah Kufah, Nu'man bin Bisyr oleh Ubaidillah bin Ziyad yang terkenal kejam.

Sejumlah sahabat dan keluarga Husein menasehatinya agar ia membatalkan niatnya untuk berangkat ke Kufah.
Mereka mencemaskan Husein dan ragu akan sikap penduduk Kufah.

"Aku khawatir kalau mereka membohongimu dan akan membiarkanmu menghadapi musuh seorang diri, bahkan tidak mustahil mereka akan berbalik menghantammu dan akan berlaku kejam terhadap keluargamu, "kata Abdullah bin Abbas, saudara Husein.

Nasehat juga disampaikan oleh Abdullah bin Ja'far, ipar Husein.
Ia menulis surat dari Madinah.

"Aku minta dengan sangat supaya anda membatalkan rencana keberangkatan ke Kufah setelah menerima suratku ini.
Aku benar- benar khawatir kalau niat anda itu akan mengakibatkan anda binasa bersama segenap anggota keluarga anda.
Kalau hal itu sampai terjadi, maka padamlah cahaya di permukaan bumi ini.
İngatlah, bahwa diri anda sesungguhnya adalah lambang semua orang beriman.
"tulis Abdullah bin Ja'far.

__

Semua nasehat dan kekhawatiran yang terpancar dari keluarga dan para sahabatnya tidak berhasil membatalkan niat Husein untum pergi ke Kufah.
Keharuan menyelimuti penduduk Makkah saat mereka akhirnya terpaksa melepas Husein dan rombongannya yang hendak menuju Kufah pada 18 Zulhijah tahun ke-60 Hijriyah.

Rombongan Husein tiba di Karbala pada 2 Muharram 61 Hijriyah di bawah pengawasan ketat pasukan berkuda utusan Ubaidillah bin Ziyad yang dipimpin oleh Al- Hurr bin Yazid At- Tamimiy.

Pada 10 Muharram 61 Hijriyah atau 10 October 680 Masehi, 4000 pasukan yang dipimpin Umar bin Sa'ad bin Abi Waqqash menyerbu rombongan Husein yang hanya berkekuatan 72 orang.

Pasukan Husein bertempur merangsek menghadapi pasukan musuh.
Namun mereka akhirnya tumpas.
Setelah pasukannya habis, akhirnya Husein pun dibunuh.

Perang Karbala menjadi batu tapal dimulainya keterbelahan antara kaum Sunni dan Syiah secara luas di seluruh dunia.



tirto.id/tragedi-karbala-kematian-husein-bin-ali-dan-terbelahnya-islam

Selasa, 12 Maret 2024

Dinasti Turki Ustmaniyah

Turki Saljuk yang didirikan oleh suku Oghuz yang berkuasa pada abad (11- 14 M) di kawasan Asia Tengah, termasuk wilayah İran saat ini, kemudian ke Timur sampai ke Punjab (Pakistan saat ini) dan ke Barat sampai Anatolia (wilayah Turki di saat ini).

Turki Saljuk secara militer walaupun sangat kuat dan melampaui kekuatan Abbasiyah di Baghdad yang waktu itu sudah sangat rapuh, membiarkan Abbasiyah tetap menjadi simbol dunia İslam, khususnya di dunia Arab.

Kedatangan Mongol di kawasan ini menghancurkan keduanya.
Hal inilah yang menyebabkan suku- suku Turki kemudian bergerak ke arah Barat untuk menyelamatkan diri, menghindari kebengisan tentara Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.

Salah satu kelompok suku Oghuz yang dipimpin oleh Sulaiman Shah, dilanjutkan oleh anaknya Ertuğrul, kemudian cucunya Osman, bukan saja berhasil bertahan, akan tetapi kemudian mendirikan Kesulthanan Turki Ustmani yang bertahan ratusan tahun, sampai berakhirnya perang dunia pertama.

Tidak mudah bagi Suleyman Shah dan keturunannya, yang lari dari kejaran tentara Mongol dari timur, berhadapan dengan tentara Salib yang menghadangnya di barat.

Negara yang dibangun oleh Osman bin Ertuğrul bin Suleyman Shah, yang kemudian dikenal dengan Turki Ustmani, bukan saja berhasil mempersatukan dunia İslam, bahkan mampu menguasai separo Eropa selama ratusan tahun.

Ada beberapa Sulthan Turki Ustmani yang cukup menonjol selain Osman sang pendiri, yang mendapat gelar Al Ghazi (dalam bahasa Arab berarti sang penyerbu atau kesatria), antara lain: Muhammad Al Fatih (1451- 1481 M).
Al Fatih merupakan gelar atau nama tambahan yang disematkan di belakang namanya, setelah ia berhasil menaklukan Bizantium yang beribukota di Konstantinopel.
Nama Konstantinopel lalu diganti menjadi İstanbul yang kemudian dijadikan ibukota Kesulthanan Turki sampai keruntuhannya.

Sulthan Muhammad Al Fatih dan pasukannyalah, sejatinya yang diramalkan Rasulullah dalam hadistnya yang berbunyi: "Konstantinopel akan jatuh ke tangan İslam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik- baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik- baik pasukan".

Sulthan lain yang cukup menonjol adalah Beyazid I yang merupakan Sulthan Turki ke-4 (1389- 1402 M).
Mendapat julukan dalam bahasa Turki Yildirim yang berarti "kilat" atau "petir", karena kemampuannya menggerakkan pasukan yang sangat besar dengan kecepatan tinggi, sehingga seringkali mengejutkan lawan- lawannya.

Beyazid I berhasil menyatukan Anatolia (wilayah Turki di kawasan Asia), juga berhasil memperluas wilayahnya di kawasan Eropa, dengan menaklukan Serbia, Bulgaria dan Bosnia.

Sulthan Turki lain yang terkenal adalah Sulaiman Al Kanuni, yang merupakan Sulthan ke-10 (1520- 1566 M).
Berhasil menaklukkan Belgrade, Rhodes dan Hongaria.

Ia dikenal karena berjasa menata manajemen pemerintahan Turki Ustmani, dengan memperbarui dan memodernisasi hukum yang dibutuhkan untuk mengontrol kekuasaan Turki Ustmani yang sangat luas.

İtulah sebabnya ia mendapatkan julukan Al- Qanuni (dalam bahasa Arab berarti ahli hukum).
Julukan lain yang juga sering disematkan adalah Muhtasim yang berarti "agung" atau "luar biasa".

Simbol bintang dan bulan yang menjadi bendera Turki Ustmani, diadopsi oleh banyak negara muslim seperti Aljazair, Tunisia, Libya, Azerbaijan, Mauritania dan Pakistan, termasuk Kesulthanan Aceh.

Misi dagang, penasehat miiter, serta ulama dikirim ke seluruh dunia İslam oleh Turki Ustmani.

Keruntuhan Turki Ustmani disebabkan kekalahannya dalam Perang Dunia I.
Turki Ustmani yang dibantu oleh Germany dikeroyok oleh Inggris, France dan Rusia.
Namun sejumlah pengamat menyimpulkan, kekalahan Turki Ustmani tidak bisa dilepaskan dari pemberontakan bangsa Arab, yang saat itu ingin merdeka dan melepaskan diri dari kekuasaan bangsa Turki Ustmani.


rmol.id/read/2020/04/02/428383/jasa-bangsa-turki-terhadap-dunia-islam

Senin, 11 Maret 2024

Uni Soviet

USSR (Union of Soviet Socialist Republic), negara penganut "Sosialisme Marxis" pertama di dunia.

Resmi berdiri sejak tahun 1922 dan runtuh setelah Perang Dingin tahun 1991.

Vladimir Lenin beserta bawahannya disebut "Pasukan Soviet" berniat membangun negara dengan paham Sosialis Marxis.
Rencana tersebut berhasil sehingga pada tanggal 30 December 1922 negara Uni Soviet resmi berdiri.

Uni Soviet berkembang dan memiliki wilayah yang luas, misalnya Rusia, Georgia, Ukraina, Belarusia, Armenia, Uzbekistan, Azerbaijan, Kazakhstan, Moldova, Kyrgystan, Turkmenistan, Latvia, Tajikistan, Lithuania dan Estonia.

Pasca- Perang Dunia Kedua, ada perang lain yang melibatkan pihak Uni Soviet dengan Amerika Serikat- yakni Perang Dingin.
Pada perang tersebut kedua belah kubu tidak terlibat adu fisik, melainkan terjadinya persaingan ekonomi, teknologi dan berbagai hal lainnya.

Di masa kepemimpinan Mikhail Gorbachev, ia mengamini bahwa Uni Soviet membutuhkan improvisasi secara terbuka terhadap dunia luar dan menciptakan kebijakan baru.
Gorbachev menciptakan reformasi dengan poin berikut ini:

- Glasnost (keterbukaan terhadap dialog dan membuka kebebasan berbicara).
- Parestorika (restrukturisasi/ pembaruan struktur ekonomi, sosial- budaya dan politik).
- Democratyzatsia (pemberian wewenang pada negara bawahan untuk mengelola negaranya).
- Zokonost (pengadilan dan penegakan hukum yang sifatnya transparan).

Setelah keputusan tersebut, negara- negara bawahan Uni Soviet pun perlahan melepaskan diri.
Secara resmi, Uni Soviet akhirnya bubar pada 31 December 1991.

Nama pemimpin Uni Soviet:
1. Vladimir Lenin (1922- 1924)
2. Joseph Stalin (1924- 1953)
3. Georgy Malenkov

4. Nikita Kruschev
5. Leonid Brezhnev
6. Yuri Andropov

7. Mikhail Gorbachev (1985- 1991)



tirto.id/daftar-pemimpin-uni-soviet-sejarah-lenin-sampai-gorbachev

Jumat, 08 Maret 2024

Kekhalifahan Abbasiyah dan Kekhalifahan Turki Ustmani

* Kekhalifahan Abbasiyah

Berkuasa di Baghdad (sekarang ibukota İrak).

Menjadi pusat dunia Muslim selama Zaman Keemasan Islam di bawah kepemimpinan Harun al- Rasyid yang legendaris.

Abbasiyah dirujuk pada keturunan dari paman termuda Nabi Muhammad, Abbas bin Abdul- Muththalib.

Kemunculan Kekhalifahan Abbasiyah ditengarai oleh ketidakpuasan terhadap pemerintah sebelumnya, Dinasti Umayyah- monarki absolut pertama di dunia Arab- di bawah kekuasaan raja Marwan II.

Hugh Kennedy dalam When Baghdad Ruled the Muslim World: The Rise and Fall of Islam's Greatest Dynasty (2005) menelatah bahwa pada awal 750 M dalam perang Zab di Mesopotamia Tengah, kekuatan Abbasiyah berhasil memukul mundur penuh pasukan Umayyah.

Abu al- Abbas kemudian dinobatkan sebagai Khalifah pertama dari dinasti Abbasiyah pada tahun 750 M.

Setelah Abu Abbas meninggal, lalu digantikan oleh saudaranya, Abu Jafar (754- 775 M).
Tindakan awalnya adalah membangun ibu kota Abbasiyah yang pertama.
Kota metropolitan ini dibangun di dekat Sungai Tigris dan diberi nama Baghdad.

Pada pemerintahan Harun al- Rasyid, ia membangun Perpustakaan Agung Baghdad, Bayt al Hikma, sebagai pusat seni dan pembelajaran.

Hulagu Khan dari wangsa ilkhanat (Mongol) melancarkan ekspedisi militer ke Timur Tengah untuk memperkokoh kekaisarannya.

10 Feb 1258, Baghdad menyerah. Pasukan Mongol menyerbu ke dalam kota dan dimulailah tragedi pembantaian dan penghancuran kota.


tirto.id/revolusi-bani-abbasiyah-menggusur-kuasa-bani-umayyah

tirto.id/serbuan-pasukan-mongol-menghancurkan-kekhalifahan-abbasiyah

nationalgeographic.grid.id/read/134010809/sejarah-abad-pertengahan-era-emas-dan-jatuhnya-kekhalifahan-abbasiyah


__

* Kekhalifahan Turki Ustmani

Turki Ustmani merupakan pewaris langsung daulah Abasiyah setelah runtuh, yakni abad ke- 15 hingga tahun 1923 ketika dihapuskan oleh Mustafa Kemal Atatürk.

Kekhalifahan Islam terbesar dan terakhir di bumi.

Berbeda dari beberapa kekhalifahan İslam sebelumnya, Turki Ustmani bukan berasal dari bangsa Arab, apalagi mengklaim silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW.

Kekhalifahan ini berawal dari suatu suku nomadik atau pengembara biasa dari bangsa Turki bernama Oghuz yang awalnya mendiami daerah Mongol dan daerah utara China.

Dinasti Ustmaniyyah resmi berdiri pd tahun 1299, ketika kepemimpinan suku Oghuz dipegang oleh Osman Gazi atau Ustman bin Ertuğrul atau Osman I (1294- 1326 M).

Dari Dinasti Ustmaniyyah, gelar "Kekhalifahan Islam" sendiri baru berhasil diraih untuk pertama kalinya di tahun 1517 oleh Sultan Selim I setelah sukses menaklukkan Kesultanan Mamluk.

Penaklukkan ini sekaligus menandai berakhirnya Kekhalifahan Abbasiyah (yg beraliansi dengan Mamluk) dan naiknya Turki Ustmaniyyah atau Ottoman sebagai khalifah baru umat muslim dunia.

Kekhalifahan Turki Ustmani berkuasa cukup lama, yakni sekitar 625 tahun, dan berjaya antara tahun 1517- 1924 M.
Turki Ustmaniyyah berjaya di bawah pemerintahan Sultan Mehmet II yang dikenal juga dengan sebutan al- Fatih (Sang Penakluk).
Tahun 1453, islam berhasil menguasai Konstantinopel yang merupakan kota paling tak tertembus di dunia saat itu dan menjadikannya ibukota Turki Ustmani dengan nama İstanbul.

Kekhalifahan Turki Ustmani juga mencapai puncak kejayaan di masa Khalifah Sulaiman al- Qanuni atau Sulaiman the Magnificent (Sulaiman yang Hebat) sepanjang abad ke-16 dan 17 (1520- 1556 M).


1- Khulafaur Rasyidin (632)
2- Bani Umayyah (661)
3- Bani Abbasiyah (750)
4- Turki Ustmani (1517)


osc.medcom.id/community/turki-ottoman-1517-1924-m-kekhalifahan-islam-terakhir-di-dunia-1894

Kekhalifahan Khulafaur Rasyidin dan Kekhalifahan Umayyah

* Kekhalifahan Khulafaur Rasyidin

Kekhalifahan Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan pertama yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Berlangsung selama hampir 30 tahun, dipimpin oleh beberapa khalifah yang juga merupakan sahabat Nabi.

Khalifah pertama yang akan melanjutkan kepemimpinan Nabi Muhammad adalah Abu Bakar As- Siddiq.

1. Abu Bakar as- Siddiq
632- 634 M
2. Umar bin Khattab
634- 644 M
3. Ustman bin Affan
644- 656 M
4. Ali bin Abi Thalib
656- 661 M

Abu Bakar as- Siddiq merupakan sahabat Nabi yang terkenal karena kedermawannya.
Melakukan ekspansi ke wilayah Irak dan Syria.

Umar bin Khattab adalah sahabat sekaligus ayah dari salah satu istri Nabi Muhammad, yaitu Hafshah.
Umar berhasil menundukkan beberapa wilayah di bawah kekuasaan Islam, seperti Persia, Mesir, Palestina, hingga Afrika Utara.

Ustman bin Affan memiliki masa kepemimpinan terlama di antara khalifah lainnya. Dikenal lembut, murah hati dan cerdas.
Ustman memperluas wilayah Islam hingga ke Tripoli, Armenia, Turkistan dan Cyprus.

Ali bin Abi Thalib memiliki gelar khusus, yaitu Karamallahu Wajhahu yg berarti "semoga Allah memuliakannya".
Pada masa tersebut, terjadi perang saudara antar umat muslim yang disebabkan insiden terbunuhnya khalifah ketiga, Ustman bin Affan.


kumparan.com/amp/berita-hari-ini/urutan-khalifah-islam-pada-masa-pemerintahan-khulafaur-rasyidin


__

* Kekhalifahan Umayyah

Dinasti Umayyah merupakan kekhalifahan pertama setelah era Khulafaur Rasyidin.

Diambil dari Umayyah bin 'Abd asy- Syams atau Muawiyah bin Abu Sufyan alias Muawiyah I.
Salah seorang sahabat Nabi Muhammad, lalu menjadi khalifah yg memimpin pd 661- 680 M.

Era Kekhalifahan Umayyah terbagi dua periode utama,
1. Tahun 661- 750 M berpusat di Damaskus (kini ibukota Suriah).
2. Tahun 756- 1031 M di Cordoba
Seiring berkuasanya kekuatan muslim di Spanyol, Andalusia.

Setelah Ali bin Abi Thalib wafat pd 29 January 661, kepemimpinan sempat dilanjutkan oleh Hasan (putra Ali dan cucu Nabi Muhammad).

Kemudian Hasan bin Ali mundur melepaskan jabatannya.
Muawiyah I tampil sebagai pemimpin meskipun diwarnai dengan berbagai polemik di antara umat Islam sendiri.
Dari sinilah sejarah Kekhalifahan Umayyah dimulai.

Pemerintahan Dinasti Umayyah berlangsung selama hampir 90 tahun.

Di masa pemerintahan Al Walid bin Abdul- Malik (705- 715), kekuasaan Kekhalifahan Umayyah meluas hingga ke Spanyol.
Penaklukan Andalusia terjadi pd 711 Masehi.
Kejayaan Dinasti Umayyah mulai menurun ketika kelompok yang tidak puas terhadap pemerintahan mulai muncul.
Bani Abbasiyah memimpin upaya perlawanan ini dan pada akhirnya melemahkan kekuasaan Bani Umayyah.

Pertengahan abad ke-6, Dinasti Umayyah mulai mengalami kekalahan dari pasukan Abbasiyah.
Pada 750 M Damaskus berhasil direbut oleh Abbasiyah yang praktis membuat pemerintahan Umayyah jatuh.

Khalifah terakhir Dinasti Umayyah di Damaskus, tulis Imam Subchi dalam Pendidikan Agama Islam: Sejarah Kebudayaan Islam (2015), adalah Marwan II bin Muhammad (744- 750 M).
Sejak itu, berakhirlah era Umayyah di Damaskus dan dimulailah era baru di Andalusia dengan pusatnya di Cordoba, Spanyol.


1- Khulafaur Rasyidin (632)
2- Bani Umayyah (661)
3- Bani Abbasiyah (750)
4- Turki Ustmani (1517)


tirto.id/sejarah-kekhalifahan-umayyah-kejayaan-hingga-keruntuhannya

Kamis, 07 Maret 2024

Sejarah Eropa

Dari kuno hingga modern

* Peradaban Eropa Kuno
- Yunani Kuno
- Romawi Kuno

* Abad Pertengahan
- Dominasi gereja
- Islam di Eropa
- Perang Salib
- Reformasi gereja

* Masa Renaisans dan Humanisme

* Zaman Baru
- Masa Revolusi Industri
- Revolusi Prancis
- Era Penjajahan Samudra
- Kolonialisme dan Imperialisme bangsa- bangsa Eropa

* Eropa Modern
- Perang Dunia I
- Perang Dunia II
- Uni Eropa

_

Sejarah Eropa dibagi atas lima periode, yaitu
1. Peradaban Eropa Kuno
2. Eropa pada abad pertengahan
3. Masa Renaissance dan Humanisme
4. Eropa Zaman Baru
5. Sejarah Eropa Modern

Sejarah Eropa Kuno membahas tentang asal mula kemunculan dan perkembangan peradaban Eropa Kuno dengan fokus pembahasan pada peradaban Yunani dan Romawi.

Sejarah Eropa abad pertengahan, membahas mengenai keadaan Eropa setelah runtuhnya Romawi.
Periode ini sering disebut dengan zaman kegelapan di Eropa karena besarnya pengaruh gereja di segala bidang kehidupan masyarakat Eropa.

Sejarah Eropa zaman Renaissance dan Humanisme membicarakan mengenai mulainya masyarakat Eropa menemukan jati dirinya dan tata cara kehidupan masyarakat Eropa pada masa Yunani dan Romawi.

Sejarah Eropa Baru membicarakan kemajuan- kemajuan yang dicapai bangsa- bangsa eropa setelah revolusi industri.

Sejarah Eropa Modern, membicarakan tentang perkembangan bangsa eropa pada masa Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Perang Dingin dan dampaknya, serta pembentukan Uni Eropa.

_

Kebudayaan Eropa Kuno didominasi oleh dua kebudayaan, yaitu Romawi dan Yunani.
Dua kebudayaan ini dianggap sebagai kebudayaan yang mempunyai peradaban tinggi pada zaman itu.

Peradaban Pulau Kreta.
Pulau Kreta adalah awal perkembangan kebudayaan di Yunani dan Romawi.
Terletak di tengah- tengah jalur pelayaran antara Mesir, Yunani dan Mesopotamia.

Setelah runtuhnya peradaban Pulau Kreta, sejarah Eropa Kuno berkembang di daratan Yunani.

Yunani memiliki sistem pemerintahan desentralisasi karena tiap- tiap polis mengembangkan sistem pemerintahan masing- masing.
Sistem pemerintahan dari dua polis terkemuka di Yunani, yaitu Sparta dan Athena dengan konstitusi yang berbeda.

Polis yaitu sebuah kota yang terbentang sebagai pusat kota dengan daerah pedesaan di sekitarnya.
Pada hakikatnya adalah sebuah negara kecil yang merdeka.

Sistem pemerintahan Sparta yang militeristis mengutamakan latihan kemiliteran dan disiplin yang keras bagi masyarakat.

Pemerintahan Athena memberikan jaminan kepada warganya dan menghapuskan perbudakan.
Warga difokuskan untuk kemajuan seni, teknologi dan filsafat.
Menerapkan sistem demokrasi.

Athena menghasilkan banyak filsuf, seperti Sokrates, Plato, Aristoteles (murid Plato).

Tepatlah ungkapan Sokrates yang menyatakan "Bila anda ingin menemukan orang kuat pergilah ke Sparta, tetapi bila anda ingin menjumpai orang pintar dan bijak, datanglah ke Athena.

Kepercayaan bangsa Yunani Kuno adalah Politeisme.
Dewa tertinggi adalah Dewa Zeus, sumber kesusilaan, pelindung dan pencipta keadilan.
Dewa- dewa lainnya adalah Ares (dewa perang),
Apollo (dewa kesenian)
Pallas Athena (dewi pengetahuan)
Aphrodite (dewi kecantikan)
Hermes (dewa perdagangan)
Poseidon (dewa laut)
Artemis (dewa perburuan).
Menurut kepercayaan Yunani Kuno, para Dewa bersemayam di bukit Olympus.

Peradaban Romawi Kuno diawali dengan lahirnya kota Roma.

Bangsa Romawi mampu mengorganisasi kekuatan militernya dengan rapi.
Istilah- istilah yang digunakan itu masih dikenal dalam dunia militer hingga sekarang misalnya legiun, divisi, kavaleri, infantri.
Semangat bela negara yang disebut patria protesta ditanamkan sedini mungkin dalam diri warga negaranya.
Berkembang menjadi kata patriot yang dikenal di Indonesia.



Wahjudi djaya, 2012, Sejarah eropa: Dari eropa kuno hingga eropa modern, Yogyakarta: Penerbit ombak